🌸🌸🌸
"Hyung-deul."
"Ne?"
"Wae Ni-kie?"
Semua menoleh kearah Ni-ki dengan penuh tanda tanya.
"Ni-ki rindu Jepang."
Penuturan Ni-ki membuat mereka terdiam, meski Ni-ki selalu bersikap dewasa dan pendiam tapi tetap saja dia adalah anak berusia 15 tahun. Merantau pergi negara lain demi mengejar mimpinya menjadi idol, menjadi trainee melepas masa remajanya meninggalkan keluarganya bukan lah hal mudah baginya.
Dan semenjak menjadi trainee Ni-ki sama sekali belum kembali ke negara kelahirannya.
"Selesai comback kita pergi kesana oke." Ucap Sunoo sambil merangkul Ni-ki yang duduk disebelahnya.
"Ne, hyung akan bilang ke manager hyung untuk mengambil cuti dan nanti kita pergi ke Jepang," tambah Jungwoon mengucap rambut Ni-ki.
"September, bisa kah kita pergi saat bulan itu?" Tanya Ni-ki.
"Wae? Mmm ... maksud hyung bisa kan kita pergi dibulan lain atau bulan depan juga bisa, mungkin setelah konser kita akan mengambil cuti dan pergi ke Jepang," ujar Jay.
"Iya, lebih cepat lebih baik kan? Kau juga pasti sangat merindukan Jepang, jadi tak usah menunggu bulan September, 5 bulan lagi dan itu sangat lama," tambah Heeseung.
Ni-ki menggeleng. "Aniyo."
"Wae? Baiklah mari kita pergi bulan September," ucap Jake.
"Pasti menyenangkan kita pergi bersama," tambah Sunghoon.
"Hyung, saat bulan September sebuah bunga cantik bermekaran. Indah sekali, warna merah nya sangat menyala. Ni-ki ingin melihat bunga itu lagi."
"Wah benarkah? Bagaimana jika berfoto dengan bunga-bunga itu? Pasti sangat cantik," kata Sunoo bersemangat.
"Hyung jadi tak sabar untuk pergi," ucap Heeseung.
"Nado," lanjut Jungwoon.
"Bunga apa itu? Apa Sakura?" Tanya Jay. Ni-ki menggeleng lalu menatap satu persatu hyung nya.
"Bunga Higanbana."
Tubuh mereka membeku, mereka tahu bunga apa itu. Bunga merah cantik yang melambangkan kematian.
🌸🌸🌸
Semua member sedang berkumpul diruang tv kecuali Ni-ki. Ia sedang berada dikamarnya.
"Sudah malam, kalian mau makan apa?" Tanya Jay melihat satu persatu sahabatnya.
"Terserah hyung saja, kan hyung yang masak. Sunie bagian makan aja hehe."
"Aigo kau ini. Ara ara. Yang lain?"
"Samakan saja."
"Ah baik lah." Jay beridiri lalu berjalan menuju dapur.
Langkahnya terhenti didepan pintu kamar yang sedikit terbuka. Jay jadi penasaran apa yang dilakukan Ni-ki didalam sehingga tak kumpul dengan yang lain.
"Ni-kie?"
Jay mengernyit melihat Ni-ki yang duduk pinggir kasur. Matanya menatap kosong kearah layar handphone nya.
"Kie?" Tak ada respon Jay pun menepuk pundak Ni-ki membuatnya terkejut dan menjatuhkan handphone nya.
"H-hyung?"
"Ah mian ini ponsel mu." Jay mengambil handphone Ni-ki lalu menyerahkannya. Ni-ki terlihat melamun lagi, Jay menghelai nafas lalu duduk disamping Ni-ki.
"Wae? Apa ada masalah? Atau kau sakit lagi?" Tanya Jay. Ni-ki hanya menggeleng pelan.
"Lalu?"
"Hyung, apa aku bisa pergi ke Jepang? Mama sakit, baru saja Onee-san memberi tahu Ni-ki," jawab Ni-ki pelan.
*Mama= Ibu
Onee-san= kakak perempuanJay terdiam, namun detik kemudian ia mengusap kepala Ni-ki dan tersenyum.
"Bagaimana kalo jadwal penerbangan kita di majukan?" Ni-ki menoleh menatap Jay dengan mata yang berkaca.
"Apa bisa?"
"Kita tanya ke manager hyung, semoga bisa." Ni-ki langsung memeluk Jay erat dan menangis, Jay yang awalnya terkejut namun detik kemudian ia kembali tersenyum dan membalas pelukan Ni-ki.
"Ujilma."
"Hiks ... arigato onii-san." Lagi Jay tersenyum, ia mengeratkan pelukannya.
*Onii-san = kakak laki-laki.
🌸🌸🌸
"Anyeong Ni-kie..."
"Kami datang saeng."
"Lihat apa yang kami bawa."
"Kau bilang ingin melihatnya."
"Kami akan menepati janji kami."
"Memberi mu bunga Higanbana."
"Bogoshipoyo uri Ni-kie hiks."
...
🌸🌸🌸
Cek cek cek
Tes
Satu dua tiga
Oke
Maaf ya klo kata2 Jepang dan Korea nya salah🙇 mohon bantuan kalian untuk mengoreksi. Arigato.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Higanbana || Ni-Ki
Teen FictionEnhypen, berisi tujuh namja tampan dan berbakat. Tujuh namja kesayangan engene. Tujuh namja cinta engene. Tujuh namja yang saling terikat penuh kasih sayang dan kehangatan. Tapi Bagaimana jika jumlah tujuh itu berkurang satu menjadi enam? Enhypen de...