👑 👑 👑
"Bagaimana ini komandan? Apa kita susul mereka?" Jinhwan mendekati Jendral Boby dengan luka sayat di wajahnya.
Jendral Boby menggeleng, menatal lurus pada air tempat terjatuhnya Mark dan Jeno.
"Kali ini biarkan saja mereka" ucap Jendral Boby datar.
"Lalu Yongjae?" Jendral Boby melirik dengan ujung matanya Yongjae yang tengah di cekal anak buahnya, mukanya penuh luka sayatan pedang. Mungkin ulah pangeran Jeno yang bruta saat menyerang dari atas kudanya.
"Kita pergi!" Perintah mutlak jendral Boby pada sisa pasukannya.
🌎 🌎 🌎
Byurr!
Jeno refleks menutup matanya saat tubuhnya menghantam air. Dilihatnya sekitar dengan panik, kanan dan kiri.
"Hyung kau dimana.." batinnya lirih.
Matanya melotot menemukan Mark yang tenggelam semakin jauh kedalam laut, dengan air yang berubah merah di sekeliling tubuh Mark.
Dengan cepat Jeno berenang kearah Mark yang tak sadarkan diri, mendekap tubuh yang sudah mulai mendingin itu erat.
Mengerahkan semua tenaganya, Jeno dengan susah payah membawa tubuh Mark serta tubuhnya kembali ke permukaan.
Namun dengan berat yang bertambah dua kali lipat Jeno merasa seperti air malah terus menariknya kedasar.
"Ayolah!"
Jeno sekali lagi mencoba menggerakan dua kaki serta satu tangannya berenang ke permukaan, tak terasa dekapannya pada tubuh Mark melonggar, membuat tubuh yang kehilangan kesadarannya itu kembali tenggelam kebawah.
Mau tak mau Jeno berbalik untuk membawa kembali tubuh kakaknya.
Setelah beberapa kali percobaan Jeno hanya terdiam pasrah, membiarkan tubuhnya serta tubuh Mark dalam dekapannya terombang ambing.
"Apa ini akhirnya?" Jeno mengerjapkan matanya, buih buih udara perlahan keluar dari mulutnya yang terbuka.
Dengan sisa kesadarannya Jeno menatap matahari diatas sana yang terhalang air laut yang tak terhingga jumlahnya.
Byurr!
Samar Jeno melihat bayangan hitam berenang mendekat kearahnya. Jeno kira itu hanya ilusi karna tiba tiba terlihat dimatanya wajah orang yang selalu memberinya apel saat selesai latihan. Apa di ujung ajalnya ia sangat mengiginkan apel? Hingga melihat wajah orang yang selalu memberinya apel tengah berenang kearahnya saat ini.
"Ahh...mungkin hanya bayanganku saja" batinnya tersenyum.
Mungkin ini akhirnya. 18thn hidupnya bersama Mark kakaknya, Jeno kecil yang selalu berada di belakang Mark, menjadi ekor Mark. Jeno yang senantiasa berlindung di balik punggung kakaknya Mark.
Kini.., akhirnya Jeno keluar dari zona amannya. Menggambil langkah berani, untuk membalas semua kebaikan Mark selama 18thm hidupnya.
Sekarang Jeno yang akan menyelamatkan Mark, walau sepertinya tidak berhasil.
Jeno terkekeh pelan dalam pikirannya. Sepertinya ia belum cukup menjadi lelaki hebat dan kuat untuk melindungi kakaknya.
Jeno pasrah akan guratan takdir untuknya, walau tidak menyangkal bahwa ia masih berharap ada sebuah keajaiban yang diturunkan tuhan untuknya saat ini Juga.
Perlahan pemilik senyum mata bulan sabit itu menutup matanya.
TBC
*pendek:"

KAMU SEDANG MEMBACA
One Hundred Jopping [SuperM]
FantasyKekuasaan menjadi setiap keinginan semua orang. Kaum tua dan muda berlomba-lomba menempati kekuasaan tertinggi. Pengkhianatan adalah hal yang biasa terjadi. Para penguasa Mata Angin digulingkan Utara-Selatan-Tenggara-Barat-Barat daya-Barat laut-Timu...