X - Normally

636 101 16
                                    

Beberapa waktu telah berlalu, dan semua terasa kembali normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa waktu telah berlalu, dan semua terasa kembali normal. Mira terlihat girang dan stres seperti biasa, dan tidak ada hal buruk yang menimpanya sejauh ini. Mira pun berpura-pura seakan rangkaian kejadian dalam senggang waktu kemarin tidak pernah terjadi dalam hidupnya.

Heeseung juga terlihat kembali menjadi dirinya sendiri, dan dia mensibukkan diri dengan tugas-tugas yang bahkan terlihat sepele di mata anggota geng lainnya.

Keduanya tentu senang menjalani kehidupan yang seperti ini, dimana dunia mereka tidak pernah menyatu dan bertemu.

Jungwon, yang melihat kehidupan kedua orang ini, merasa lega dan sedikit risih di saat bersamaan. Lega karena segala masalah antara dunianya dengan dunia Mira berakhir. Namun, di sisi lain, ia merasa risih karena memiliki firasat yang aneh.

Bahkan Mira pura-pura lupa mengoceh gila di hari itu.

Sementara itu, permasalahan antara EJ dan ENHYPEN sudah mulai terselesaikan, diurus oleh Heeseung. Akhirnya EJ setuju untuk tidak lagi mencampuri urusan ENHYPEN, dan informasi ENHYPEN yang sempat bocor pun sudah dikontrol dan kembali aman dalam pengawasan ketat Sunghoon.

Sekarang, Heeseung sedang berdiam diri dalam mobil, mata mengawasi bagai elang. Melakukan pengintaian di area potensi target lawan gengnya, Heeseung menghela napas panjang, menyemil keripik.

Sudah beberapa jam dia berada di situ, hanya diam dalam kesunyian, ditemani pemikiran-pemikirannya.

Oh, dan membernya di seberang earpiece, yang saat itu sedang sibuk mengurusi kebakaran kecil yang dibuat oleh Ni-ki dalam dapur mansion mereka.

Memandang kejauhan, Heeseung mulai merasa bosan berada di dalam mobil itu. Ah, kayaknya nggak akan ada kejadian buruk di sini, batinnya remeh.

Hampir saja dia mengganti persneling mobil, tiba-tiba ia merasakan getaran kecil pada mobilnya. Namun, itu bukan dari mesinnya ataupun dari bannya.

Boom.

Getaran itu sekali lagi datang, lebih besar daripada yang sebelumnya. Heeseung segera bereaksi, dan cepat-cepat menancap gas, mengebut terhadap sumber getaran itu.

Mira dan Jungwon terduduk di kelas seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mira dan Jungwon terduduk di kelas seperti biasa. Mira mengerutkan kening memperhatikan papan, sedangkan Jungwon dengan santainya memainkan ponselnya.

"Won... Dosen ngomong apa sih?" bisik Mira kepadanya.

"Lah, lo nggak ngerti?"

"Nggak, hehe." kekeh Mira malu.

"Makanya pake tuh otak." ejek Jungwon, menunjuk dahi Mira.

"Lo nggak tau aja gue sebenernya goblok." gumam Mira.

"Trus kalau goblok kenapa masuk kedokteran?" balasnya.

"Oh iya, bener juga."

"Gua tabok, sini?" Jungwon mengangkat kepalan tangannya main-main.

"Ogah, wlee." Mira menjulurkan lidahnya.

Dan percakapan kekanak-kanakan mereka pun dipotong oleh bel, tanpa memberi Jungwon kesempatan untuk menjelaskan kepada Mira.

"Hore! Jelasinnya mingdep aja ya, makasih Jungwon galak!" sorak Mira bahagia sembari beres-beres.

"Heh, sejak kapan gue galak?" bantah Jungwon, ikut membereskan barang-barangnya dengan Mira.

"Sejak sekarang, hihi." goda Mira sebelum ia pergi.

Jungwon hanya memutar bola matanya sarkastis, mengikuti Mira.

"Eh, lo ada acara malem ini nggak?" tanya Mira begitu Jungwon sampai di sampingnya.

"Nggak kayaknya, kenapa?" tanya Jungwon balik.

"Udah lama kita nggak hangout kan? Malem ini yuk, ke kafe deket tempat kerja gue." ajak Mira, antusias.

"Yaudah, nanti kabarin gue lagi aja." perkataan Jungwon diangguki Mira, dan Mira pun mengakhiri hari dia di kampus dengan melambai kepada Jungwon sebelum mereka berpisah arah.

Seperti itulah hari normal Mira, dipenuhi tawa canda dengan temannya dan mencoba memahami materi kuliahnya yang amat susah. Mira meloncat-loncat gembira menuju pintu keluar kampus dengan senyum lebar.

Dengan pakaian serba hitam, Jungwon segera keluar dari kamarnya dan berjalan pergi menuju pintu keluar mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan pakaian serba hitam, Jungwon segera keluar dari kamarnya dan berjalan pergi menuju pintu keluar mansion. Melewati para member di ruang keluarga, mereka menyahut, "Won, lo mau kemana?"

"Temen lari gue minta ketemuan." jawab Jungwon singkat, tetap berjalan tanpa memandang mereka.

"Lo yakin, kalian cuman temenan doang?" tiba-tiba pemikiran tersebut terlintas dalam kepala Jay, dan tanpa berpikir, dia menyeletuk.

Jungwon seketika berhenti, terdiam di tempat. Setelah beberapa detik, dia menoleh ke belakang dan menghadap member gengnya, "Iya, gue yakin." jawabnya tersenyum.

"Eh, Heeseung kemana?" tanya Jungwon setelah itu, mengalihkan topik pembicaraan.

"Pengintaian di distriknya Black Ghost." Sunoo membalas.

Jungwon hanya mendeham mendengar balasan Sunoo, lalu kembali berjalan menuju pintu.

Ketika Jungwon berada di luar mansion, kantung jaketnya bergetar. Dia segera mengambil ponselnya, mengangkat telpon yang masuk.

"Halo?"

"...Won."

Mata Jungwon melebar mendengar suaranya.

Mata Jungwon melebar mendengar suaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gunshot ↷ lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang