Nama lengkapnya Park Chaeyoung, namun Rosé sudah menjadi panggilan akrab gadis itu sejak kecil karena dia lahir dan besar di Kanada. Cantik, sederhana dan juga pintar sudah menjadi identitas gadis Park itu.
Namun tak banyak yang tahu bahwa gadis itu lahir dari keluarga yang terpandang. Ayahnya sering kali masuk majalah dan dikenal sebagai pengusaha sukses, ibunya seorang relawan kemanusiaan yang namanya sering tertulis dalam acara sosial. Dia juga memiliki seorang kakak yang amat cantik dan seorang public figur, Park Sooyoung dengan Joy nama panggungnya sebagai model.
Kehidupannya yang mewah tidak menjadikan Rosé sebagai orang yang suka menghambur-hamburkan uang. Gadis itu lebih suka hidup sederhana. Padahal ParkSon Company menjadi salah satu perusahaan konstruksi dan properti yang berkembang di Korea Selatan.
Karena sifat sederhananya itu Rosé memutuskan untuk hidup mandiri setelah memasuki perguruan tinggi, tentu saja sang Papa tidak menyetujui ide putri bungsunya. Namun sifat pantang menyerah Mamanya yang menurun pada Rosé akhirnya bisa membuat sang Papa luluh. Tapi dengan syarat, gadis itu tidak boleh menolak fasilitas yang diberikan oleh orang tuanya. Seperti apartemen luas yang dia tempati dan mobil yang lebih sering berada di basement apartemen ketimbang diajak jalan-jalan.
Tentu saja Park Chanyeol tidak akan membiarkan anak-anaknya hidup serba kurang, meskipun kadang dianggap berlebihan oleh anak-anaknya sendiri.
Paling tidak begitu informasi yang Jaehyun dapatkan dari Mommy-nya. Jung Soojung bekerja sebagai Direktur keuangan ParkSon, juga memiliki hubungan baik dengan Son Seungwan, ibu kandungnya Rosé.
"ARGHH!" Jaehyun mengusak rambutnya kasar. Pikirannya dipenuhi oleh sosok Park Chaeyoung.
Disamping Jaehyun, Gyuri melayangkan tatapan kesal pada Jaehyun yang mengganggu acara membacanya. Ngomong-ngomong mereka berdua sedang berada di Rodeo Cafe.
"Sekali lagi kamu aneh gini aku tinggal." Ancam Gyuri. Bukan main-main yang dia ucapkan, Gyuri akan pergi jika Jaehyun masih tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Jaehyun menunduk. Akhir-akhir ini hubungannya dengan Gyuri terasa hambar. Tidak ada lagi nyaman yang dia rasakan, semuanya berganti takut dan rasa bersalah yang kian hari semakin besar.
"Kenapa ditunda? Kamu mau memperpanjang rasa gak nyaman antara kamu sama Gyuri?"
"Bukan begitu mom.."
"Kalo akhirnya kalian putus juga untuk apa ditunda-tunda sih Jae? Dengerin mommy, justru kalo kamu gini terus apa gak kasian sama hati kamu? Semakin cepat semakin baik, biar kamu punya waktu banyak buat nata lagi hati ini." Soojung menepuk dada Jaehyun pelan sebelum beranjak dari meja makan bahkan Jaehyun masih sempat mendengar helaan nafasnya yang kasar.
Begitu percakapan sesudah sarapannya dengan sang ibu.
"Kamu kenapa sih Jae? Ada masalah? Tumben gak cerita." Gyuri menutup buku yang dia baca lalu menyimpannya di meja. Dia sudah memposisikan dirinya untuk memberi perhatian penuh pada Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Hari ke Masa Lalu
RomanceJeno, Jaemin dan Ryujin nekat menjelajahi waktu untuk bertemu Papa dan Mama mereka di masa lalu. Ada yang harus diperbaiki demi kebahagian mereka. Jaehyun dan Rosé tidak saling mengenal sebelum kedatangan 3 anak remaja yang mengaku sebagai anak mer...