[11] Ada apa dengan Lia?

4 3 0
                                    

~Selamat Membaca~
🔹🐈🔹

Lia kembali berada di alam mimpinya. Di rumah yang sama, suasana yang sama, serta ketakutan yang menyalur bersamaan ketika Lia memasuki rumah.

Kali ini, Lia bertekad untuk kembali menyelesaikan mimpinya, meskipun ia tak tau harus bagaimana. Lia masih penasaran dengan kesaksiannya dalam mimpi sebelumnya. Ada suatu gambaran atau cuplikan yang seperti menggambarkan masa lalu Lia. Tapi, entahlah Lia pun masih bingung dengan kelanjutannya.

Lia berada di kamar lamanya dengan suasana yang tentu tak berubah. Gelap, sunyi, dan mencekam.

Anehnya, kamar ini terlihat berbeda dari sebelumnya. Kamar ini tertata rapi dengan perabotan-perabotan di dalamnya. Kamarnya bersih, rapi, wangi seolah-olah seperti masih ada yang menempati. Tapi tetap saja, suasana di kamar ini masih saja membuat Lia merinding.

Mata Lia mengelilingi setiap sudut kamar ini.

Persis ... Sama persis dengan kamarku dulu ... Pikir Lia yang merindukan kamarnya dulu.

Kamar yang melukis keindahan masa lalunya dulu. Entah mengapa, Lia sangat mengingat bagaimana kebahagiaannya di kamar ini. Seingatnya, ia selalu bermain di kamar ini. Baik itu bersama orangtua dan sahabatnya.

Di pikiran Lia tiba-tiba terlintas tentang ingatannya ketika ia masih kecil. Ia selalu bermain setiap hari bersama seorang anak kecil yang mungkin seusianya.

Ya. Aku dulu senang sekali bermain bersama- hah? Tapi siapa? Pikir Lia.

Lia terkejut ketika ia kembali teringat dengan teman bermainnya dulu. Lia sama sekali tidak mengingat siapa dia. Bagaimana mungkin Lia lupa dengan teman bermainnya yang setiap hari bermain dengannya?

Lia memijat kepalanya berkali-kali. Kepalanya terasa sakit jika ia terlalu memaksa untuk mengingat.

Itu gak mungkin Zahra, kan? Zahra tidak sepenuhnya setiap hari bermain bersamaku. Ya, aku ingat sekali. Jika pun kami bermain, biasanya aku yang akan pergi ke rumah Zahra untuk bermain.

Lia menarik napasnya lalu menghembuskannya pelan-pelan. Lia mencoba menenangkan diri dan pikirannya terlebih dahulu.

Setelah merasa cukup tenang, Lia kembali beranjak dari tempatnya menuju ke arah balkon kamarnya. Ia baru menyadari ada balkon disini. Desainnya pun sangat kecil dan tertutup, hingga Lia pun tak menyadarinya.

Angin berhembus kencang dengan udara dinginnya seperti menusuk ke dalam tubuh. Langit gelap tanpa bintang-bintang yang menyinari se akan-akan membuat perasaan hampa dalam hati kita.

Tak ada satupun pemandangan yang dapat dilihat dari sini. Semuanya hampir tak berbentuk, bahkan tak ada apa pun yang terlihat dari sini. Hanya kegelapan lah yang mengisi dan menemani seorang Lia saat ini.

🔹🐈🔹

"Lia, kamu kenapa?"

Lia diam seribu bahasa menghadap ke depan.

"Lia, kamu ada masalah? Cerita aja sama aku, kita kan sahabat, Lia."

Bukannya menjawab, Lia berjalan ke luar kelas mengacuhkan Zahra yang berbicara kepadanya.

Dream PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang