26

6.5K 568 33
                                    

Sehun menunjukan senyumnya.
" Aku akan menceritakan nya"

.

Flashback.

Sebuah keluarga sedang melakukan makan malam bersama, namun deringan ponsel menghentikan kegiatan mereka.

Pria tua itu menghela nafas saat menutup ponselnya.
" Sehun ayah dan ibu akan pergi " ucapnya membuat sang istri dan putranya terkejut.

" Kita akan kemana?" Tanya sang istri.

" Iya, ayah mau kemana ?" tanya sehun.

" Teman ayah sedang mengalami musibah, ayah dan ibumu harus berangkat ke Korea besok" balasnya yang kembali duduk menikmati makan malam.

" Sejak kapan ayah punya teman dari korea?" Tanya sehun.

" Mereka orang yang sama mengajak kita makan malam waktu itu" lirih ayah sehun.

Sehun hampir tersedak mendengar penuturan dari ayahnya.
" Apa yang terjadi dengan mereka?" Jujur sehun sedikit bingung karena dia rasa keluarga jennie tinggal dan menetap di Thailand.

" Mereka kecelakaan"

" Mereka kecelakaan? Itu berarti jennie juga?" Batin sehun, dia kembali melanjutkan makannya tak mau mengurusi sesuatu tak penting.

Flashback  off
.

.

" kecelakaan?" Mata lisa melebar tak percaya, terlebih lagi mengetahui jika kekasihnya sudah berada di Korea.

" Maaf tak memberitahu mu dari awal" 

Lisa hanya menutup wajah dengan kedua tangannya, perlahan sebuah isakan keluar begitu saja.
Sungguh dia sangat khawatir dengan keadaan jennie namun apa daya lisa tak berdaya dan tak memiliki cukup uang agar bisa terbang ke negara asal jennie.

" Lisa jangan menangis lagi" bujuk sehun mengusap punggung lisa, sebenarnya dia merasa sakit melihat orang yang ia cintai menangisi orang lain.

" Hiks,, hiks,,"

Tidak ada balasan dari lisa melainkan tangisan lisa yang semakin pecah, dia terus menutup wajahnya yang tengah menangis sesegukan.

" Jika kamu khawatir dengan jennie, aku akan mengantar mu menemuinya"

Mendengar itu lisa membuka tangan yang ada di wajahnya lalu menatap sehun tak yakin.

" Kalo kamu mencurigai ku, kamu bisa ajak jisoo dan rose" ucap sehun saat melihat tatapan ragu dari lisa.

Lisa menggeleng.
" Bukan begitu, tapi kenapa kau menolong ku, bahkan aku telah menolak mu ratusan kali" ucap lisa.

" Aku hanya ingin melihat orang yang ku cintai bahagia, itu saja"

Entah sekarang lisa merasa seperti orang jahat.
" Kau terlalu baik sehun, tapi maaf aku masih belum bisa menerima mu"

" hey, aku tidak sedang menembak mu" sehun terkekeh lalu tangannya terulur mengusap air mata yang berada di pipi lisa.
" Jangan nangis, sepulang sekolah persiapkan semuanya aku akan memesan tiket" ucap sehun lagi.

Lisa mengangguk lalu memeluk erat temannya, " terima kasih sehun" ucapnya di balas anggukan dari sehun.

.

.

.

.

" Lisa minta maaf karena akan ninggalin nenek sendiri" ucap lisa yang telah berdiri sembari menggendong tas.

LOVE (jenlisa) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang