Jisu tak lagi mengekor pada Ryujin dimata anak anak sekolahnya. Ryujin kini jauh lebih tenang mengikuti kemaun Jisu, Chan selalu ada disamping Jisu dan Ryujin berpikir Jisu akan baik baik saja, meskipun waktu untuk mereka tidak banyak seperti dulu.
"Chaeryoung, apa ini tidak nostalgia saat Ryujin bersama Heejin" ucap Yuna sambil berbisik
"Yak jangan menyebut namanya didepan Ryujin"
"Tapi aku sedang menyebutnya dibelakang Ryujin"
"Issh" kesel Chaeryoung tapi omongan Yuna tidak salah
Chaeryoung menatap punggung sahabatnya itu yang masih fokus pada pelajara. Tidak seperti mereka berdua, Ryujin memilih mendengarkan gurunya menjelaskan ketimbang harus bergosip, makan atau bermain ponsel.
"Kau benar tapi dulu Jisu lebih sedih"
"Tidak aku tidak ingin mengingatnya" jawab Yuna sedih
Helaan nafas berat keluar dari bibir Chaeryoung mengingat kejadian setahun lalu.
Tiba tiba saja Ryujin berbalik menatap keduanya. Chaeryoung langsung sulit menelan air liur sendiri dan Yuna hanya melotot kaget.
"Wae?"
Kedua kompak menggelengkan kepala mereka
"Pulpen ku habis, pinjamk.." omongan Ryujin terpotong saat Yuna dengan cepat memberikan Ryujin pulpennya
"Gomawo" Ryujin kembali fokus
Keduanya saling melempar isyarat untuk diam.
.
.
.
."Ryujin~ah" ucap Jisu sambil memeluk Ryujin dari belakang
"Kenapa kesini?"
"Perpustakaan tempat umum Ryu"
"Emm aku tau tapi ini adalah tempat terakhir yang akan kau tuju"
Jisu melepas pelukannya dan menatap Ryujin dengan senyuman yang sangat imut.
"Berhenti memasang wajah seperti itu"
"Wae?"
"Aku akan menggigit mu nanti"
Ryujin berjalan menuju mejanya tanpa memperdulikan Jisu yang masih mengekorinya
"Oh Chan disini" ucap Ryujin sambil berlalu
"Kenapa tidak duduk semeja dengan Chan?"
"Tidak, aku sudah punya meja"
"Ryujin~ah, aku akan menonton bioskop berdua dengan Chan"
Ryujin menatap Jisu dengan tajam. Memamg didunia ini hanya Jisu yang mampu mengalihkan dunianya.
"Kapan?"
"Nanti malam"
"Aku akan ikut"
"Hah"
"Kenapa? Kau tak suka?"
Jisu terdiam. Ini adalah moment pertama ia akan jalan berdua Chan seperti orang berkencan tapi jika sahabatnya ingin ikut entah apa yang akan terjadi nanti?
"Kau memilih aku atau Chan?"
"Kau" jawab Jisu pelan
"Oke sampai ketemu nanti malam"
Jisu kesal tapi tak bisa berbuat apa apa, baginya menolak Ryujin sama halnya bunuh diri.
.
.
.
.Wajah yang dipoles dengan make tipis membuat Jisu masih sangat kelihatan imut. Sesekali Jisu membasahi bibirnya mengurangi kegugupannya bertemu Chan.
