Part 1

2.1K 133 16
                                    

Para siswa berlarian masuk setelah mendengar bunyi bel. Gadis dengan kacamata bulat itu berjalan tak bersemangat menuju kelasnya, langkahnya terhenti saat seseorang menarik bahunya kebelakang.

Rasanya ingin sekali ia mengumpat pada orang yang menghalanginya. Matanya berhadapan langsung dengan seorang gadis dengan wajah dinginnya namun tetap terlihat cantik dan mempesona.

"Ryujin~ah" ucapnya pelan namun masih terdengar ditelinga gadis itu

"Kenapa tidak mengangkat telpon ku? Kenapa pergi sendiri kesekolah? Ada apa dengan mu?"

"Pergilah kekelas mu aku akan masuk"

"Jangan menghindar Jisu katakan" ucapnya masih dengan nada dingin

Tangan Ryujin dipunggungnya ia lepas perlahan. Jisu menatap wajah tak suka Ryujin yang masih setia menatapnya.

"Kita bertemu dikantin" Jisu masuk begitu saja

.
.
.
.

Suana kantin sudah cukup ramai, Jisu berjalan sendiri, ia menghindari tatapan mata para siswa yang seakan menceritakannya, entahlah mungkin ia terlalu perasa. Tanpa sadar nampan makan siangnya sudah berpindah ketangan orang lain.

"Lihatlah kedepan, kau bisa jatuh"

Ryujin langsung menggenggam tangan gadis itu kearah bangku yang sudah diisi teman temanya.

Dua gadis didepannya menatapnya khawatir, namun orang yang tadi menariknya malah sibuk menata makanannya, memberinya potongan danging dan memindahkan sayuran yang tidak Jisu ambil tadi.

"Jisu, kau tidak apa apa?" Khawatir gadis tinggi yang duduk didepannya.

"Jisu~ah makanlah jangan mendiami kami"

Dengan santainya Ryujin membuka sapu tangan miliknya lalu ia simpan di paha Jisu, sudah menjadi kebiasannya agar makanan Jisu tak berantakan jatuh mengenai seragamnya. Ryujin memang tak banyak bicara, ia makan tanpa memperdulikan tatapan sendu Jisu.

Dua teman didepan mereka menatap bingung kedua orang yang bisu tanpa suara. Chaeryoung dan Yuna tak habis pikir dengan dua temannya itu, Jisu yang biasanya ceria kini murung sedangkan Ryujin ia sama sekali tak terusik dengan tatapan ketiga temannya.

"Mulai besok bisa kah kalian memberi ku ruang untuk sendiri dulu?"

"Tidak" jawab Ryujin tegas penuh penekanan

Padahal Chaeryoung dan Yuna sudah mengangguk setuju. Kali ini Ryujin menatap Jisu dengan tatapan dingin, tidak sebenarnya memang seperti itulah tatapan Ryujin.

"Kau belum menjelaskan apa apa dan sekarang menambah pertanyaan lagi?"

"Maaf"

Jisu sebenarnya bukan gadis yang seperti ini, ia gadis yang periang dan banyak bicara tapi sekarang ia lebih memilih menyimpan semuanya.

"Ryujin beri waktu untuk Jisu" Chaeryoung yang mengatakan itu mendapat tatapan tajam Ryujin.

"Ryujin~ah bisa kita bicara berdua"

"Makan dulu"

Jisu mengangguk patuh, dia tak pernah sekalipun membantah Ryujin.

Selesai dengan makan siangnya, mereka ada dibangku taman. Bel akan berbunyi 20 menit lagi jadi Jisu punya waktu cukup banyak untuk bicara.

"Katakanlah"

"Ini bukan salahmu, tapi ku mohon ijinkan aku mencari teman selain kalian"

Ryujin mengerutkan alisnya. Permintaan macam apa ini pikir Ryujin tak menyangka dengan permintaan Jisu.

Be In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang