#13. Spesial Chapter

381 22 10
                                    

𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮!
~~~
Vomment!

***

Thank you for 5k readers CHOOSING!

*Buat Raib dkk hidup normal lagi dong*

Oke, sesuai janji di chapter sebelumnya, kalau choosing sudah mencapai 5ribu pembaca, aku akan membuat chap spesial menurut permintaan pembaca.

Di chap ini tidak ada sangkut pautnya dengan chapter-chapter sebelumnya.
Jadi orang tuanya Raib masih ada (tidak ada Mata), tidak ada kekuatan, dan kota-kota dunia paraller menjadi kota-kota biasa.

Enjoy!

***

Disarankan untuk membaca cerita kali ini sambil mendengarkan lagu:

- [Station] Doyoung NCT and Sejeong of gugudan's STATION track "별빛이 피면 (Star Blossom).

Aku ada meletakkan Link youtubenya di atas.

Menurut Aku, lagunya manis, cocok dengan chapter kali ini. Apalagi di part terakhirnya, cocok banget menurutku, sangat kurekomendasikan! 

Selamat menikmati!

***

   Pagi ini cuacanya mendung, jadi aku akan diantar papa ke sekolah.
Saat aku sampai, gerimis sudah turun. Aku cepat-cepat berpamitan dengan papa dan berlarian kecil ke kelas.

    "Ba!"
"Hua! Aduh!" Aku terpeleset di koridor karena Kejutan dari belakang. Aku berdecih pelan ketika mengetahui pelakunya, "Ck, apaan sih?" 

     Dia hanya terkekeh dan membantuku bangun. "Gaada apa-apa sih, nyapa doang. Kamu aja yang kagetan." Aku mendengus mendengar penuturan Ali. emang sih, aku orangnya itu kagetan. 

     "Eh, kamu sudah mengerjakan tugas dari miss Selena belum?" tanyanya. Aku mengangguk, "Semalam aku bergadang karena mengerjakan itu." Kataku. "Aku tidak menanyakan apa kamu bergadang atau tidak Ra, aku hanya menanyakan sudah atau belum." Aku hanya tersenyum pasrah, capek.

***

      "Pacaran teruss!" Ejek Ali pada Seli yang sedang duduk dengan kak Ily -Kakak kelasku, Jen, dan Nana. "Orang yang bertepuk sebelah tangan harap diam ya." Sarkas Seli, yang berhasil membuat Ali terdiam.

      "Iya tuh, masa Ali beneran bertepuk sebelah tangan. Kamu yakin enggak ada rasa pada Ali Ra?" Timpal kak Ily. "Emang kalau saling suka harus pacaran ya? Oh, pemikiran zaman kapan itu kak." Balas Ali, kami sudah bergabung dengan mereka. 

       Seli memutarkan bola matanya tak peduli, Sesaat kemudian atensinya beralih ke ponsel dan menunjukkan sesuatu ke Nana. 

       "Na, ini loh orang yang aku bilang mirip kamu." Ia memberikan ponselnya ke Nana. Nana berhenti dari kegiatan makan baksonya, "Wow, mirip! siapa dia Sel?" Komentar Jen. 

      Seli menarik kembali ponselnya dan menunjukkan foto yang lainnya. 
"Hei, ini mirip sekali dengan Jen dan Nana, siapa mereka Sel?" Ily mengulang pertanyaan Jen. Aku yang sedang memakan Bakso, ikut melihat karena penasaran. 

     Bukannya menjawab pertanyaan mereka, Seli malah menunjukkan foto tadi ke Ali juga -karena dari tadi ia sama sekali tidak nimbrung. "Mirip gak Li?" Ali melihat sekilas dan mengangguk, melanjutkan makannya. 

𝓕𝓲𝓷𝓭 𝓜𝓮! - [Choosing Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang