#7. Bola Udara

346 27 4
                                    

Happy Reading!
~~~
Vomment!

***

Brak.

      "E-eh?" Nana memberanikan diri membuka matanya. dia sedang jongkok melindungi dirinya. aku menatapnya dengan posisi berdiri sambil bersidekap dada. "Kan sudah kubilang, Tenang." 

      kami berada di antara dua mobil yang bertabrakan. Tembus. Yaiya lah. kan kami sedang dalam posisi menghilang!

      Nana memeriska tubuhnya dengan panik. "E-eh? Aku masih hidup? apa yang terjadi ra?" tanyanya bingung. dia berdiri dan menatap kesekitar. "Kenapa ini? kok mereka tabrakan? dan, dimana dua makhluk itu?"

     aku menunjuk dengan dagu kearah Saku dan Haru yang menatap kejadian heran. "Ck, hilang. yaudah deh. balik dulu yuk. si Bos pasti marah lagi nanti." Final Haru sambil berbalik. Saku masih diam ditempat, menatap jalan raya yang berantakan. Haru menoleh ke Saku. "Hey. ayo. cepat teleportasi." perintahnya.

      Saku mendelik. "Enak aja aku terus. Kamu dong." kata Saku.
"Boleh aku yang melakukannya, tapi taruhan kemarin batal oke?" Kata Haru. "Boleh, tapi kau juga bereskan dulu itu." Saku menunjuk kearah jalan. Haru berpikir sejenak dan mengangguk. 

     Lalu ia menggumamkan sesuatu dan Tara, muncul tongkat didepannya.

     Wait, Sihir?

     Lalu ia kembali menggumamkan sesuatu dan mengarahkan ujung tongkatnya ke arah jalan.

Puff

    Keadaan disekitar kami mendadak berhenti. 
Nana menatap mereka dengan takut. Tangannya masih mencengkram lenganku. "M-mereka ngapain?" aku tidak menanggapi pertanyaan Nana.

     "Reparo!" Ucap Haru sambil mengayunkan lagi tongkatnya kearah jalan.

 Ajaib!

       Keadaan jalan yang semulanya berantakan bisa kembali seperti debelum tabrakan. 
"Sudah!" ucap Haru mengembalikan keadaan jalan. Lalu ia mengucapkan mantra lagi dan mereka menghilang dari sana. Jalan kembali seperti semula, seolah-olah tidak ada kecelakaan. mobil-mobil berlalu lalang melewati tubuh kami.

     Aku menarik Nana untuk pergi dari situ. 

     "Sekarang kita kemana Ra? Pulang?" tanyanya, kami masih dalam posisi menghilang. Aku menggeleng. "Kalau sudah kejadian seperti ini, kita tidak boleh pulang ke rumah. Biasanya kami memiliki banyak tempat aman. tapi, kalau disini aku tidak tahu apa-apa." Aku bukan Ali yang memiliki jawaban disetiap pertanyaan, jadi aku bingung.

       "Akuu tau tempat yang aman! Ayo kesana." usulnya. "Dimana?" tanyaku bingung. "Di rumah sepupuku. tenang, dia baik dan terpercaya kok." Nana meyakinkanku. Aku berpikir sejenak dan mengangguk. untuk sementara kami bisa pergi dari si kembar itu.

***

     "Ngomong-ngomong kekuatanmu apa saja Na?" tanyaku basa-basi sambil berjalan. Nana terlihat berpikir sejenak. "Kalau yang sudah ku praktekkan itu, menghilang, petir, dan menggerakkan benda-benda." Nana menghitung jarinya. 

     Aku mengangguk-ngangguk. "Tapi kenapa kekuatan kamu bisa bercampur-campur begitu ya?" tanyaku heran.

     "Ha? maksudnya?" Nana menganggaruk kepalanya. 
Aku mengangguk. "Iya, kekuatan menghilang biasanya dimiliki oleh keturunan klan bulan, sedangkan petir dan kinetik adalah kekuatan dari klan matahari." jelasku. 

𝓕𝓲𝓷𝓭 𝓜𝓮! - [Choosing Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang