Chapter Five

366 9 4
                                    

Jeremiah's POV

"Yak, latihan hari ini cukup. Terima kasih sudah bersedia datang di hari yang seharusnya menjadi hari libur kalian." Ujar Pak Yossi, pelatih futsal di sekolah gue.

Gue mengelap peluh yang mengucur dari kening gue dengan punggung tangan. Hari ini sekolah tampak sepi. Ya iyalah orang hari sabtu. Terus ngapain gue disini? Latihan futsal. gara-gara bentar lagi bakal ada pertandingan lawan sekolah tetangga.

"Woi, Jem, tangkep!" Teriak Ray ke gue sambil melempar sebotol air mineral. Refleks gue menangkapnya.

"Thanks." ujar gue singkat dan langsung meneguk isi botol itu hingga habis.

"Langsung pulang lo?" Tiba-tiba aja Ray udah ada duduk di sebelah gue.

"Hn." Gumam gue seraya mengangguk.

"Gue ikut ya? Bosen gue di rumah."

"Lo bawa baju ganti?"

"Bawa."

"Ya udah." Gue memakai ransel gue lalu berjalan ke arah motor gue. Setelah pake helm gue langsung menghidupkan mesin lalu mulai bergerak dengan kecepatan sedang dengan Ray dan motornya di samping gue.

*

Pas di depan rumah gue liat garasi cuma ada satu mobil. Everest hitam kesayangan gue. Mungkin Kak Lia lagi pergi. Akhirnya gue memarkir motor gue di samping mobil. "Motor lo masukin aja." kata gue sambil melepas helm.

"Rumah lo sepi banget." Kata Ray heran. Gue hanya mengangkat bahu. Buat gue udah biasa rumah sepi. Paling pada pergi semua.

"Ganti baju dulu gih. Gue juga mau ganti." Kata gue sebelum akhirnya masuk kamar.

Selesai ganti baju kami berdua langsung duduk di depan tv sambil main PS. Maklumlah cowok. "Jem, lo udah pulang?" Tanya Tristan yang baru keluar dari kamarnya.

"Udah." Jawab gue singkat sambil terus konsen ke game.

"Ada Ray juga. Apa kabar Ray?"

"Gue baik. Lo sendiri gimana?"

"Baik juga." Setelah berkata seperti itu Tristan lansung keluar rumah.

"Yes! Gue menang!" Seru gue sambil membanting stick ps.

Ray memutar matanya. "Kalah mulu kayaknya gue kalo main sama lo." Gue cuma terkekeh mendengarnya. "Diluar aja, yok. Males gue."

Gue sama dia keuar lalu duduk di portal. "Eh, itu bukannya yang lagi sama Tristan,  Charlen sama.... Cathrien?" Tiba-tiba Ray berujar sambil menunjuk di depan.

Yeah. Dua sahabat itu lagi. "Hm." Gue bergumam singkat sebagai jawaban.

"Kok mereka bisa ada disini?"

Gue memutar mata. "Ya bisalah. Mereka juga anak komplek sini."

Ray hanya ber-oh-ria. Lalu kedua cewek itu menatap kai berdua. "LO?!" Cathrien berteriak sambil menunjuk Ray. Mereka kenal?

"Yeah. Ini gue." Ujar Ray santai. Gue mengangkat bahu. Kayaknya sesuatu diantara mereka. Gue bisa melihat Tristan sama Charlen saling pandang. Mungkin sama bingungnya kayak gue.

Charlenna's POV

Weekend! Sabtu ini gue sama Cathrien mau renang. Ya walaupun gue nggak bisa berenang. Paling main air doang. Haha.

"Berangkat jamber Cath?"

"Serah. Sekarang aja. Mumpung masih agak pagi. Belom panas-panas banget." Gue mengangguk mendengarnya.

"Hai. Lagi pada ngomongin apa lo berdua?" Tanya Tristan sambil.menghampiri kami.

"Gue sama Cathrien mau renang. Lo mau ikut?" Tanya gue.

Childhood LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang