#6. Palsu

388 29 3
                                    

𝑯𝑨𝑷𝑷𝒀 𝑹𝑬𝑨𝑫𝑰𝑵𝑮
~~~
Vomment!

***

       Sudah sebulan aku berada di Klan Geminius. Dan, Hari ini juga tepat sebulan ini aku tidak bersama Seli dan Ali. Selama aku disini, aku diminta untuk bersikap seperti remaja normal. hanya bermain, belajar, dan lain-lain. 

     Aku bukan Ali yang suka memancing masalah, Jadi aku tidak terlibat konflik dunia paralel selama disini. Agak membosankan sih. karena aku sudah terbiasa pergi berpetualang setiap beberapa bulan. 

      Jika bukan karena Ok dan paman Jo yang melarang, pasti sekarang aku sedang mencoba untuk mengirimkan gelombang kekuatanku. Tapi mereka melarangnya, karena itu bisa menyebabkan penjahat-penjahat dunia paralel mendekat dan menemukan klan ini. dan itu bukan hal yang baik.

      Jam hologram menunjukkan pukul 4 sore. Aku ingin keluar berjalan-jalan, sayangnya masih terlalu panas. apalagi aku sendirian. Jika ada mama pasti dia sudah kuajak untuk berpergian. Tapi ia sedang ada rapat di tempat Ok bersama yang lain. Aku memang malas keluar panas-panas, tapi jika ada yang mengajak, ayo saja.

       Tak lama, sebuah telepon masuk memotong kegiatan uring-uringanku. Ternyata Nana! Dia mau ngapain?

      "Halo." Wajah nana terlihat di hologram.
      "Ya. ada apa?"
      "Ra! ke kota yuk! Aku juga mengajak Saku dan Haru." Ajaknya.
       aku berfikir sejenak dan mengangguk.

        "Oke deh. Aku beritahu mama dulu ya." Kataku. Nana mengancungkan jempol. "Oke. nanti ku jemput ya. bayy!" Nana mematikan telepon. Tepat setelah Nana mematikan telepon, aku langsung beranjak dari tempat tidur dan bersiap.

       30 menit kemudian Nana tiba di depan rumahku dengan mobil kodok-nya itu. saat aku masuk ternyata Saku dan Haru sudah ada. "Hai!" Aku duduk di kursi yang disebelah supir.      

      "Kita mau kemana nih?" Tanya Nana. "Kan kamu yang ngajak. gimana sih." Sewot Saku. dia berpenampilan manis hari ini. dengan baju terusan berwarna putih, serasi dengan rambut pendek berwarna pink-nya itu. Sedangkan kembarannya, Haru, berpenampilan keren. dengan celana yang menempel (Seperti jeans tapi bukan jeans) berwarna hitam, juga cocok dengan kemeja abu-abunya.

     Kalau Nana...
Aku meliriknya yang sedang beradu mulut dengan Saku. Penampilan dia simple tapi modis. Aku jadi teringat penampilan Ali yang selalu berantakan. Ah, aku jadi rindu mereka. Mereka sedang apa ya? mungkin sedang beradu mulut.

       "Ra? Raib. Kamu mau kemana?" Suara Nana membuyarkan lamunanku. 
"H-hah? apa?" tanyaku melantur. "Kamu mau kemana Ra?" Saku mengulang pertanyaan Nana. Aku berpikir sejenak. "Aku sedang ingin makan gurita tusuk. kalau kalian?" Aku balik bertanya.

      "Oke sip. Gurita ya." Nana membelokkan mobil ke arah tempat yang banyak stand jajanan. Aku kembali menikmati perjalanan sambil bercakap-cakap dengan mereka.

***

     "huhh panas panas." Nana mengipasi mulutnya yang kepanasan. "Ya iya lah panas. kan baru diangkat." sahut Saku. dan mereka kembali beradu bacot.

       Aku dan Haru hanya menyimak sambil menikmati makanan kami. 
"Ra, kamu sebelum kemari punya teman tidak?" tanya Haru. aku terbatuk. "Uhuk. Pertanyaan apa-apaan itu. ya punya lah. yakali tidak punya." sewotku.

     "Bukan teman biasa. tapi lebih ke sahabat." Haru memperbaiki pertanyaannya.
Aku mengangguk. "Punya dong." jawabku bangga. "Oh ya? siapa mereka?" tanya Haru lagi. "Ali dan Seli. mereka juga istimewa sepertiku." jawabku. 

𝓕𝓲𝓷𝓭 𝓜𝓮! - [Choosing Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang