Jeremiah PoV
"Aku kangen banget sama kamu." Ujar Astrid. Aku dengan ragu membalas pelukan gadis itu. Ya, gue juga merindukannya. Memang, gue udah ada Sasya, tapi Astrid lebih dulu ada di hati gue.
"Gue juga." Ujar gue ragu. Gadis itu tersentak dikit kemudian melepaskan pelukannya.
"Maaf." Astrid menatap gue dengan tatapan bersalah. Tatapan yang dari dulu nggak bisa buat gue tolak. "Maaf udah pergi tanpa pamit."
Gue hanya mengedikan bahu mendengar permintaan maaf yang keluar dari bibirnya itu. "Santai aja. Lagi pula udah nggak jadi masalah buat gue." Ingat Sasya, hanya itu yang sejak tadi gue capkan di dalam hati.
Kami berdua akhirnya duduk di salah satu bangku taman yang ada. Kalau mau jujur sebenernya keadaannya sedikit canggung, satu setengah tahun nggak ada kabar dari dia terus sekarang tiba-tiba dia balik disaat Sasya udah.
"Kamu berubah ya." Celetuk gadis di samping gue itu.
Gue mengedikan bahu. "Semua orang pasti berubah. Gue yang sekarang mungkin udah beda dari gue satu setengah tahun lalu."
Sekali lagi, Astrid menampilkan senyum bersalahnya. "Could we try this one more time?" Tanyanya lirih.
"Sorry, nggak bisa." Ujar gue tegas. "Ada tunangan gue yang perasaannya harus gue jaga. Lagipula kita udah nggak ada apa-apa."
Astrid menoleh, kekagetannya jelas tertulis diwajahnya. "Kamu udah tunangan?"
"Hm. Namanya Sasya." Ujar gue yakin.
Charlenna PoV
Ting!
Cathrien send you a photo.
'Your 'boyfriend' is with another girl. Hugging.' Pesan tersebut terkirim bersama dengan sebuah foto. Aku membuka foto itu dan mengernyit ketika melihat Jemmi berpelukan dengar seorang perempuan. Walaupun yang bagian belakangnya saja, sudah bisa ditebak kalau perempuan itu pastilah sangat cantik.
'Lo lihat dimana?'
'Di taman.'
'Oh.'
'Let him explain first.'
Harusnya dari awal aku nggak usah seneng dulu. Harusnya dari awal aku tahu kalau aku bisa kayak gini cuma gara-gara aku sama dia 'dijodohin'. Bukan karena kemauannya dia sendiri. Harusnya aku tahu diri. Aku bukan siapa-siapa.
Aku membenamkan wajah di bantal. Menangis? Mungkin. Entalah yang pasti hingga aku ketiduran.
*
"Sya?" Seseorang mengguncang-guncangkan tubuhku. Suaranya suara laki-laki, Mas Tio kah? Aku membuka mataku dan terkejut saat wajah Jemmi adalah yang pertama kulihat.
"Ngapain disini?" Tanyaku bingung sambil mengedipkan mataku berusaha menyesuaikan diri dengan cahaya.
"Nggak boleh?" Jemmi mengangkat alisnya. "Nggak ada kerjaan juga lagian gue."
"Oh." Aku bergumam teringat akan foto tadi. "Tumben, biasanya main sana-sini." Ujarku.
Jemmi hanya mengangkat bahunya. "Mau pergi?" Tanyanya padaku.
"Kemana?"
"Kemana aja terserah. You're the boss, right?" Ia terkekeh.
Aku ikut tertawa pelan, memutuskan untuk tidak membahas foto itu. "Lagi nggak mau kemana-mana. Mendung juga, males." Aku kembali membenamkan wajahku dibantal.
![](https://img.wattpad.com/cover/27343422-288-k37271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Love
RomanceAstria Charlena Rakasya Dia itu iblis buat gue!! Nyebelin, ngebetein, jahil, suka banget bikin gue kesel, bete sedih atau apapun itulah. Dia temen sepermainan gue pas kecil. Tapi dia itu iblis paling perfect yang pernah gue temuin. Sialnya, dia itu...