seojun-suho

baper 2 -end-

suho baru saja pulang dari tempat kerjanya, sekarang dia sedang berada di halte bus, dia menunggu bus selanjutnya datang, menurut peta di samping halte, bus selanjutnya akan datang dalam 15 menit. sambil menunggu, dia memakan cheesecake dari café yang sudah dia taruh di Tupperware

baru 2 suap cheesecake masuk ke dalam mulutnya, sebuah mobil merah berhenti di depannya, sang pemilik mobil menurunkan kaca mobilnya dan berkata, "masuk, kalo ngga mau gue gendong," suho melihat kearah lelaki tersebut, mengetahui siapa pemilik mobil dia segera lari dan masuk ke dalam mobil tersebut

seojun menjalankan mobilnya, "rumah lu dimana?" tanyanya, "a-apartemen TB tower B," suho menjawab dengan menunduk dan meremat tempat Tupperware yang dia pegang. "gue juga disana, tapi tower A, kalo gue gabut gue mampir kamar lu ye," seojun masih saja berbicara dengan nada dingin, ya si suho makin takut lahh.. "b-buat apa?" seojun menoleh kearah suho sebentar, "ya main main aja, ga boleh?" suho hanya diam menunduk

mobil seojun mengarah ke apartemen TB tower A, "k-kok ke tower A? kan rumahku di tower B," suho memandang view didepannya dengan khawatir, "ya ke rumah gue lah, emang gue bilang mau nganter pulang? gue kan cuma nanya rumah lu, bukan nganterin pulang," seojun tidak menyadari bahwa lelaki manis disebelahnya sedang menitikkan air matanya

"turun," seojun menyuruh suho turun dari dalam mobilnya lalu dia pun turun, tapi suho masih tidak kunjung turun, seojun membuka pintu mobil dari sisi suho, "gue bilang tu-- eh ngapain nangis lu?" seojun sedikit terkejut melihat suho menangis dalam diam, suho menggelengkan kepalanya, tidak puas dengan jawaban suho, seojun membuang napasnya berat

suho merasakan tangannya ditarik, "kenapa nangis hm? gue salah? gue bikin lu takut?" seketika wajah suho memerah melihat senyuman seojun, seojun lalu memeluk tubuh suho dan mengelus punggungnya, "maaf kalau sudah bikin takut," suho tanpa sadar menganggukkan kepalanya, "n-namamu siapa?" suho memberanikan diri untuk bertanya, "seojun, han seojun," seojun menjauhkan sedikit badannya dari suho dan berdiri untuk mengajak suho ke apartemennya

25 menit berjalan, dan menaiki tangga, dikarenakan tiba tiba lift tidak dapat digunakan, sampailah mereka di kamar 233 lantai 10, "hhh.. hhh.. hhh.. cape tauu.. lift nya kenapa mati sih? mau minum ess.." suho tanpa sadar mengoceh sambil memegangi lututnya, "entar gue bikinin es milo," suho menoleh kearah seojun yang sudah membuka pintu lalu masuk kedalam mengikuti seojun

suho duduk diatas beanbag dan menaruh bawaannya diatas meja, "ternyata milo habis, mau apa lu?" seojun berkata sambil bersandar di pinggiran meja pantry, "air putih aja ga papa," suho menjawab dan seojun hanya menganggukkan kepalanya

kenapa aku tetap disini? seharusnya aku bisa memanfaatkan waktu dengan kaburr.. ayo suho, kamu pasti bisa kabur batin suho menjerit, tapi dia seperti tidak bisa menggerakkan badannya, dia hanya duduk diam di atas beanbag

seojun datang sambil 2 gelas air putih dan sepiring muffin coklat, "gue ga ada apa apa selain muffin ini, itu juga dari mantan gue," suho hanya menundukkan kepala lalu berkata, "mau pulang, aku bisa jalan sendiri kalau kamu ga mau antar," seojun tersenyum kearah suho. "nginep sini aja, gue maksa," suho cuma bisa diam

sekitar 20 menit suho diam sedangkan seojun menonton tv, seojun menghela napas panjang, "sini duduk samping gue," suho menoleh kearah seojun yang duduk di sofa dan menggelengkan kepalanya, seojun beranjak lalu menggendong suho, "e-eh turunin, aku bisa jalan sendiri," bukannya menurunkan suho diatas sofa, seojun menurunkan suho dikamar

"ng-ngapain ke kamar?" seojun mendekatkan wajahnya ke arah suho, suho menutup matanya takut. "ngapain nutup mata hm? berharap gue nyium lu? belum waktunya, tunggu pacaran, dah sana mandi gue nyiapin baju, entar mama gue kesini," seojun meninggalkan suho dalam kondisi berdiri dan pipi memerah, suho segera sadar dan pergi untuk mandi

saat keluar kamar mandi dengan handuk di pinggang, dia melihat seojun sedang rebahan diatas kasur sambil bermain hp, "udah? ini bajunya dikasur, gantian gue mandi, entar kalo ada bel bunyi buka aja, gue delivery," seojun melengos masuk kamar mandi, segera suho menggunakan baju yang diberikan seojun tadi

selesai dengan semuanya, dia pergi keruang tengah tempatnya meninggalkan tasnya, dia mengambil tempat kue yang tadi dan memakannya, "mau pulangg.." suho bergumam sambil memakan kuenya

10 menit kemudian, dia mendengar suara bel berbunyi, dia beranjak dari tempatnya duduk dan menuju pintu, "iya sebentarrr.." suho membuka pintu dan terkejut melihat sosok di depannya. "i-ibu sedang apa ya?" tanya suho, "kamu ngapain dirumah anak saya?" tanyanya, dari arah belakang seojun berjalan dengan handuk melilit di pinggangnya, "loh mama? udah dateng? masuk ma," seojun berjalan pelan kearah dapur untuk menim air

setelah seojun berganti pakaian, mereka duduk di meja makan, dan seojun hanya menatap mamanya santai. "seojun bulan depan nikah ya," suho dan seojun yang terkejut menatap sang wanita paruh baya heran, "hah? sama siapa? seojun ga punya pacar," seojun mengelak, tanpa memedulikan seojun, sang ibu menatap suho, "ngapain kamu disini? kenal anak saya darimana?" suho hanya bisa menunduk, "k-ketemu saat tadi bekerja, bu," ibu seojun mengangguk, "udah malam, ga pulang?" suho menatap seojun yang menggelengkan kepalanya, "i-iya ini mau pulang, bu, permisi," suho berlari kecil membawa tas dan segera keluar dari apartemen seojun

sepeninggalan suho, mama seojun menatap seojun sambil tersenyum, "manis, kan, karyawan mama? udah mama bilang jugaa.. ga usah sok jual mahal, bulan depan langsung nikahin gih," seojun menatap ibunya malas, "ma, seojun harus ke Thailand untuk nikah?" sang ibu menatap seojun, "ngapain?" seojun menghela napas berat, "kan disini ga boleh nikah sesama jenis mamaaa..." sang ibu terkekeh, "mama lupa kalau suho cowo, hahahaaa... ya udah, nanti nikahannya di Thailand, biar sama kaya mama dan mommy," seojun menanggapi dengan berdehem

HAYO ANEHHH😭😭 MAAPPP

notes; gue sakit (nan) jadi ya ga update ini:'( sorry yeee...

ini ada bonus