03. Day 2

5.9K 1.1K 75
                                    

Lisa menekan bell beberapa kali tak sabaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menekan bell beberapa kali tak sabaran. Dia menenteng beberapa paper bag.

"Rosé mau sampe kapan gue dianggurin." Lisa kemudian menggedor pintu apartemen Rosé.

"Gue bisa telat ngampus ini." Gerutu Lisa.

Gadis Thai itu awalnya akan menginap di apartemen Rosé namun tak jadi karena kehadiran ketiga remaja yang mengaku sebagai anak Rosé. Lisa memilih pulang karena terlalu pusing dengan situasi yang terjadi pada sahabatnya.

"Masuk Tante, Mama lagi mandi." Jeno menyembur dari balik pintu. Remaja 17 tahun itu membuka lebar pintu apartemen, tanpa dipersilahkan pun Lisa tetap masuk.

"Udah berapa kali gue bilang, don't Tante me." Protes Lisa kesekian kali.

Jeno hanya mengangguk sambil tertawa pelan.

"Yang lain mana?" Tanya Lisa menelusuri bagian apartemen yang sepi.

"Jaemin masih istirahat di kasur, Tan--" Lisa melotot ke arah Jeno karena pemuda itu masih memanggilnya Tante.

"... Jeno manggil apa kalo bukan Tante?" Tanya Jeno memastikan.

"Kakak not bad lah."

Jeno kembali tertawa pelan, Lisa di masa sekarang dan yang akan datang ternyata tidak jauh berbeda.

"Okey Kak Lisa." Kata Jeno mengikuti permintaan Lisa.

"Terus Ryujin mana?" Lisa berjalan menuju dapur, ia membuka kulkas dan menuangkan jus ke dalam gelas.

"Masih tidur dia." Jeno mendudukkan dirinya di kursi makan

"Iya sih ini masih pagi juga." Sadar Lisa yang bertamu di jam setengah tujuh pagi. "Berarti belum sarapan?"

Jeno mengangguk sebagai jawaban. Lalu keduanya memilih untuk diam. Lisa juga hanya diam sambil meminum jus di gelas.

"Lo morning person ya? Jam segini udah bangun." Lisa membuka obrolan lagi. Setelah meletakan gelas di tempat pencucian piring, Lisa mendekati Jeno dan duduk di depan pemuda itu.

Jeno mengangguk pelan. "Biasanya Jeno bikin sarapan buat Jaemin dan Ryujin."

"Loh Mama lo kerjaannya apa?" Pertanyaan Lisa membuat Jeno diam.

"Gue salah ngomong ya?" Tanya Lisa lagi, dia menyadari perubahan ekspresi Jeno yang kentara sekali.

"Nggak kok Tante--"

"Huft, Tante lagi." Potong Lisa. Sekarang dia serahkan panggilan untuknya pada Jeno.

"Eh, Kak Lisa." Ralat Jeno. Dia tersenyum manis di depan Lisa. Matanya yang menyipit semakin menampilkan wajah tampannya.

Lah.. mirip sama cowok kemarin. Batin Lisa yang menyadari sesuatu.

"Lo udah nyampe?" Rosé berdiri di lorong menuju kamar.

49 Hari ke Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang