63

2.9K 443 40
                                    

Hari sudah siang, sedangkan Marco sudah pergi karna ada urusan mendadak.. Halmeoni juga pergi sebentar untuk menjenguk temannya yang sedang sakit sedangkan Seoji tengah pergi katanya ingin membeli snack.

Lisa bersandar padaHeadbed,dengan seojun yang bersandar pada dadanya. Memandang ke depan karna tv menyala dengan mulut uang mengunyah buah yang disuapi Lisa. Posisi ini sangat nyaman untuk Seojun karna Lisa memeluknya hangat dari belakang dan parfum gadis itu yang sangat menenangkan

(kebayang ga lagi senderan tapi seojun di depan dengan Lisa yang meluk dari belakang)

Lisa menyuapi buah buahan yang telah dicucinya tadi.. ia menoleh pada Seojun yang anteng bersandar di dadanya

"Seojun-ah" panggil Lisa

"wae?"

"bisakah kau jujur kali ini saja?" ucao Lisa yang mebuat Seojun mengerinyitkan dahinya

"aku selalu jujur padamu sayang, sejak kapan aku bisa berbohong padamu?" ucap Seojun yang membuat Lisa mengangguk meski Seojun tak melihatnya

"katakan padaku siapa yang melakukan ini hmm?"

Seojun tersentak, bibirnya mendadak kelu bahkan Lisa bisa merasakan lelaki itu kaget dengan pertanyaannya

"katakan sayang" bisik Lisa menunduk di telinga seojun.. jemari gadis itu melingkar di pinggang seojun memeluk hangat lelaki itu

Seojun memejamkan matanya, apa yang harus ia lalukan? apa ia harus berkata kebenaran ini pada Lisa? tapi jika iya bagaimana dengan Seoji? ia takut jika adiknya yang akan terluka karna kecerobohannya yang memberitahu Lisa..Karna meski diujung kesadaran, Seojun dapat mendengar jelas jika kemungkinan Kim Suho bukanlah dalang utamanya.. lelaki itu hanya pelantara agar Seojun terluka yang berarti masih ada orang yang belum terungkap sebagai dalang yang sebenarnya dan seojun tak tau itu siapa

"tak bisakah  jangan dulu membicarakan ini? kepalaku pusing mengingatnya" ujar Seojun yang membuat Lisa membelalak

"kepalamu sakit? mianhae hmm maafkan aku.. jangan diingat jika itu terlalu mengerikan, maafkan aku seojun-ah ..aku panggilkan dokter sekarang" panik Lisa merasa bersalah pada Seojun dengan tangan yang mengelus kepala Seojun khawatir

"gwaenchanha.. aku tak apa,hanya jangan dulu membahasnya oke?" ucao Seojun seraya memegang tangan Lisa yang akan memencet tombol darurat

"sungguh tak apa? mianhaee aku tak akan membahasnnya lagi.. maafkan aku seojun-ah" lirih Lisa

"tak apa sayang jangan khawatir hmm.. aku baik baik saja ketika bersamamu" ucap Seojun meyakinkan Lisa

"mainhae" ucap Lisa yang langsung memeluk Seojun dari belakang dan menumpukan kepalanya di bahu lelaki itu.

"bantu aku bersandar" ucap Seojun yang membuat Lisa dengan sigap membantu lelaki itu agar bersandar di Headbed ranjang rumah sakit itu.. menyandar berdampingan  seraya melihat film yang masih diputar

"terimakasih" ujar Seojun yang diangguki Lisa

Lisa tak beranjak, ia sedang memperhatikan Seojun dari samping dengan lembut.. tangannya terangkat mengelus Luka yang ada di wajah Seojun

"apa masih sakit?" tanya Lisa yang mendapat gelengan dari Seojun

Tangan Lisa turun kedagu, mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Seojun dengan lembut yang diterima dengan baik oleh Seojun.. tangan kiri Lalisa menahan tubuhnya agar tak menindih Seojun, sedankan tangan Kiri Seojun sudah berada di punggung Lalisa dengan lembut

Lidah mereka saling bertaut, membelit,mengesap dan melumat bahkan kepala Lisa bergerak kekanan dan ke kiri untuk memperdalam ciumannya dengan mata yang terpejam.

New School ||SeojunXLisaXBoy's||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang