Seorang gadis kecil berpipi gembil sedang mengendarai sepeda di taman. Usianya sekitar 7 tahun dia merupakan anak tunggal dari kim suho dan kim irene.Mereka sedang menikmati waktu bersama di hari minggu.
" Daddy liat" teriak gadis itu menunjukan dirinya yang menggoes sepeda cukup kencang.
" Hati hati nini, jangan terlalu jauh mainnya" peringat suho yang sedang duduk di kursi taman bersama istrinya.
" Iya daddy"
Mendengar itu suho kembali fokus mengobrol bersama sang istri.
Jennie kembali melanjutkan menggoes sepedanya, menikmati udara yang menghempas wajahnya. Dia sangat senang saat menikmati kesendirian ini, taman kota yang gak terlalu ramai oleh pengunjung.
Tidak ada alasan apa pun yang membuat jennie tak suka keramaian atau bergaul buat cari teman, dia tak punya trauma apapun, dia hanya suka suasana yang damai. Bahkan jennie belajar di rumah karena tak suka keramaian sekolah.
Kretekk.
Tiba tiba saja rantai sepedanya terlepas begitu saja membuat jennie mendengus kesal, di tambah posisinya telah sangat jauh untuk memanggil daddy nya.
Dengan terpaksa jennie turun dari sepedanya.
" Ihh kotor " jennie kecil pun berinisiatif mengambil dua buah daun untuk memegang rantai tersebut agar tangannya tak menghitam.
" Yakk susah banget!!" Kesalnya membuang daun ditangannya.
" Daddy !!"
Jennie berteriak , namun suho tak mendengarnya karena memang posisinya sangat jauh bahkan tak terlihat.
" Daddy , mommy hikss.. hikss.. sepeda nini rusak" jennie tak bisa lagi menahan tangis nya, dia merjongkok sesekali tangannya memukul sepeda itu karena kesal.
" Hiks.. hiks.."
.
.
" Kamu kenapa?"
Jennie langsung mendongakkan kepalanya saat mendengar suara tersebut, seorang gadis yang seumuran sedang berdiri didepannya. Dengan cepat dia mengusap pipinya yang basah kerena menangis.
" Sepeda nini rusak hiks hiks" adunya, dan jennie kembali menangis.
Tanpa menjawab ucapan jennie orang tersebut langsung mendekati sepeda itu, berjongkok dan mengotak atik rantainya.
" Sudah aku benerin, jangan nangis lagi ya" ucapnya langsung berdiri.
" Makasih"
Jennie tersenyum menunjukan deretan giginya.
" Aku nini, nama mu siapa?" Jennie mengulurkan tangannya.
" Lisa"
Jennie kembali tersenyum namun matanya menatap uluran tangannya yang masih di angguri.
Lisa hanya terkekeh lalu menunjukan kedua telapak tangan yang menghitam karena bekas oli di rantai.
" Liat, tangan ku gak bisa menyentuh tangan mu yang bersih dan halus itu" ucapnya.
Jennie menarik kedua tangan lisa, dia mengambil botol air di keranjangnya. Lalu dengan telaten membersihkannya.
" Udah bersih" ucap jennie, dia kembali mengulurkan tangannya. Entah dia tidak tau kenapa merasa nyaman dengan gadis ini.
Dengan begitu lisa membalas ulurannya.
" Nini kamu tinggal dimana?" Gadis kurus itu berjalan mengikuti kemana jennie menggoes sepedanya.
Jennie terdiam untuk memikirkannya
" Jauh dari sini, emang kenapa?" Tanya jennie balik." Tidak apa, kamu sendiri kesini?"
" Tidak daddy sama mommy ku menunggu disana" jennie menghentikan sepada dan menunjuk kedua orang tuanya dari jauh.
Lisa hanya mengangguk.
" Lalu kamu?"
" Kamu apa?"
" Kamu hanya sendiri? Dimana orang tua mu?" Tanya jennie.
Lisa menghela nafasnya " dia telah bersama tuhan" jawabnya lirih.
" Maaf nini gak bermaksud" balas jennie sendu.
" Tidak apa, lagipula aku masih punya nenek yang selalu menjaga ku, liat dia nenek ku yang sedang jualan itu. Aku beruntung memilikinya di hidupku" ucap lisa sembari menunjuk perempuan paruh baya.
" Wahh nini jadi mau jajan, kamu tunggu ya nini mau minta uang dulu" tanpa menunggu jawaban lisa jennie pun kembali menuju orang tuanya.
Lisa hanya tersenyum menatap kepergiannya.
..
.
.
.
.
.
Bersambung .
Maaf kalo ad typo.Masih pendek karena baru part 1.
Jangan lupa di vote dan komen jika pengen lanjut.
See you♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE (jenlisa) ✔️
De TodoPertemuan dimasa kecil membuat jennie ingin kembali ke sana untuk mengejar cintanya. Jenlisa (gxg) jika penasaran bisa langsung di baca. Walaupun udah tamat tetep jangan lupa tinggalkan vote dan komen ♥️