Chapter 24

246 28 10
                                    


Seperti paket yang telah dipilih yaitu, paket bulan madu. Maka, kamar mereka sudah difasilitasi dengan di satu ranjang, satu kamar mandi, dapur, dan kolam renang sendiri. Benar-benar menjaga privasi. Dilihat dari cara penempatan yang dilakukan ibu Baekhyu sangat jelas jika wanita paruh baya itu tidak mau ada yang mengganggu keduanya.

Cara licik yang ada di dalam kepalanya benar-benar sudah nekat. Jika tidak dengan cara ini tidak ada lagi bisa membuat kedua bocah itu akur.

Daripada melihat penuh pesona pada tempat dia berlibur, gadis itu memilih mendengus setelah meletakkan koper asal dan melemparkan diri ke sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Daripada melihat penuh pesona pada tempat dia berlibur, gadis itu memilih mendengus setelah meletakkan koper asal dan melemparkan diri ke sofa. Dia benar-benar jengah dan tak tahu harus bagaimana. Sementara, Baekhyun berdecak lalu menendang koper Taeyeon yang menghalangi jalan.

Buru-buru Taeyeon bangkit. Menarik kopernya agar tidak rusak. Kini mood-nya semakin buruk. Lelaki yang sekarang memilih untuk membuka koper dan merapikan bajunya di lemari tampak tidak keberatan dengan semua ini. Dia jadi curiga jika lelaki itu merencanakan sesuatu.

"Aku lapar," ujar Taeyeon tiba-tiba membuat Baekhyun membalik badan setelah meletakkan semua bajunya ke lemari.

"Kau bisa masak bukan? Dapur itu dipakai bukan hanya sebagai pajangan," sahut Baekhyun.

"Yaya, jika kita datang dengan bahan makanan mungkin aku tak akan mengeluh seperti ini!" balas Taeyeon dengan nada tinggi.

"Kau memang malas! Di sana ada kulkas, kau bisa mengoceh sepuasmu jika di dalam sana tak ada apa pun!" cerca Baekhyun.

"Bagaimana kau tahu jika di dalam sana ada makanan?" tanya Taeyeon sembari menghentak kaki berjalan menuju kulkas.

"Kau?" tanya Baekhyun menegaskan perkataan Taeyeon. "Di mana sopan santunmu kepada yang lebih tua, Tae!"

"Cih! Suka sekali disebut tua!"

"Bukan itu maksudnya!"

"Ha ha ha, tua!" ledek Taeyeon.

Baekhyun mengepalkan tangan sembari berjalan menuju Taeyeon yang tertawa terbahak-bahak di atas sofa. Dengan satu serangan Baekhyun menggelitiki tubuh ramping Taeyeon.

Tawa yang keluar dari mulut perempuan itu semakin jadi. Tidak peduli jika suara gadis itu begitu memekak di telinga Baekhyun. Karena saat ini dia amat bahagia bisa beresenda gurau dengan Taeyeon lagi.

"Sudah, sudah. Maafkan aku," mohon Taeyeon.

Perkataan itu tidak dihiraukan oleh Baekhyun. Ia terlalu senang. Sampai sebuah ketukan dari daun pintu terdengar yang menghentikan interaksi itu secepat kilat.

Baekhyun mendesah, berjalan menunju pintu dengan mengacak rambut belakangnya. Saat dibuka, ada pelayan wanita yang datang membawa dua botol wine.

"Aku tidak memesan," ujar Baekhyun aneh.

Love Is Never Wrong : Taeyeon & BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang