Sejak kejadian itu Jisu lebih banyak diam dan menyendiri. Chan yang terus berusaha menanyakan sikap Jisu padanya dibuat bingung.
"Kumohon ceritalah"
"Aku sudah tidak ingin berpacaran lagi"
"Why?"
"Yeji sudah memceritakan semua, kau sepupunya dan dia meminta mu untuk mendekati ku"
Helaan nafas berat keluar dari bibir Chan
"Tapi aku benar benar mencintai mu"
"Aku tidak ingin ada paksaan dalam hubungan ini jdi ku mohon Chan, aku ingin putus"
Jisu pergi dari rooftop sekolah, ia sadar Chan tak pernah mengupload foto dirinya dan Jisu karna Chan hanya mengikuti keinganan Yeji.
Chan hanya melihat langkah Jisu yang menjauh pergi dari pandangannya.
....
Jisu melangkah menuju kelasnya, namun lengannya di tahan begitu saja oleh Yeji.
"Aku ingin bicara"
"Bukan kah semua sudah kau jelaskan. Kau yang membuat ku jauh dari Ryujin dan membuat hubungan ku dan Ryujin memburuk"
"Aku hanya ingin mengambil simpati mu"
"Caramu salah, aku sampai berpikir kalau Ryujin sengaja menjahui ku karna Heejin, kau membuat ku terlihat buruk dimata Ryujin, aku tidak pernah menyebarkan rumor apapun padamu tentang dia" teriak Jisu
"Itu kesalahan ku" ucap Yeji tertunduk
"Melihat Ryujin saja aku tidak berani sekarang, kau membuat semuanya rumit"
Jisu melangkah pergi. Dari Jauh Ryujin melihat pertengkaran itu. Ia sudah tau semuanya dari Chaeryoung, Chaeryoung lah yang membuat Yeji mengakui semuanya dan menyusun pertemuan mereka.
Ryujin tak harus bagaimana, ia ingin Jisu tau yang sebenarnya tapi tak ingin Jisu terluka seperti sekarang.
Ryujin menatap Jisu dari luar jendela, sahabatnya itu tengah duduk terdiam ditengah tengah keramaian kelas. Ingin rasanya ia datang dan memeluk Jisu.
.
.
.
.Ryujin mengikuti Jisu secara diam diam diwaktu pulang sekolah. Ia tak berani berhadapan langsung dengan Jisu. Ada satu hal yang membuatnya heran, bis telah berhenti dihalte dekat kosnya tapi Jisu tak turun. Sampai akhirnya Jisu turun dan hal yang membuat Ryujin kaget adalah Jisu turun disekolah Heejin.
Jisu menunggu didepan gerbang sekolah itu sementara Ryujin berdiri agak jauh dari sana sambil bersembunyi. Tak lama Heejin keluar. Ryujin tak habis pikir dengan Jisu yang ia lihat sekarang, ia tau bagaimana Jisu yang tidak suka menjadi perhatian orang oranh.
"Aku kira kau hanya mengancam ku" ucap Heejin
"Kau yang tak tau malu mempermainkan Ryujin yang tulus menjadi sahabat mu"
"Yak Choi Jisu"
Terlihat Jisu tersenyum meremehkan Heejin
"Kau menyakitinya dengan jelas dan bahkan mengaturnya dengan Yeji, aku tidak mengerti pola pikir kalian berdua sampai mau memisahkan kami. Kau tau Ryujin sampai takut jika bertemu dengan mu, dia terlalu kecewa pada mu" Jisu membentak Heejin
"Yak hentikan Choi Jisu" tangan Heejin hendak menampar Jisu namun Ryujin menahannya.
"Ryu" ucap keduanya
"Ku mohon jangan menyentuhnya"
Mata Ryujin terlihat menahan genangan air mata yang siap jatuh, tangannya pun bergetar hebat.
