❤SEMBILAN❤

2.9K 208 10
                                    

Happy reading💕
.
.
.
.

Sepulang dari taman ara dan somi mampir membeli nasi goreng didepan komplek rumah ara, sambil menunggu pesanan mereka memilih berfoto bersama untuk dijadika story

"Ra yg ini bagus ntar gw post ya" somi

"Ngghokey"

~heh bocil abang ganteng telfon cepet diangkat~
Ara mendengus saat mendengar dering telfonnya, kakaknya menelfon

"Dimana cil" Minho

"Depan komplek beli nasi goreng. Mau? "

"Nggak... Cepet pulang deh mending"

"Kenapa emang? "

"Bacot banget sih ra"

"Kok lo ngegas sih"

"Lo sih mancing... Pokoknya buruan pulang"

"Mma... "

"Bye"
Tut
Belum selesai ara menjawab, panggilan sudah diputuskan sepihak oleh minho

"Dasar aneh" ara menggerutu

"Kenapa ra?

"Ini bang minho nyuruh cepet pulang tapi gak bilang mau ngapain"

"Oh yaudah ayokk... Itu juga udah selesai kok nasinya"

Somi dan ara beranjak meninggalkan warung nasi goreng... Disepanjang jalan pulang mereka hanya diam

--------

"Assalamualaikum"ara dan somi memasuki rumah

"Waalaikumsalam.... Akhirnya kalian pulang juga" bunda menghampiri ara dan somi
"Somi nanti nginep sini ya sekalian nemenin ara"

"Iya bunda" somi

"Emangnya ara kenapa? " ara

"Nanti malem temen ayah kamu mau kesini sayang, sekalian liat kamu" bunda

"Jangan bilang kalo orang yg mau dijodohin sama ara? " ara

Bunda mengangguk sambil berjalan meninggalkan mereka berdua

Ara menatap somi sendu, somi yg paham maksud tatapan ara mengelus kepala ara
"Dilihat aja dulu ra... Kalo gak suka kan tinggal bilang sama bokap lo"

Ara mengangguk.

----
Malam harinya dirumah keluarga choi sudah selesai dengan semua persiapannya.

"Abang liat adeknya dulu gih" ayah menepuk pundak minho yg duduk santai disebelahnya

"Bunda aja yah" bunda berjalan menuju  tangga... Tapi belum sampai menginjak tangga pertama suara bel sudah berbunyi

Ayah berdiri. Beejalan menuju pintu
"Itu kayaknya mereka udah dateng deh"

"Bunda panggil ara dulu deh" bunda

Saat bunda memasuki kamar ara ia terdiam menatap putri kesayangannya, ara sedang menangis
Sebenarnya ia tak tega melakukan ini kepada putrinya tapi ia memiliki alasan yg tidak bisa ia ungkapkan pada putrinya.

Tok tok

"Sayang"bunda berjalan mendekati ara. Ara dengan cepat menghapus air matanya agar tidak membuat bundanya merasa khawatir

"Tamunya udah dateng bunda? " ara tersenyum menatap bunda

Bunda hanya mengangguk, ia berdiri didepan ara tangannya bergerak mengelus surai ara lembut
"Bunda minta maaf sayang... "

Pak Guru (MTMH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang