Setibanya Jungwon di rumah sakit yang paling dekat dari apartemen Mira, dia segera bergegas ke resepsionis, membanting tutup pintu taksi. Gelisah, dia menghampiri meja resepsionis, dan bernyata, "Jeon Mira."
Resepsionis segera mengerti, dan bertanya sembari mencari informasi, "Kerabat?"
"Teman." jawabnya singkat.
"UGD, bilik 102." setelah diberi tahunya, Jungwon langsung mengangguk berterima kasih dan berlari kecil menuju tempat Mira.
Sesampainya disitu, Jungwon tanpa ragu menggeser gorden, memperlihatkan Mira yang sedang terbaring di kasur, mata terbuka lebar. Tampaknya, dia tidak sadar akan kehadiran Jungwon, dan tetap menatap plafon.
Baru ketika Jungwon duduk di kursi yang terletak di samping kasur, Mira menoleh ke arah Jungwon.
"W-won..." gumannya terbata-bata sembari mendudukkan diri, dan menjatuhkan kepalanya di dada Jungwon. Punggungnya mulai bergetar, dan napasnya terdengar sesak.
Dia menggenggam baju Jungwon, dan meremasnya kencang. Rengekannya semakin keras, dan air mata tidak berhenti mengucur.
Jungwon terbelalak ketika Mira mulai menangis, namun, tak lama setelah itu, tangannya menemukan punggung Mira dan menepuknya, berusaha menenangkan dia.
Mira pun mulai kehabisan nafas, tetapi dia benar-benar takut. Dia sangat takut, entah mengapa. Kehadiran Jungwon membuatnya lega, dan juga takut.
"Mira... Lo nggak apa-apa?" Jungwon akhirnya berusaha menghibur dengan suara tenangnya, setelah beberapa waktu Mira menangis dalam dekapannya.
Pertanyaan Jungwon membuat Mira tersadar, dan dia melepaskan diri dari pelukan Jungwon, mengusap matanya yang lembab.
"Sekarang? Iya, udah nggak apa-apa. Makasih, Won." ucap Mira dengan suara minim, mengambil tisu dan mengusap mukanya.
Dari kejauhan, suara televisi dekat meja resepsionis yang mengencang membuat Jungwon menoleh ke sumber suara itu. Begitu juga dengan Mira, yang penasaran akan apa yang dilihat Jungwon.
"Breaking news. Sebuah gedung apartemen di perempatan jalan Hongjae mengalami pengeboman oleh pihak anonim. Terdapat 20 korban ringan serta 12 korban dalam keadaan kritis dari pengeboman yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit Ilcheon. Tujuan dari pihak anonim masih tidak diketahui."
Sembari pembawa berita itu berbicara, gambar dari apartemen Mira diperlihatkan di televisi.
Kerusakan dari pengeboman Black Ghost sangatlah parah. Bebatuan berukuran kecil dan sedang menutupi jalan trotoar yang luas itu, dan keramik lantai trotoar pun ikut retak. Gedung apartemennya bagaikan dimakan oleh raksasa, ujung gedung membentuk bulatan ke dalam, dan kondisi tembok terlihat rapuh.
Orang-orang pun berkerumun di sekitar garis polisi, memotret dengan ponsel mereka. Di televisi, terdapat cuplikan beberapa korban yang tertangkap di kamera. Ada yang mengalami serangan panik seperti Mira, dan ada juga yang diselamatkan dari reruntuhan apartemen, kepalanya berdarah, dan ada juga badannya yabg tertindih batu. Sekarang, semua korban sedang dirawat di rumah sakit yang sama dengan Mira.
Sepertinya gedung apartemen Mira sudah tidak berbentuk. Telah dilahap api ganas dari bom, gedung itu sudah benar-benar hancur dan tidak bisa diselamatkan.
"Kalau lo keluar lima menit lebih telat aja, lo bisa..." gumam Jungwon setelah mendengar itu, mengubur mukanya dalam tangan, tidak sanggup melanjutkan perkataannya.
"Hey hey, tenang. Tuhan udah ngatur kok. Hari ini bukan hari kematian gue." sekarang, Mira yang bergantian menepuk bahu Jungwon.
Jungwon mengangkat mukanya, dan berhadapan dengan wajah Mira yang berusaha tersenyum.
"Gue baru sadar." Mira mengangkat alisnya, bingung.
"Sadar apa?"
"Lo nggak ada tempat tinggal."
Mendengar itu, Mira pun menghela napas, "Iya, gue ke rumah Mama dulu deh."
"T-tapi kuliah lo gimana?"
"Gue absen kuliah dulu, sampe dapet tempat tinggal baru." ucap Mira, terpaksa. Rumah Ibunya terletak di kota lain, yang berjarak 5 jam dari Seoul.
"Oh, Jungwon-ah." di saat yang bersamaan, Heeseung melewati koridor UGD, dan berpapasan dengan tempat kasur Mira.
Jungwon menoleh, dan mendapati Heeseung yang menghampiri dia dengan santai.
"Heeseung." balas Jungwon.
Sementara itu, Mira menutup mulutnya dengan telapak tangan, terkejut melihat Heeseung lagi. Dan lebih mengejutkan lagi, kelihatannya teman dekatnya kenal dengan dia.
"L-lee Hees-seung? J-jungw-won, lo k-kenal d-dia?" tanya Mira, tergagap.
"Long story." jawab Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
gunshot ↷ lee heeseung
Fanfiction ❛❛ when his danger meets her recklessness ❜❜ 〘 ft. enhypen's lee heeseung ↝ 이희승 〙 mafia au • © aeonights, 20.09.2020