Gerbang sekolah akan segera ditutup tapi gadis berambut pendek itu berdiri didepan pagar.
"Pak ini komik yang anak mu carikan?"
"Hah kau yang terbaik Ryujin, masuklah aku akan menutup gerbang ini"
"Tunggu orang ini pak, sebentar lagi dia akan berlari kesini" Ryujin memperlihatkan foto Jisu
"Baiklah"
Ryujin berjalan lebih dulu dengan langkah pelan, sedangkan penjaga gerbang tetap menutup gerbang secara perlahan menanti Jisu yang Ryujin maksud.
Ryujin mulai berhitung
"Lima"
"Empat"
"Tiga"
"Dua"
"Terimakasih pak" ucap Jisu sambil mengatur nafasnya
Meski tak melihat Jisu tapi Ryujin tau itu Jisu, hitungannya sedikit meleset dan hal itu membuatnya tersenyum.
"Dia lebih cepat 1 detik dari perkiraan ku" Ryujin tersenyum kecil
"Hei nak kau harus datang lebih awal jangan seperti ini" kesal penjaga sekolah
"Maaf pak, aku akan datang besok lebih cepat"
"Ya pergilah masuk, kau beruntung memiliki penyelamat"
Jisu tampak bingung dengan kata penyelamat yang penjaga sekolahnya maksud.
"Siapa penyelamat? Penjaga sekolah sedang memuji dirinya sendiri?"
Jisu berjalan dilorong sekolah menuju kelasnya. Tak jauh darinya ia tau didepannya adalah Ryujin tapi tidak ada keberaniannya untuk mendekati Ryujin.
"Apa dia terlambat juga?"
30 menit sebelumnya
Ryujin tengah berdiri didepan Kosan Jisu. Sudah 3 hari ia melakukan ini karna sejak kejadian itu mereka sama sekali tidak berkomunikasih. Ryujin sebenarnya masih kecewa dengan Jisu tapi tetap saja pikirannya selalu mengarah pada sahabatnya dan disinilah ia berdiri menunggu Jisu yang sebentar lagi akan berlari menaiki halte.
Ryujin tersenyum tipis melihat Jisu yang keluar dengan tergesah gesah sambil memakai sepatunya. Ryujin berbalik menuju mobilnya sebelum Jisu melihatnya. Mobil yang Ryujin naikin berjalan mendahului bus yang membawa Jisu.
Ryujin turun lebih dulu berjalan menuju gerbang yang beberapa menit lagi akan ditutup. Sesekali ia masih menoleh kebelakang memastikan Jisu akan tiba tepat waktu.
"Kenapa aku melakukan ini?" Ryujin tertawa kecil tersadar dengan sikapnya yang berlebihan pada sahabatnya
.
.
.
."Kau dari mana?" Tanya Chaeryoung melihat Ryujin yang akhir akhir ini sering terlambat
"Supir ku kesiangan dan kau tau itu"
"Tapi kau bisa pergi bersama Chaeryoung naik bus tadi" Yuna menyangkalnya
"Sudahlah lupakan"
Kedua temannya hanya diam melihat Ryujin yang kini asik dengan ponselnya.
Ryujin sebenarnya mengecek instagram Jisu dan semua foto yang ia upload sedang bersama Chan tapi Chan sama sekali tidak mengupload tentang Jisu. Hal ini membuat Ryujin tak tenang.
"Kami akan ke toserba, kau mau ikut" ajak Chaeryoung
"Ya"
Lima belas menit kelas akan dimulai tapi masih banyak para siswa yang pergi ke toserba. Setelah tiga hari berjahuan ini menjadi pertemuan pertama Jisu dan Ryujin. Mata mereka saling bertemu tapi Ryujin segera memutuskannya, ia lebih takut melihat mata Jisu yang siap menangis dibandingkan tatapan aneh dari orang orang sekitarnya.