👑 👑 👑
"Bagaimana Yunho?" Yunho menutup buku usang didepannya. Menyandarkan pungungnya yang lelah dan menghela nafas.
"Mungkin ini sudah saatnya Taecyeon"
"Dan mungkin ini adalah pilihan terbaik saat ini" Donghae menimpali.
"Tapi bagaimana dengan...." Yunho mengangguk, memahami maksud Changmin.
Para tetua terlihat kelelahan. Banyak masalah berdatangan menimpa kerajaan Mata Angin, membuat mereka semua bekerja kerasa mencari jalan keluar.
"Tetua..." di depan pintu berdiri pembawa pesan. " Ya ada apa?" Jawab Siwon.
"Pangeran Lee Jeno telah siuman tetua" bagi Yunho dan tetua lain, sadarnya pangeran Lee Jeno bagaikan angin segar ditengah tengah panasnya gurun.
"Bagaimana keadaannya?" Tetua Donghae sebagai kakek dari Lee Jeno segera menanyakan keadaan sang cucu.
"Tabib kerajaan sedang dalam perjalanan menuju kamar pangeran Jeno tetua" Donghae mengangguk.
"Lalu raja Hwang Minhyun?" Tanya tetua Changmin
"Berada di kamar pangeran Mark, namun akan segera mengunjungi pangeran Jeno"
"Baiklah, kau boleh pergi" perintah Siwon setelah menerima informasi.
"Hamba permisi tetua" dan pintu tertutup.
"Bagaimana?" Taecyeon menanyakan keputusan yang tengah di tunggu tunggu.
"Baiklah--, kita lakukan" semua mengangguk.
"Tetapi sebelumnya kita harus terlebih dahulu tanyakan keputusannya"
"Baiklah, keputusan telah dibuat. Mari kita jenguk pangeran Lee Jeno"
"Ayo!" Seru Jeno bersemangat, yang lain dimaklumi kelakuan seorang kakek yang mengkhawatirkan cucunya.
🌎 🌏 🌍
Saat Jeno tengah melamun dikasurnya, pintu kamar terbuka. Memperlihatkan paman yang sudah ia anggap ayah bersama adik kecilnya, Hwang Jinyoung yang memegang erat jubah kebesaran Ayahnya.
"Ayah.."
"Ya pangeran" Minhyun mendekati Jeno, tak lupa Jinyoung kecil yang mengekorinya.
"Bagaimana keadaan pangeran ayah ini?" Minhyun mengambil tenpat di sisi ranjang, dengan mengikutsertakan Jinyoung dipangkuannya.
"Sudah terasa lebih baik" Minhyun mengangguk
"Yung!" Jinyoung kecil merangkak dari pangkuan ayahnya kearah Jeno, berada lebih dekat dengan kakaknya itu.
"Hei little prince" Jeno tersenyum, nemapilkan matanya yang berbentuk sabit, adiknya ini sungguh imut. Perlahan Jinyoun kecil menyenderkan kepala kecilnya pada dada Jeno.
Minhyun yang melihat perlakuan hati hati anaknya agar tidak menyakiti Jeno, tersenyum.
"Apa hangat Jinyoungie dada Jeno hyung?" Jinyoung mengangguk semangat.
"Hum! Hangat dada Jeno yung" Jeno mengusan gemas rambut kelabu Jinyoung. Tersenyum
🌍 🌏 🌎
Kembali pintu kamar terbuka, kali ini menampilkan para tetua dan seorang tabib. Minhyun segera menarik Jinyoung menjauh dari Jeno, sedang Jinyoung memberontak tidak mau dipisahkan dari hyungnya.
"Tenang Jinyoungie, Jeno hyung harusi diperiksa dulu biar sehat"
"Cehat?" Minhyun mengangguk.
"Eng--oke" Jinyoung berhenti memberontak dalam gendongan Minhyun.
"Anak pintar!" Minhyun tersenyum tampan.
*senyummu mengalihkan duniaku mazzz♡_♡🌎 🌏 🌍
Raja kerajaan Timur Laut, Raja Hwang Minhyun" Minhyung membungkuk hormat kepada para tetua.
TBC
Hihihi gegara fokus sma yang sebelah jdi terbengkalai gini
❤

KAMU SEDANG MEMBACA
One Hundred Jopping [SuperM]
FantasyKekuasaan menjadi setiap keinginan semua orang. Kaum tua dan muda berlomba-lomba menempati kekuasaan tertinggi. Pengkhianatan adalah hal yang biasa terjadi. Para penguasa Mata Angin digulingkan Utara-Selatan-Tenggara-Barat-Barat daya-Barat laut-Timu...