"Gue nemu siapa yang menerobos firewall kita."
Setelah perkataan Sunghoon itu, suasana ruangan menjadi tegang. Api yang penuh semangat membara dalam diri setiap orang, dan tentu mereka punya beragam pikiran.
"Baguslah. Siapa dia?" Heeseung pun memecahkan kesunyian. Sunghoon kembali sibuk dengan tabletnya lalu berdiri dan keluar tanpa sepatah kata. Yang lain spontan mengikutinya sampai ke ruang rapat mereka dan duduk di tempat mereka masing-masing.
"Kemarin waktu kita diretas, gue baru sadar dia meninggalkan jejak, nama samaran dia. Jadi gue melakukan research. Dia adalah..."
Sunghoon memencet sesuatu dalam tabletnya yang tak lama muncul di layar untuk dilihat semua orang di situ, lalu melanjutkan, "Byun Euijoo, atau dikenal dengan aliasnya, EJ."
"Oh, dia salah satu peretas yang terbaik kan?" celetuk Jake familiar.
"Ya begitulah, tapi gue lebih baik dari dia tentunya." dengan nada pamer Sunghoon menyahut.
"Dia dikenal pernah meretas sistem keamanan bank teraman di Korea, dan hampir lolos dengan 2 miliar won."
Jay yang sedang minum air putih tiba-tiba tersedak mendengar pernyataan Heeseung. Jake yang berada di sebelahnya menepuk punggungnya.
"Hampir lolos? Berarti dia nggak dapat 2 miliar won nya dong?" Ni-ki dengan cermat mendengar setiap perkataan Heeseung dan bertanya.
"Damn, teliti banget ya lo Nik." puji Sunoo kagum.
"Betul. Dia akhirnya ditangkap polisi dan dipenjara 3 tahun. Tapi, pencapaian dia mengagumkan. Selama ini nggak ada orang yang bisa meretas sistem bank itu, sampai dia datang." Sunghoon menjelaskan.
"Terus, kenapa dia mengincar informasi geng kita sekarang?" tanya Jungwon penasaran.
"Balas dendam." kata Heeseung singkat.
"Hah? Emang kita pernah salah ke dia?" Jay yang sudah tenang akhirnya mengikuti diskusi mereka.
"Ya, semacam itu." Heeseung menghendikkan bahunya.
Sunghoon pun menambahkan foto-foto EJ serta sebuah video di layar. Video itu menampilkan rekaman CCTV ruang tamu markas mereka, dimana EJ terlihat marah kepada Heeseung sebelum membanting pintu ketika ia keluar.
"Kenapa dia marah sama lo Seung?" Sunoo menatap Heeseung yang sedari tadi memasang muka datar setelah video itu selesai.
"Karena Heeseung menolak ketika EJ mau masuk geng kita." Sunghoon yang menjawab pertanyaan Sunoo, dan Sunoo mengangguk mengerti.
"Kenapa ditolak?" Jungwon memandang Heeseung heran.
"I can't trust people easily."
Pernyataan Heeseung berhasil membuat semua orang disitu merinding, dan di saat yang bersamaan merasa beruntung karena telah dipercayai oleh dia.
"Apa rutinitas harian dia?"
Mendengar itu, Jake segera membantu penyelidikan Sunghoon dengan mengambil tablet baru. Beberapa menit kemudian, Jake dengan santai menampilkan hasil penyelidikan dia di layar.
"Selasa."
Mendengar itu, Jay memindai tabel rutinitas EJ dan berkata, "Selasa malem, dia pulang dari bar. Dia pasti cukup mabok untuk kita culik."
"Bagus. Bawa dia ke gudang kosong belakang toko itu untuk kita interogasi." perintah Heeseung.
"Gue siap dengan kendaraannya untuk bawa dia dari depan bar ke situ." seru Ni-ki.
"Jay, nanti lo bius dia kalau dia keluar dari bar." Jay mengangguk.
"Gue bantu." Sunoo terlihat terhibur.
"Baiklah, siapin tali pengikat juga buat di gudang." suruh Heeseung kepada Sunoo.
"Seperti biasa, gue siapin komunikasi." deham Sunghoon.
"Gue stand by di sini, kalau tiba-tiba situasi jadi buruk." Jungwon sebagai medis sudah memikirkan skenario terburuk.
"Gue cek kondisi gudang." Jake akhirnya melengkapi rencana mereka.
"Kita bahas lagi hari Selasa siang." Heeseung pun berdiri meninggalkan ruangan rapat itu dengan diam setelah perkataan itu.
"Dia kok kayak lagi marah sih..."
"Emang dia tiap hari kayak marah ego, lo nggak sadar?" sindir Jay mendengar apa yang digumamkan oleh Jungwon.
"Nggak, ini marahnya agak beda." Jungwon telah memperhatikan gerak-gerik Heeseung dari tadi, dan sejak nama EJ disebutkan, dia terlihat sedikit kecewa.
"Emang marah bisa beda-beda?" lagi-lagi Jay dengan keras kepala tidak setuju akan perkataan Jungwon dan meneguk botol air putihnya habis sebelum meninggalkan ruangan rapat itu, diikuti oleh yang lain, kecuali Sunghoon.
"Lo bener kok, won." Sunghoon mendesah setelah beberapa saat.
"Eh? Kenapa?" Jungwon yang tetap terduduk langsung memperhatikan Sunghoon.
"Ceritanya panjang, tapi setau gue mereka dulu temanan. Tapi, akhirnya EJ khianatin Heeseung dan meninggalkannya." cerita Sunghoon sebelum berdiri dan pergi.
Namun Jungwon mencegahnya dan ikut berdiri, "Giman-"
"Sebaiknya lo gausah tau, won. Masa lalu Heeseung tidak seharusnya di gali lebih dalam. Lo akan berada dalam masalah jika lo lakuin itu." potong Sunghoon tegas, dan dia pun keluar tanpa sepatah kata lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
gunshot ↷ lee heeseung
Fanfic ❛❛ when his danger meets her recklessness ❜❜ 〘 ft. enhypen's lee heeseung ↝ 이희승 〙 mafia au • © aeonights, 20.09.2020