❤DUA PULUH LIMA❤

1.5K 102 6
                                    

happy Reading 💕

.
.
.
.

"Pagi bunda" Ara mencium pipi bundanya, saat ini keluarganya sedang sarapan

"Pagi sayang sini sarapan dulu" Bunda menarik kursi disebelaunya untuk ara

"Abang nggak kuliah? " Ara menatap minho, pasalnya abangnya hanya mengenakan kaos dan celana pendek selutut saja

Minho menggeleng sebagai jawaban

"Kenapa? " Ara menatap minho

"Nggak ada kelas"

"Oh, ayah mana bund? "

"Ayah udah berangkat tadi pagi katanya ada urusan

" Oh"

Ara melanjutkan acara sarapannya
Tak berselang lama suara klakson mobil terdengar didepan rumah ara, ara buru buru keluar rumah setelah berpamitan dengan bunda dan abangnya

"Pagi kak je" Ara tersenyum manis menatap jaehyun

"Pagi juga cantik, tidurnya nyenyak nggak? " Jaehyun mengusap rambut afa
Ara mengangguk lucu, jaehyun yg merasa gemas mencubit pipi ara

"Berangkat sekarang? "

"Iya kak nanti keburu telat"

___

Sesampainya didepan sekolah ara segera turun dari mobil jaehyun, beberapa siswa menatap ara dengan berbagai macam tatapan

Ara berjalan santai menuju kelasnya, hari ini sedikit berbeda karena tidak ada yg membicarakan dirinya atau tentang hubungan yang dengan jaehyun

"Aduhhh si neng baru sampe" Somi

Ara tersenyum menatap somi

"Ngapa lo senyum senyum gitu? "

"Nggak papa pengen aja"

Somi menempelkan punggung tangannya ke dahi ara

"Nggak panas tapi kok lo aneh anjir"

"Gw emang nggak sakit Somi"

"Terus kenapa anjir lo? "

"Gw lagi seneng"

"Kenapa? "

"Nggak tau, seneng aja gitu"

"Makin aneh aja"

Ara tak menghiraukan perkataan Somi, ia memilih mengeluarkan buku dari tasnya

_____

Pulang sekolah kali ini ara tidak bersama jaehyun karena jaehyun harus ke kantor.

Dengan semangat ara memasuki rumahnya, langkahnya terhenti tepat didepan pintu saat telinganya mendengar percakapan antara ayah dan bundanya

"Mau sampe kapan kamu kayak gini? Ayah menatap bunda tajam

Saat ini keduanya tengah berdiri berhadapan dengan tatapan penuh emosi dari keduanya

" Sampe kamu bawa anak kita kesini mas, udah cukup selama ini aku ngurus anak sialan kamu itu, aku cape mas pura pura sayang sama dia disaat hati aku nggak bisa nerima dia"

Ayah mengehela nafas panjang

"Ara anak kita bund"

Bunda tertawa
"Anak kita kamu bilang mas? Hahaha lucu banget kamu ini, ara bukan anak kita, ara anak kamu sama selingkuhan kamu mas"

Sakit. Itu yg ara rasakan saat ini
Dadanya terasa sangat sesak, bahkan untuk bernafas saja rasanya sulit

Ara beberapa kali memukul dadanya,
"Apalagi ini ya Allah" Batin ara

"Aku nggak mau tau mas kalo kamu nggak bawa maya kesini aku yg bakal pergi dari sini mas"
Setelah mengucapkan kalimat itu bunda berlalu pergi

Ayah mengacak rambut nya frustasi, tapi matanya menangkap bayangan ara didepan pintu..

Ayah berlari menghampiri ara

"Ara" Ayah memanggil ara pelan

Ara mendongak, terlihat matanya sembab

Ayah menarik ara kedalam pelukannya
"Maaf"

Ara tidak bereaksi apa-apa bahkan untuk membalas pelukan ayahnya saja ia tidak lakukan

"Maaf ra maafin ayah"

"Ini bohong kan yah? Ayah lagi ngerjain ara kan yah"

Bukannya menjawab pertanyaan ara, ayah justru menarik ara kedalam rumah

"AYAH JAWAB ARA YAH, ini bohong kan, ayah sama bunda lagi bercanda kan? Ini prank ya? Yah jangan bercanda dong ara belum makan ara laper baru pulang sekolah" Ara menatap ayahnya

"Maaf"

Ara langsung menangis dengan kencang

"Kenapa? Kenapa yah? "

"Maaf ra maafin ayah"

Ara tak menjawab ia tetap menangis

"Udah ra, buat apa kamu nangis? " Bunda menuruni tangga.

"Kamu fikir dengan kamu nangis bisa ngubah takdir kamu? Engga kan"

Ara menatap bunda, bunda berjalan menarik tangan ara untuk berdiri

"Kamu nangis buat apa? Biar apa hah? "

"Bund.. "

"Saya bukan bunda kamu dan kamu bukan anak saya" Bunda menatap ara tajam

"Kamu mau tau yang sebenarnya kan? Kamu bukan anak saya itu kebenarannya ra"

Ara menggeleng lemah

"Bunda bohong kan? "

"Buat apa saya bohong? Biar kamu bahagia dan saya lebih menderita lagi? Apa belum cukup selama ini saya menderita? "

"Bund cukup" Ayah

"Kenapa? Selama ini saya diam saja, saya merawat kamu sampai kamu sebesar ini, setiap harinya saya harus pura-pura bahagia padahal hati saya membusuk?

" Ini salah ayah jangan libatkan ara bund kita bisa selesaikan masalah ini sendiri"

"Ini memang salah kamu mas, salah kamu karena kamu yang selingkuh, kamu benar ini bukan salah ara... "


.
.
.
.
.
.
_____________

Halo apa kabar?

Makasih buat yg masih setia nungguin pak guru update,, sebenernya update an hari ini ada maksud lain hehe

Guys mungkin kalian udah tau masalah yg lagi rame tentang kak kejeffreyan,,, tadi ada beberapa orang yg dm aku minta aku buat ganti nama castnya, disini sebenernya aku bukan bermaksud nggak mau ganti tapi emang dari awal visualisasi yg aku pake emang dari idol tapi disisi lain juga emang nggak seharusnya juga aku pake nama mereka juga....
Jadi gitu wkwkwk bingung menyusun katanya gimana

Pokoknya gitu guys, jadi disini aku mau nanya pendapat kalian dan aku harap kalian ngasih pendapat kalian ke aku, aku harus ganti castnya apa engga gitu.

Aku berharap banget kalian ngasih pendapat kalian disini ya, sebelumnya aku mau ngucapin makasih banget buat yg mau ngasih pendapat hehe

Oke see you guys

Pak Guru (MTMH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang