Pusat perbelanjaan memang tidak pernah sepi pengunjung. Ketiga gadis cantik tengah memilih barang yang akan mereka jadikan kado.
"Ahh semuanya cantik"
"Yak Shin Yuna jangan memilihkan Jisu kacamata yang aneh aneh"
"Tapi dia akan sangat cantik jika memakainya"
Yuna berbalik menatap Ryujin yang hanya diam sedari tadi.
"Kau tak membelikan kado untuknya?"
Ryujin mengeluarkan paperbag kecil dari tangannya.
"Jangan bertanya pada Ryujin, sangking bingungnya dia memilih kado sampai sampai ia membeli semua keperluan Jisu dan seluruh kamarnya dipenuhi kado untuk Jisu dan bukan hanya itu ibu pun sama seperti Ryujin"
"Benarkah itu? Yak kau memang pilih kasih, pada kami kau hanya membelikan satu" kesal Yuna
Tidak ada yang berubah Ryujin tetap tenang meskipun amarah Yuna sudah menggebu gebu. Tiba tiba ponsel Ryujin berdering.
"Ya bu, sebentar lagi"
"Sepertinya kita akan pulang, cepat pilih"
"Tapi anak itu harus diberi pelajaran" Yuna masih saja ingin mengajak Ryujin bergelut
Ryujin tak perduli, iyaa berjalan lebih dulu keluar dari salah satu brand kacamata ternama dunia.
Langkahnya mendadadak terhenti ketika melihat sebuah gelang di salah satu toko souvenir.
"Anda ingin membeli sesuatu nona?"
"Berapa ini?"
"Sebenarnya gelang ini hadiah dari boneka ini" penjaga toko memberikan kedua benda tersebut ketangan Ryujin
Terlihat Ryujin tersenyum tipis
"Baiklah aku membelinya, tolong bungkus dengan rapi"
"Apa mau dikasih nama?"
"Ryu dan Jisu"
"Baik tunggu sebentar"
Sebuah kotak kecil yg dihiasi pita berwarna hitam Ryujin terima dengan senyuman di bibirnya.
"Ayo pulang"
Mereka menyiapkan pernak pernik untuk menghiasi kamar hotel yg mereka sewa untuk Jisu. Kado disusun disetiap sudut ruangan yang didominasi kado Ryujin dan ibunya.
"Ryu letakkan kado itu dimeja" hanya Ibunya dan Jisu yang boleh memanggilnya dengan sebuatan 'Ryu'
Kado yang menjadi pilihan terakhir Ryujin tadi ia letakkan sesuai perintah ibunya. Banyak sekali kado dikamar yang tidak terlalu luas itu memenuhinya dan bukan lagi hiasan pesta. Bukan tanpa alasan Ryujin memilih kamar berukuran kecil untuk pesta Jisu, ia memilih kamar itu karna Viewnya yang bagus saat malam hari dan ia ingin mewujudkan impian Jisu melihat kota Seoul dari ketinggian.
"Semuanya sudah selesai"
"Iyaa bu" jawab mereka kompak
Chaeryoung dan Yuna segera pergi ke kosan Jisu untuk menjemputnya. Sedangkan Ryujin dan ibunya menunggu kedatangan mereka.
Sudah hampir satu setengah jam mereka belum juga tiba, Ryujin sudah beberapa kali menelpon Yuna dan Chaeryoung bergantian tapi jawab mereka masih sama Jisu belum juga tiba di kosan padahal ini sudah jam 9 malam. Ryujin menjadi semakin tidak tenang karna ibunya harus kebandara.
"Sampaikan saja salam ibu pada Jisu, ibu sangat merindukannya"
"Ya bu"
Perasaan kecewa kini menyelimuti hati Ryujin, dia berharap ibunya dan Jisu bisa bertemu dan merayakan ulang tahun bersama.
