[4] Membingungkan

12 2 15
                                    

~Selamat Membaca~
🔹🐈🔹

"Aaaaaa ... Tolong!" Lia berteriak sekuat mungkin, dan menjatuhkan tubuhnya yang lemah ke lantai.

Flashback of~~

"Aduuh, kepalaku sakit banget ..." lirih Lia kesakitan sambil memegangi kepalanya yang sakit itu.

"Lia ..." panggil seseorang di belakang Lia.

"Aaaa!" pekik Lia terkejut.

"Kamu ini kenapa, sih? Aku Zahra," tanyanya yang ternyata adalah Zahra.

"Huh, huh. Tolong ..." Lia menghempaskan napasnya kasar.

"Kamu ini ngagetin aja, Ra!" kesal Lia.

"Yaelah, gitu doang. Kamu kenapa sih? Dari tadi tuh udah ditanyain Bu Eka, tau!" ujar Zahra kesal.

"Iya iya, tadi aku- eh gapapa kok," ucap Lia hampir keceplosan.

"Yaudah, yuk masuk kelas. Bentar lagi istirahat, lho" ajak Zahra.

🔹🐈🔹

Lia kembali dengan lamunannya. Entah mengapa akhir-akhir ini, setelah adanya mimpi itu, ia lebih banyak termenung. Zahra yang melihat itu, hanya menghempaskan napasnya kasar. Ia bingung dengan perubahan sikap sahabatnya itu.

"Lia ... Dimakan dong, makanannya. Jangan diliatin terus ..." tegur Zahra.

Lia tidak menjawab apapun. Ia masih berkutat dengan lamunan dan pikirannya.

"Huh. Gini ya, rasanya dicuekin" Zahra mengalihkan pandangannya dari Lia. Tak sengaja, matanya menangkap teman sebangku Lia yang seperti memperhatikan Lia dari jauh.

"Ha? Ngapain Si Venus ngeliatin Lia terus? Aneh," batin Zahra bingung.

Di sisi lain, Venus memang terus memperhatikan Lia. Dia masih penasaran dengan Lia. Terlebih, ketika aura yang ada pada dirinya semakin kuat.

"Si, aku bingung banget nih. Gimana ya, caranya bantuin Lia. Dari tadi aku perhatiin terus, kayaknya dia memang ada masalah. Apalagi, auranya makin kuat. Ah, aku aja pusing mikirin masalah dia. Apalagi dia," Venus kembali curhat dengan teman ghaibnya ini.

"Mana aku tau, pikirlah sendiri" ujar Sisi yang sibuk memainkan kukunya.

"Ish, kamu tu. Bantuin, kek!" gerutu Venus.

"Ih. Yaudah, kamu tanya aja sama dia. Kalau kamu gak nanya, kamu gak akan taulah, Venus!" gerutu Sisi, yang kemudian menghentikan permainan kukunya.

"Tapi, dia gak mau ngasih tau aku," Venus memasang wajah cemberut.

"Ya, kamu ceritainlah diri kamu sebenarnya. Ya pokoknya kamu jelasin semuanya lah ke dia." jelas Sisi yang kembali memainkan kukunya.

"Ini hantu apaan, sih? Hantu kok mainin kuku?" gerutu Venus dalam hati.

🔹🐈🔹

Lia membereskan buku-buku yang ada di mejanya, bersiap untuk pulang ke rumah. Pikiran dan tubuhnya letih. Tapi, mengingat tentang mimpi, ia jadi takut untuk tidur.

Dream PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang