Jeno meletakan semangkuk besar sup tahu yang dia buat sebelum memotong buah. Keempatnya yang duduk di kursi makan kompak menatap Jeno, satu-satunya yang masih berdiri. Air muka pemuda 17 tahun itu terlihat sedikit lebih dingin dari biasanya.
"Wah, Jeno memasak ini semua?" Rosé menatap takjub hidangan makanan yang disediakan oleh Jeno. Ada sup tahu, chukkumi, telur gulung dan ikan teri.
"Rasanya mungkin gak seenak buatan Mama atau Oma, tapi masih bisa kalian makan kok." Ujar Jeno.
"Jaemin juga membantu Jeno." Lapor Jaemin dengan ceria, ia tak mau jasanya dilupakan begitu saja.
"Cuih, cuma motongin sayur doang kok bangga." Cibir Ryujin pelan sekali, tapi Rosé yang ada disampingnya masih bisa mendengar. Ia hanya bisa menggeleng kecil merespon Ryujin, tinggal hampir 14 hari bersama si kembar membuat Rosé mengenal satu-persatu tabiat mereka.
"Abang gak mau duduk? Emang gak pegel ya?" Cepat-cepat Ryujin bertanya pada Jeno yang sedari tadi berdiri di sampingnya.
"Sebentar-sebentar--" Jaemin keluar dari tempat makan, kemudian ia menyeret kursi ke sisi kosong meja makan agar Jeno bisa duduk.
Pandangan Rosé tidak lepas dari Jaemin yang mengambil kursi, mempersilahkan Jeno duduk lalu kembali ke tempat duduknya di samping Jaehyun. Senyum terulas dari gadis Park itu membuat Jaemin senang penuh kemenangan. Dia mengedipkan satu matanya ke arah Ryujin yang dibalas tatapan sinis oleh si bungsu.
Semua itu tak luput dari pandangan Rosé, ia hanya menggeleng kecil merespon kedua remaja itu. Tidak aneh lagi. Saat Rosé akan menghadap Jeno untuk mengatakan sesuatu matanya menangkap Jaehyun yang sedari tadi tak meepas pandangan padanya.
Pria itu tampak cukup serius memerhatikan Rosé, bahkan satu alisnya terangkat ketika mata mereka bertubrukan.
❦︎ 49 Hari Ke Masa Lalu ❦︎
"PAPA MAMA UDAH CUKUP!" jerit Rosé tak tahan melihat kedua orang tuanya bertengkar.
Seungwan menoleh ke arah Rosé yang masih di posisinya. Ia ikut menjatuhkan diri ke lantai, menangkup pipi Rosé yang memerah bekas tamparan keras ayahnya. Hatinya teriris setelah menjadi saksi dimana sang anak tersungkur ke lantai akibat suaminya.
"Oke, aku pergi. Maafin aku, aku tau kesalahan aku fatal dan gak mudah dimaafin gitu aja. Tapi aku mohon, Papa Mama jangan berantem gara-gara aku." Isakan Rosé semakin tak tertahankan. Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding melihat orang tua bertengkar hebat. Apalagi mereka bertengkar karena anak.
"Kamu gak salah, sayang. Listen Mama, kamu gak boleh pergi begitu aja atau Mama harus ikut kemana pun kamu pergi." Rosé menggeleng cepat, menepis tangan Seungwan yang menangkup kedua pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Hari ke Masa Lalu
RomanceJeno, Jaemin dan Ryujin nekat menjelajahi waktu untuk bertemu Papa dan Mama mereka di masa lalu. Ada yang harus diperbaiki demi kebahagian mereka. Jaehyun dan Rosé tidak saling mengenal sebelum kedatangan 3 anak remaja yang mengaku sebagai anak mer...