Seojun memegang kotak kecil yang terus saja ia lihat sedari tadi, punggungnya bersandar pada kursi yang selalu menjadi tempat favoritnya di rofftop.. Seojun tersenyum kecut,ah bagaimana bisa ia berharap hadiah kecil ini di pakai Lisa ketika ia bahkan mendapatkan sangat banyak hadiah yang mahal darii orang lain.
Seojun semakin sadar diri sekarang, tentu saja ia mendengar dengan jelas jika salah satu Sunbaenya itu membacakan surat yang membuat seatero sekolah geger bahkan mungkin menjadi viral karna presensi Lalisa yang populer dan Suho si konglomerat yang terkenal sebagai pewaris keluarga Kim yang tentu saja Seojun bukan apa apa jika dibandingkan dengannya.. Astaga apa yang Seojun fikirkan sih
Seojun menatap pemandangan didepannya, ia bahkan terkekeh pelan saat otaknya membayangkan jika Lisa duduk bersamanya disini dan bercanda bersama.
"tidak mungkin" gumamnya pelan, tentu saja... Lisa pasti masih sibuk dengan teman temannya yang tak berhenti mengucapkan ulang tahun dan memberikan hadiah.. gadis itu pasti sedang kerepotan seperti fansign artis.
"apanya yang tidak mungkin?"
Seojun menoleh cepat ketika mendengar suara disampingnya membuat Lisa tersenyum
"apa yang tidak mungkin hmm?" tanya Lisa lagi yang membuat Seojun berusaha agar tetap menahan senyumnya dengan menggelengkan kepala lalu memalingkan wajahnya kedepan
"anniya, bukan apa apa" ujar Seojun pelan membuat Lisa mengangguk
"sedang apa disini?" tanya Seojun lagi membuat Lisa menoleh
"mmmm ingin saja?hehe aku hanya ingin menikmati waktuku dengan tenang" balas Lisa tenang
"ah iya bagaimana kabar Seoji?" tanya Lisa pada Seojun
"dia sudah sembuh, bahkan tadi sudah cerewet seperti biasanya" ucap Seojun seraya terkekeh ketika mengingat sang adik yang bawel karna hari ini ulang tahun Lisa
Lisa tersenyum lembut, sebenarnya Lisa sudah tau kabar gadis itu karna Lisa rutin mengiriminya pesan , namun hanya karna bersama Seojun, tak apa kan jika Lisa ingin mengobrol?
"syukurlah .. aku lega mendengarnya" ujar Lisa dengan tenang
"Seojun-ah" panggil Lisa membuat Seojun menoleh
"bolehkah aku bersandar dibahumu?" tanya Lisa yang membuat Seojun mematung sebentar kemudian mengangguk membuat Lisa sontak saja bergeser pada Seojun dan menyenderkan kepalanya dengan nyaman
"gomawo" ujar Lisa pelan yang bahkan masih terdengar oleh Seojun
Seojun memejamkan matanya erat,astaga ia bahkan takut jika Lisa mendengar detak jantungnya yang sangat berdegup kencang.
Lisa memandangi pemandangan didepannya. Biasanya jika ia ulang tahun,Mommy akan selalu membelikan ice cream kesukaannya.. ditemani Daddy yang seharian bersamanya menuruti apapun keinginannya.
"aku merindukan Mommy" Lirih Lisa pelan yang membuat Seojun seketika menoleh pada Lisa di bahunya
"aku juga merindukan Daddy" lirihnya yang sangat lemah membuat Seojun menaikan tangannya lalu merangkul bahu Lisa.
Seojun menepuk pelan bahu gadis itu dengan jemarinya seolah memberikan ketenangan pada Lisa. Mata Lisa memanas ketika tangan Seojun masih menepuk bahunya, membuat gadis itu perlahan memeluk pinggang Seojun dan bersandar pada bahu lelaki itu.
"aku malah ingin menangis sekarang" lirih Lisa terdengar membuat Seojun mengeratkan rangkulannya dan memeluk Lalisa
"menangislah" ujar Seojun yang membuat tangis Lisa terdengar pilu karna mungkin Lisa menahan semuanya sendirian..
KAMU SEDANG MEMBACA
New School ||SeojunXLisaXBoy's||
Fanfictionseperti judulnya New School yang akan menjadi New Story pada kehidupan seorang Lalisa Hwang LisaxSeoJunxboy's