Klub dance sudah dibubarkan hingga kini Lisa berjalan melewati lapangan basket yang sedang ramai, ah sepertinya mereka masih berlatih.
Peluit terdengar membuat orang orang yang bermain basket menghentikan permainannya. Seojun berjalan menuju tasnya namun matanya terhenti pada Lalisa. Ah entah apa yang merasukinya hingga bisa dengan mudah mengetahui keberadaan Lisa.
Lalisa tersenyum cantik membuat Seojun yang melihatnya menyunggingkan senyuman tipisnya.
apa dia tersenyum padaku? - batin Seojun yang masih melihat Lisa diantara banyaknya siswi yang ada di tribun.
Lisa melambaikan tangannya dengan gemas membuat Seojun ingin membalasnya namun seketika raut wajahnya muram dengan tangan yang terhempas saat ada seorang Lelaki yang melambai dan menyerukan nama Lisa
"Hi Lalisa" seru Sehun seraya melambai yang sontak saja membuat semua wanita berteriak heboh karna tingkah Sehun yang tak biasa
Seojun melengos pergi ke samping lapangan.. Ia berdecih
ah apa ia terlalu percaya diri lagi?sedangkan disisi lain, Lisa tersenyum canggung ketika Sehun yang menyahuti lambaiannya, Ah kenapa Seojun malah pergi? apa ia masih tak baik baik saja? pertanyaan itu terlintas didalam otaknya
"mungkin mood nya masih belum membaik" gumam Lisa yang langsung pergi meninggalkan Tribun penonton yang ramai.
Lisa berjalan menuju lokernya untuk menyimpan buku,Ah Lisa lupa untuk membuka loker itu perlahan karna jika tidak lihatlah sekarang, surat, coklat, jelly, snack dan bermacam hadiah dan bunga langsung meluber tak tertampung dalam lokernya.. huh Anniya Lisa bukannya tak bersyukur tapi ah apa mereka harus membuang uang seperti ini untuknya?
Lisa berjongkok perlahan untuk membereskan semua macam hadiah dengan perlahan.
"Sini kubantu" ujar seseorang yang langsung membantu Lisa untuk membereskan semua barang Lisa
"ah nde kamsahamnida" ucap Lisa seraya tersenyum ramah
"sepertinya kau sangat disukai disini " ujar Lelaki itu yang sontak saja langsung disahuti Lisa
"anniya anniya sunbae" ucap Lisa yang masih sibuk membereskan yang entah mengapa banyak sekali
"sunbae?" ujar lelaki itu membuat Lisa mendongkak lali mengangguk polos
"kau sepertinya seniorku" balas Lisa polos yang membuat lelaki itu terkekeh.
"ah kau tak mengenalku?" ujar lelaki itu datar membuat Lisa kalangkabut
"ah mianhae sunbae, aku murid baru disini" cicit Lisa ketika aura lelaki itu sangat menakutkan
melihat respon Lisa yang seperti itu membuat lelaki itu tertawa.
"Hahaha gwaenchanha aku hanya becanda.. baiklah kau harus mengingatku kedepannya eo? aku Lee Taeyong" ujar lelaki itu yang mendadak ramah membuat Lisa canggung
"Ah nde Taeyong sunbae" ucap Lisa yang malah terlihat menggemaskan bagi Taeyong. Astaga kenapa ia baru tahu jika siswi baru itu sangat menggemaskan seperti ini?
" berikan paperbag itu" ujar taeyong yang langsung dituruti Lisa tanpa lama, Taeyong terkikik ah apa ia semenakutkan itu?
"sudah" ucap Taeyong ketika sudah memasukan segala macam makan dan benda pada paperbag itu.. membuat Lalisa pun tersenyum lega
"kamsahamnida sunbae.. mm igeo sebagai tanda terimakasihku" ujar Lisa seraya memberikan sebatang coklat pada Taeyong yang hanya ditatap oleh pemuda itu membuat Lisa merasa canggung
"ah atau sunbae ingin yang lain? ini ambillah kau boleh mengambil makanan apapun sesukamu" ucap Lisa seraya mmbuka paperbag nya didepan Taeyong
Taeyong terkekeh lalu menggeleng
"Anniyo tak perlu, untuk mu saja" ucap Taeyong yang membuat Lalisa mengangguk patuh"baiklah sekali lagi kamsahamnida sunbae" ujar Lalisa seraya membungkuk pelan
"permisi" pamit Lisa yang langsung pergi saja meninggalkan Taeyong yang tersenyum senyum sendirian.. Wah kenapa gadis itu sangat menggemaskan sih?!
Lisa berjalan dengan sengaja melewati parkiran, wajahnya tersenyum ketika melihat Seojun yang sedang memasang helm di samping motornya
"Seojun!" panggil Lisa yang langsung berlari menghampiri Seojun . Seojun yang dipanggilpun menoleh dan melihat Lisa yang berlari menujunya dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajah gadis itu. Seojun membuka helmnya kembali
"Seojun!" panggil Lisa lagi yang kini sudah berada di depannya
"wae?" balas Seojun datar membuat Lisa mengerinyit bingung karna sikap pemuda itu yang kembali ke awal saat mereka bertemu
"apa mood mu belum membaik?" tanya Lisa dengan hati hati yang malah membuat Seojun mengerinyitkan dahinya bingung
"kenapa kau bertanya seperti itu?" ujar Seojun yang membuat Lisa cemberut
"kau yang kenapa Seojun-ah ,kenapa kau malah pergi begitu saja saat aku menyapamu? jadi kupikir mungkin mood mu belum membaik. apa kau baik baik saja?" ujar Lisa dengan wajah khawatir yang entah kenapa bibir Seojun berdenyut ingin tertawa..ah jadi senyuman tadi untuk Seojun?
"ja_jadi kau tersenyum padaku?" tanya Seojun memastikan yang dibalas anggukan antusias Lisa
"eo, bahkan aku melabaikan tanganku padamu tapi kau malah mengabaikanku ishh menyebalkan!" gerutu Lisa yang malah membuat senyum Seojun terbit
astaga kenapa rasanya melegakan sekali?batin Seojun seraya melihat Lisa yang cemberut didepannya.
"mianhae, kukira kau bukan menyapaku" ucap Seojun lembut yang membuat Lisa sontak melihat wajah Seojun dengan senyuman
"gwaenchanha.. ini untukmu, makan eo agar mood mu menjadi lebih baik" ucap Lisa seraya memberikan beberapa coklat dalam paperbag kecil pada Seojun
"untukku?" tanya Seojun seraya mengambil paperbag itu
"eo! kulihat kau masih murung jadi sepertinya kau membutuhkan itu.. jadi habiskan ya ,semoga hatimu cepat pulih" ucap Lisa mmbuat Seojun mengangguk mengerti dengan hati yang menghangat.
Tak taukah lalisa jika dia yang membuat mood Seojun berantakan? namun kini moodnya naik melesat pesat ketika Lisa ada dihadapannya menjelaskan semuanya.. Ah tolong sadarkan Seojun yang rasanya akan terbang sebentar lagi!!"ingin kuantar pulang?" tanya Seojun membuat Lisa menggeleng
"Anniyo tak usah, aku akan menaiki bus saja.. lagian apa kau tak bekerja?" tanya Lisa
"aku bekerja" balaS Seojun
"nah jadi pergilah bekerja, tak perlu mengantarku agar kau tak kelelahan.. fighting seojun-ah annyeong!!" ucap Lisa riang yang pergi meninggalkan Seojun setelah gadis itu melambai gemas mebuat Seojun tak kuasa menahan senyum lebarnya
"aishh gadis itu" gumam Seojun yang masih tersenyum.. Ah lalisa, kenapa kau baik sekali! jangan salahkan Seojun jika lelaki itu jatuh cinta padamu.
"Ah anniya Seojun-ah, kau bukan siapa siapa dibanding mereka yang mengejar lalisa" ujarnya dengan sadar dengan senyum sedikit sendu lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
"lisa memang baik jadi tak perlu besar kepala" ujarnya pada diri sendiri dengan tangan yang menggenggam erat stang motornya
"aish hentikan! lalisa terlalu sempurna untukmu Seojun-ah.. kau hanya lelaki brandal dengan segala kecacatanmu.. sadarlah!" warningnya pada diri sendiri yang entah mengapa membuat amarahnya terpacu
makin gj kan yau :(
KAMU SEDANG MEMBACA
New School ||SeojunXLisaXBoy's||
Fiksi Penggemarseperti judulnya New School yang akan menjadi New Story pada kehidupan seorang Lalisa Hwang LisaxSeoJunxboy's