Chapter 4

233 33 0
                                    

Baekhyun Pov

Aku menggeram sambil menggeliatkan tubuh, lalu bangun dari tidurku dengan menguap, terakhir ku ingat aku tertidur karena sangat kelelahan.

Tiba-tiba hidungku mengendus sesuatu, ternyata aku mencium sebuah bau yang tidak ingin diterima oleh indra penciumanku dan mulai tersadar bahwa bau yang kucium itu adalah bau badanku sendiri. Dasar Byun Baekhyun, bagaimana bisa kau membiarkan tubuh indah ini ternodai dengan bau busuk?

Aku harus mandi, kinii aku membawa badanku ke dalam kamar mandi.

Ahh rasanya segar saat setiap guyuran air ini menyentuh badanku. Rasa penatku seketika hilang terbawa air mengalir. Aku menghadapkan wajah ke shower, menikmati tiap-tiap air yang membasahi wajahku, bagiku inibadalah sebuah pijatan wajah paling menyegarkan.

Tak membutuhkan waktu yang lama untukku membersihkan badan, aku lekas keluar dari kamar mandi. Dengan sebuah handuk yang kupakai untuk menutupi bagian bawahku dan handuk kecil yang kugunakan untuk mengeringkan rambutku yang masih basah.

Tanganku masih sibuk untuk mengeringkan rambut dan mataku tidak terlalu fokus untuk menatap keadaan sekitar.

"AAAAaaaaa..... "

Aku terkejut saat mendengar suara teriakan yang masuk ke gendang telingaku.

Mataku terbelalak saat melihat siapa orang yang memiliki suara itu.

Yeoja super menjengkelkan itu masuk ke dalam kamarku dengan seenaknya, bahkan setelah berteriak dia menutupi wajahnya dengan tangan mungilnya. Dasar yeoja gila!

Baekhyun Pov End

Setelah Baekhyun mengetahui siapa orang yang telah memasuki kamarnya itu dia menghampiri orang tersebut.

Dia tersenyum geli sambil melihat orang itu, "Tae .. sedang apa kau dikamarku?" Tanyanya sedikit menurunkan kepalanya.

Sebenarnya Baekhyun cukup bingung kenapa adik sepupunya itu berada di kamarnya. Tetapi itu tidak apa, karena kesempatan untuk mengerjai Taeyeon tidak akan datang dua kali.

Sedangkan Taeyeon yang mendengar suara Baekhyun hanya bisa terdiam, tangan mungilnya masih tetap menutupi wajahnya. Dia gugup setengah mati, bahkan dia menggigit bibir bawahnya cemas, dalam hati dia merutuki apa yang telah dia lakukan. Karena lama Taeyeon tidak menjawab, membuat Baekhyun kesal.

"Tae.. jawab aku," tegas Baekhyun.

Taeyeon tersentak mendengarnya.

"Aa-nu.. ii-tu oppa.."

Perkataan Taeyeon terpotong saat sesuatu yang dingin menyentuh tangannya.

Diapun kembali terkejut saat sesuatu yang dingin menyentuh tangannya itu kini telah menarik tangannya supaya menjauh dari wajahnya.

Saat tangan Baekhyun menarik tangan Taeyeon, terlihat kelopak mata Taeyeon yang masih menutup.

Membuat Baekhyun mengeluarkan senyuman nakal. Kemudian dia berbisik mengeluarkan suara pelan.

"Tae .. kenapa kau menutup mata? ayo buka."

Taeyeon tidak membuka mata, dia takut untuk melihat sesuatu yang ada di depannya. Jangan sampai dia melakukan hal bodoh lagi. "Tidak," Cicitnya.

"Buka saja," Ujar Baekhyun sedikit memaksa.

Kalau boleh jujur mata Taeyeon sudah tidak tahan untuk menutup lebih lama. Dia merasa gatal sendiri, tapi juga takut.

Baekhyun menggoyangkan bahu Taeyeon berniat menggoyangkan pertahanan mata Taeyeon. "Buka matamu," suaranya agak ketus.

Perlahan mata Taeyeon terbuku, melihat hal itu Baekhyun tersenyum kecil .

Setelah mata Taeyeon sepenuhnya terbuka, mata itu kini terbelalak membulat. Bagaiman tidak jika dia melihat badan kakaknya itu tanpa sehelai benang yang menutupi tubuh atletisnya, kecuali handuk yang setia menutupi bagian bawah.

Matanya menelusuri setiap lekukkan yang berada di depannya saat ini. Taeyeon baru menyadari bahwa kakak sepupunya itu memiliki badan se-atletis ini, karena ini memang pertama kalinya dia melihat. Dan saat ini Taeyeon merasa kagum.

Sampai kagumnya Taeyeon ingin sekali menyentuhnya. Itu pikiran gila pikir Taeyeon, tapi meskipun gila Taeyeon penasaran. Tiba - tiba tangan Taeyeon terangkat dengan sendirinya, sepertinya hawa nafsu kini tengah menuntunnya untuk memenuhi rasa penasaran.

Perlahan telapak tangan Taeyeon mendekat ke dada bidang milik Baekhyun, sedangkan Baekhyun yang melihatnya sedikit bingung.

Ada sedikit aliran air yeng mengalir di badan itu, Taeyeon yang menilhatnya semakin merasa gemas. Langsung saja Taeyeon mengusap aliran air itu.

Seketika Baekhyun terkejut, aliran darahnya mendesir cepat, karena sentuhan yang dia rasakan di dada bidangnya. Sekarang semakin tak karuan karena tangan Taeyeon bermain di perutnya sekarang.

Baekhyun yang menerima sentuhan itu merasa senang , sentuhan yang tidak pernah dia rasakan kini menjadi sebuah sensasinya tersendiri .

Tiba - tiba sentuhan itu menghilang , langsung saja mata Baekhyun mencari tau jawabannya.

Terlihat Taeyeon yang sudah menjauhkan tangannya dengan kepala menunuduk.

Baekyun menatap lekat kepada rambut panjang yang hanpir menutupi si pemilik wajah.

detik pertama

detik kedua

detik keempat

detik kelima

Sampai beberapa detik kemudian .

Semua hening tanpa suara , hanya deruh napas keduanya yang terdengar dan detak jantung yang mereka sendiri.

Baekhyun tidak suka dengan keheningan ini. Tapi sebelum memikiran keheningan yang saat ini melanda mereka dia kembali teringat , Taeyeon belum memberinya sebuah alasan kenapa yeoja itu berada dikamarnya.

"Tae-"

Perkataan Baekhyun terpotong .

"Mian.. oppa" , ucap gadis itu yang masih tetap menunduk.

Gadis itu merasa bahwa dia harus merutuku apa yang tangannya perbuatan .

Malu atas apa yang diperbuat , pipinya memanas .

"Ti-",

Busshh..

lagi - lagi perkataan Baekhyun terpotong oleh sebuah larian yang bisa dibilang cukup cepat.

Brukk

Suara hentakan pintu kamar mengikuti-nya.

Yah.. Taeyeon dengan cepat berlari sebelum mendengar perkataan Baekhyun dia tak lupa untuk menutup pintu dengan kencang sehingga membuat suatu suara yang bisa dibilang begitu keras.

"Oppa cepat pakai bajumu, Haraboeji mengajak kita makan malam di luar, cepat Oppa!!!" teriak Taeyeon dari balik pintu.

Taeyeon bergegas berlari menuju kamarnya untuk mengganti bajunya .

.

.

.

.

.

.

Love Is Never Wrong : Taeyeon & BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang