Part 2

859 105 6
                                    

Gadis dengan kacamata bulat itu berjalan sambil terus menunduk, hari pertama masuk SMA ia harap bisa merubah kehidupannya yang dulu. Sebenarnya tidak ada yg spesial waktu SMP namun ia ingin berubah sedikit dan mendapatkan lebih banyak teman.

"Jadi dia orangnya" bisik yang disengaja membuat Jisu mendengarnya

Tali sepatu yang ia kenakan terlepas dan membuatnya terjatuh, Jisu tau ia ditertawakan tapi ia memilih diam. Sebelum ia bangkit seseorang lebih dulu menjatuhkan air es ketubuhnya padahal cuaca sedang sangat dingin. Jisu terlihat sampai menggigil dibawah sana sedangkan dua gadis yang menyerangnya malah tertawa. Beberapa siswa pun ikut membuang sampai diatas tubuh Jisu, seragamnya sudah kotor karna ulah siswa yang menjahilinya.

"Hei" teriak Chaeryoung membuat semua siswa itu menepi

Yuna berjalan cepat membantu Jisu berdiri, badannya tambah merasakan dingin.

"Berani sekali kalian, kalian tidak tau siapa dia? Hah" bentak Chaeryoung sekali lagi

Ryujin kemana dia?

Dia ada disana menatap dingin sambil melipat tangannya didepan dada, semua siswa yang menertawakan Jisu tadi terdiam. Ryujin mendekat kearah Yuna dan Jisu, ia melepaskan jaketnya untuk Jisu, tanpa Jisu duga Ryujin berjongkok dan mengikat tali sepatu Jisu yang menyebabkannya terjatuh. Tangan Ryujin segera menarik Jisu menjauh dari sana, sementara Yuna dan Chearyoung membereskan sisanya.

Ryujin membawa Jisu kedalam ruangan kesehatan, ia meminta kompres air hangat pada perawat disana. Terlihat sekali kesedihan dibalik wajah dingin Ryujin.

"Aku tidak apa apa" Jisu tersenyum sangat manis sampai kedua matanya ikut melengkung

Tidak ada jawaban dari Ryujin, ia hanya sibuk mengompres leher dan pergelangan tangan Jisu secara bergantian.

Jisu menepuk nepuk kepala Ryujin yang duduk didepannya.

"Gomawo" ucapnya lagi

Sejak saat itu Ryujin begitu over pada Jisu, ia selalu menjemput Jisu untuk berangkat dan mengantarnya pulang, bahkan ia hanya melepaskan genggamannya saat mereka masuk kelas. Mereka terpisah kelas, Jisu berada dikelas lain sementar Yuna, Chaeryoung dan Ryujin berada dalam satu kelas yang sama. Sekarang kondisinya berbeda, sudah satu semester mereka lewati tak adalagi yang berani mengganggu Jisu tapi semua omongan tentangnya yang hanya menempel pada Ryujin membuatnya tak enak hati. Bukan tak suka, tapi ia benci ketika Ryujin lah yang dijelekkan karnanya.

Jisu tersadar dari lamunannya enam bulan lalu, saat pertama kali ia meminta pada Ryujin untuk melakukannya sendiri meskipun berujung perundungan padanya.

Masih saja ia mendengar sayup sayup dari siswa siswa di koridor.

"Aku tak habis pikir, Ryujin apa dia sehat berteman dengannya"

"Ryujin memang aneh"

"Sekarang dia tak menempel lagi pada Ryujin, kasian"

Helaan nafas lelah Jisu keluarkan dari bibir kecilnya. Ia melangkah masuk kedalam kelasnya. Duduk sendiri tanpa teman jelas membuatnya sudah terbiasa.

Pikiraannya kembali terputar saat Ryujin pergi semalam. Dia benci dirinya. Ryujin tak pernah menyulitkannya hanya dia yang terus menyulitkan Ryujin dan berakhir seperti ini.

"Jangan melamun" ucap Chan siswa laki laki yang mengantarnya kemarin

"Gomawo" ucap Jisu menerima Yogurt strawberry dari Chan

"Kau sampai kemarin apa masih hujan?" Tanya Chan sambil duduk disamping Jisu

Hanya sekedar basa basi, mereka memulai obrolan kecil dan tertawa bersama. Ryujin berbalik setelah melihat keadaan Jisu baik baik saja, sedangkan kedua temannya tersenyum sedang melihat Jisu mendapatkan teman yang mereka sangka buruk itu.

Be In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang