Part 8

621 81 11
                                        

"Jangan mengikuti ku" tegas Jisu

Ryujin hampir menabrak Jisu yang tiba tiba berhenti didepannya.

"Kau masih ingin menjaga jarak dengan ku?"

Wajah Jisu terlihat bingung menjawab pertanyaan Ryujin

"Hentikan ini Jisu~ya"

"Aku tidak bisa"

Ryujin mundur beberapa langka darinya. Ia menatap dalam wajah Jisu, tidak ada kebohongan disana ia benar Jisu memang tidak bisa lagi seperti dulu.

"Hai Ryujin" sapa Chan

Tidak ada jawaban hanya tatapan tidak suka yang Ryujin berikan. Chan merangkul Jisu dan sedikit bercanda sampai terlihat Jisu dengan wajah memerahnya. Tanpa permisi Ryujin pergi begitu saja.

"Kalian bertengkar?" Tanya Chan

"Tidak juga"

Chan membawa Jisu sampai kekelasnya.

"Baiklah masuklah kekelas mu"

Chan  bisa melihat wajah sedih dari Jisu, walaupun sebenarnya ia tak mengerti apa yang terjadi antar sahabat itu.

Langkah Chan terhenti di sebuah lorong yg sepi. Seseorang menghadangnya.

"Ada apa?"

"Aku ingin bicara tentang Jisu"

Chan mengikutinya keatas rooftop sekolah.

"Apa hubungan mu dengan Jisu?"

"Kurasa kau tahu"

"Aku tahu karna dia tidak bisa berbohong didepan ku jika tidak aku tidak akan pernah tau hubungan kalian"

"Lalu kenapa bertanya?"

Shin Ryujin, ya gadis itu mengikis jarak antara dirinya dan Chan

"Jika kau berani menyakitinya, aku tidak akan membiarkan mu tenang"

Chan malah tertawa mendengar perkataan Ryujin yang mengancamnya.

"Apa kau sungguh menyayanginya atau kau hanya iri dengannya?"

"Apa maksud mu?"

"Jangan kira aku tak tahu apa yang terjadi antara kau, Heejin, dan Jisu. Dan sekarang waktunya aku yang membahagiakannya"

Chan pergi dari tempat itu meninggalkan Ryujin dengan pikirannya sendiri yang terus berputar dengan nama Heejin.

Flashback on

"Kau sudah siap?"

"Sangat, gomawo" Heejin memeluk Ryujin sambil meloncat loncat seperti anak kecil

"Ayo"

Ryujin masuk kedalam mobil diikuti Heejin.

"Ryu" teriak seseorang

"Nona, nona Jisu ada dibelakang apa kita harus berhenti?"

"Kita akan ketinggalan pesawat Ryu"

Ryujin berbalik melihat Jisu yang masih mengejar mobilnya.

"Hentikan pak" Ryujin segera berlari

Jisu pun kembali berlari dan memeluk Ryujin.

"Kau pergi tak akan lama kan?"

Tidak ada jawaban bahkan pelukan Jisu pun tidak ia balas

"Kau bersama Chaeryoung dan Yuna kan?"

Akhirnya Jisu melepaskan pelukannya menatap mata Ryujin yang terkesan dingin.

"Aku salah apa sampai kau menjahui ku seperti ini? Aku tidak memiliki siapapun hanya kau satu satunya yang peduli pada ku?" Ucap Jisu dengan mata yang sudah berkaca kaca

Be In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang