" Saya cinta sama kamu. "
" Saya nggak cinta sama bapak! "
"Saya mau, kamu nikah sama saya!"
" Engga mau! Saya itu benci sama bapak. "
"Oke sayang kita nikah"
"Terserah bapak aja lah, bodo amat. "
"Good girl, kita nikah besok sayang"
skuy langsung...
. . . . . . Setelah berganti pakaian ara dan jaehyun menuju taman kota.
Sebenarnya jaehyun ingin mengajak ara menonton film atau berbelanja, tapi ara justru meminta pergi ke taman dengan alasan ia rindu suasana taman.
Jaehyun dan ara duduk dibawah pohon rindang di area taman. Didepannya saat ini sudah tersedia banyak cemilan dan minuman
"Pak gapapa kan saya mau kesini? " ara menatap jaehyun yg sedang bermain handphone
Jaehyun mengangguk tanpa menatap ara
"Pak saya mau batagor" ara memegang lengan baju jaehyun
Masih menatap handphone jaehyun mengangguk
Ara mendengus. "Pulang aja deh ayok"
Jaehyun menatap ara, ia mengusap kepala ara "Kenapa pulang hm? Katanya mau batagor"
"Gajadi mau pulang aja"
Jaehyun mengangguk, ia tersenyum kemudian menarik ara kedalam pelukannya
"Iya maaf saya salah, tadi masih ngecek kerjaan"
"Kerjaan apa ngasih kabar ke pacar? "
"Kan pacar saya disini"
"Bullshit"
Jaehyun terkekeh, ia mengusak kepala ara pelan "Saya tau kamu cemburu sama dia makanya bahas dia terus"
Ara memukul dada jaehyun "Mana ada saya cemburu"
"Gausah ngelak deh, saya suka kok kamu cemburu tapi jangan sering-sering ya"
"Kenapa gaboleh? "
"Kamu kalo udah marah suka ngilang, saya nggak bisa jauh dari kamu"
Ara diam.
Tidak mendapat reaksi apapun jaehyun menatap ara, ia menarik wajah ara agar menatapnya.
Jaehyun menatap ara lekat kemudian menyatukan dahi mereka
"Ra, percaya atau enggak saya udah jatuh sejatuh jatuhnya sama kamu, saya nggak yakin kalau saya bakal selalu buat kamu bahagia tapi saya bakal selalu berusaha buat kamu merasa senang dan nyaman sama saya"
Setelah itu jaehyun memajukan bibirnya, mengikis jarak antara mereka berdua.
Mereka terlalut dalam kenyamanan yg mereka ciptakan sendiri tanpa menyadari ada dimana mereka saat ini.
Setelah melepaskan ciumannya, jaehyun menatap wajah ara, rona merah terlihat jelas dipipi gadis itu
Jaehyun tersenyum kemudian kembali menarik ara kedalam pelukannya, menyembunyikan wajah ara di dada bidangnya.
"Sembunyi aja dulu sampe malunya ilang"
"Ini semua tu gara-gara bapak, kalau ada yg liat gimana? "
"Nggak papa tenang aja"
_______________________________________
"Som mau nyoba nggak? " haechan menatap somi nakal
"Mau gw tabok pake tangan apa kaki? "
"Cielah malu kan lo" haechan mencolek dagu somi
"Chan gw tabok nih" wajah somi memerah
"Iya iya sayang maaf"
Somi dan haechan sedang berada ditaman yg sama dengan jaehyun dan ara, sebenarnya mereka tadi berniat menghampiri jaehyu dan ara tapi belum sampai ditempat mereka sudah disuguhi pemandangan yg membuat haechan iri.
Setelah dirasa aman haechan dan somi menghampiri jaehyun dan ara.
"Punten slurr boleh numpang duduk nggak" somi menepuk pundak ara
"Kalian disini? " somi menatap ara dan echan bergantian
"Engga bund kita dirumah tuhan" haechan menatap ara malas
Ara tertawa "Aminnn"
"Amit amit anjir" somi mencubit lengan echan
" udah jangan berantem sini duduk aja"
Jaehyun mempersilahkan echan dan somi duduk.
Echan beringsut mendekati jaehyun, ia membisikkan sesuatu ditelinga jaehyun
"Gimana bang rasanya bibir perawan? "
Jaehyun terkejut ,ia menatap haechan tajam tapi tak bisa dipungkiri ia juga malu karena ketahuan berciuman ditempat umum
Haechan yg menyadari rona dipipi jaehyun tertawa keras membuat somi dan ara yg sedang makan menatap dua pria itu penasaran
"Kenapa chan? " somi
"Nggak papa masalah jantan" Haechan kembali tertawa.
. . . . . . . . . . Maaf ya hyung baru bisa update, ini juga nyuri waktu ehey aku lagi ada kelas makanya pendek ceritanya😫
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Echan ganteng banget tolong😭😭,bisa gila lama² kalo gini terus.
Oh iya nanti malem insyaallah double up ya, kalo gak lupa tapi. 😅
