XVI - "Sleepover"

598 93 8
                                    

Mira dan Sunoo tidak sendirian, karena Jungwon dan Ni-ki juga memaksakan Sunoo agar mereka ikut serta pergi membeli kebutuhan para member, dan juga Mira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mira dan Sunoo tidak sendirian, karena Jungwon dan Ni-ki juga memaksakan Sunoo agar mereka ikut serta pergi membeli kebutuhan para member, dan juga Mira.

Selama perjalanan, Mira menggunakan salah satu hoodie milik Jungwon yang over-sized, dan menutup diri dari semua orang disitu dengan earphone yang dimainkan dengan volume maksimal. Dia pun bersandar kepada kursi dan menutup mata, menikmati alunan musik R&B itu.

Sunoo, yang menyetir di bangku depan di sebelah Mira, menyadari hal itu dan menyeletuk.

"Won."

"Ya?" sahutnya.

"Lo bener-bener yakin, kita bisa percaya dia?"

"Udah beberapa kali gue bilangin, iya. Emang dia keliatan seperti orang yang nggak bisa dipercaya?"

"Bukan gitu, won. Keliatan banget di mukanya, kalau dia itu trauma. Dan saat ini, sampai nanti, dia nggak akan bisa cerita hal itu kepada siapa pun kecuali kita. Bayangin kalau lo di posisi dia, at some point, dia memang harus cerita ke orang lain biar bebannya terangkat dari bahunya."

"Kenapa orang lain? Kan ada kita."

"Won, kita bukan psikiater. Kita emangnya bisa bantu?"

"Bisa dong, kita kan pernah-"

"Yang dulu pernah terjadi, emangnya berjalan lancar? Nggak, kan?"

Jungwon pun terdiam, merasa sangat bersalah.

"Lo seharusnya nggak bawa dia ke dalam hal ini dari awal, seharusnya lo biarin dia tinggal bareng ibunya."

"Nggak bisa, nanti dia nggak akan lulus. Kan dia orang dongo."

Ni-ki berusaha menahan tawa mendengar kata 'dongo' keluar dari mulut Jungwon.

"Gue nggak terlalu kenal sama Mira, won. Tapi, yang gue tau, dia orang baik. Jangan sakiti dia lebih dalam, biarkan dia punya kehidupan yang normal selagi masih ada kesempatan." lanjut Sunoo.

Jungwon ingin membalas perkataan Sunoo, namun Sunoo ada benarnya juga. Bagaimana kalau suatu hari, dia terpaksa membocorkan informasi ENHYPEN agar dia sembuh dari traumanya? Bagaimana jika suatu hari, dia harus menceritakan semuanya agar mendapatkan hidupnya kembali?

"Wait, kalau kalian ngomongin tentang psikiater, kayaknya gue punya ide..." Ni-ki segera bersuara di tengah segala pemikiran Jungwon, dan sisa perjalanan itu, mereka membahas ide Ni-ki tanpa sepengetahuan Mira.

Mira merasakan tekanan di bahunya, dan ia segera membuka mata dan melepaskan earphone-nya, melihat sosok Sunoo yang tersenyum ramah kepadanya setelah menepuk bahunya, "Let's go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mira merasakan tekanan di bahunya, dan ia segera membuka mata dan melepaskan earphone-nya, melihat sosok Sunoo yang tersenyum ramah kepadanya setelah menepuk bahunya, "Let's go."

Ternyata, Mira tertidur disitu. Setelah sepenuhnya sadar, Mira melihat gedung supermarket, yang terlihat dari posisi parkir mobil. Seperti teka-teki, Mira menebak dan bertanya, "Kalian beli suplai barang-barang kalian, disini?"

"Iya, semacam sponsor kita lah." bual Jungwon, tersenyum dengan sombongnya.

"Yeuh, dasar sombong." sindirnya, sembari keluar dari mobil.

Sesampainya mereka di dalam, Mira menjadi kegirangan dan mulai mondar-mandir sana sini bagaikan anak kecil. Mereka bertiga hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Mira yang hiperaktif, namun lama-lama mereka juga kewalahan mengikutinya kesana-sini.

"Anjir, luas banget tempat ini, barang-barangnya hampir ada semua- Oh my god, bantalnya lucu banget! WOY ADA MASKER PRODUK KESUKAAN GUE JUGA!!"

"Ra, nggak usah teriak-teriak woy! Ambil aja semua yang lo mau." Jungwon memberitahunya. Suatu rasa menyesal tiba-tiba memenuhi dadanya setelah mengatakan hal itu.

"Hah..? Serius? HORE!"

Dan setelah satu jam berkelana di dalam supermarket itu, semua belanjaan Mira memenuhi hampir dua troli supermarket.

"...Lo beli apa aja?" tanya Sunoo, terkejut akan jumlah barang yang diambil Mira.

"Kan, kata kalian gue boleh ambil apa aja yang gue mau, jadi gue ambil aja, hehe."

Sunoo melemparkan tatapan maut kepada Jungwon, yang hanya menggaruk-garuk kepala, pura-pura bingung untuk menghindari tatapan Sunoo.

"Sleepover!" seru Mira dramatis, tertawa girang dan meloncat-loncat ketika membawa troli ke arah mobil mereka.

"Hah? Sleepover?" gumam Jungwon bingung.

"Itu, anu... Acara cewe-cewe nginep di rumah temen, disebut sleepover." Ni-ki menjawab gumamannya.

"Damn, giliran dikasih kesempatan belanja sepuasnya, kelakuan dia seakan-akan udah lupa semuanya."

"Yaudah, bawa dia belanja tiap hari aja, biar dia beneran lupa." canda Jungwon, menyusul Mira sebelum Sunoo dapat membalas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gunshot ↷ lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang