XVII

1.1K 169 24
                                    

Arthur tersenyum singkat, menatap pemuda didepannya penuh minat dan juga tanda tanya. Dua orang lagi yang telah mengetahui penyamarannya datang, menjadi pahlawan untuk Kim Junkyu yang hampir menjemput ajalnya?

Wah wah benar-benar menyedihkan

"bukankah aku sudah mengambil alih pekerjaanmu, Lai Guanlin?"

"aku tidak akan pernah membiarkanmu merangkak pergi meski kau hampir mati, Arthur"

Zrass

Suara kedua pedang bergesekan itu membuat Junkyu menutup telinganya takut. Apalagi keadaanya sekarang yang rapuh tanpa kehadiran Haruto membuatnya menjadi sosok luna yang cukup lemah untuk pergi bertarung.

"oh ya?ayo buktikan kalau kau adalah lawan yang sepadan untukku" Arthur mengayunkan pedangnya menangkis serangan demi serangan yang Guanlin layangkan dengan satu tangan.

Jangan lupakan kalau Junghwan masih ada didalam dekapannya.

"Guan! berhati-hatilah dia membawa hiks putraku" teriak Junkyu masih dengan posisinya yang terduduk.

Serim tak tinggal diam, pemuda itu mengikuti Guanlin melayangkan serangan pedangnya dari sisi yang berlawanan.

Ya, meskipun pertarungan itu terkesan tidak adil tapi semua harus mereka lakukan karena ilmu pedang Arthur yang ternyata sangat tinggi.

Prang

Prang

Prang

Zrass

"akh-"

Serim memekik kuat saat pedang tajam milik Arthur berhasil menembus kulit lengannya, membuat pemuda park itu lemah dan lengah akan serangan yang Arthur layangkan kepadanya.

Fokusnya terpecah belah dengan rasa sakit yang mendominasi tubuhnya.

Zrass

"menyerahlah, kalian berdua bukanlah tandingan yang pantas untukku" Arthur semakin merasa menang saat ia berhasil membuat Serim dan juga Guanlin kewalahan.

Keduanya sama-sama memiliki luka sayatan dibagian yang berbeda, lain dengan Serim yang semakin lengah akan serangan Arthur.

Guanlin justru tak gencar menyerang vampire itu sembari mengulur waktu.

Prang

"aku tahu sejak awal kau mencurigaiku"

Prang

"kau tidak pandai menyembunyikannya, Lai Guanlin"

Guanlin tak merubah ekspresi wajahnya meskipun didalam hatinya ia terkejut dan tidak mengira kalau Arthur ternyata pandai membaca sudut pandang seseorang.

"bagaimana kalau kau ada dipihakku saja?" Tawaran Arthur semakin membuat Guanlin naik pitam.

"aku tidak akan pernah memihakmu, sialan!"

Guanlin semakin membabi buta, menyerang Arthur tanpa memberikan jeda. Dan ya, Arthur menjadi sedikit lengah dan ini akan jadi kesempatan emas kalau Guanlin bisa memenggal kepala vampire itu dan pergi menyelamatkan tuannya.

Jleb!

"akh-

"Guanlin!"

Junkyu memekik kuat kala pedang panjang itu tiba-tiba saja menusuk punggung pengawalnya dari belakang. Pemuda tinggi itu mengalihkan atensinya, menatap perutnya yang terus mengucurkan darah.

"bagaimana?kau menyesal sekarang?"

"akh- ter-kutuk lah kau Arthur!"

Arthur tersenyum senang, Jaemin dan Jeno datang disaat yang sangat tepat. Membuat Guanlin diam tentu saja bukanlah hal yang mudah terkecuali pemuda itu sudah mati.

[ 2 ] ᴍᴀᴛᴇ : ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄᴏɴᴅ ꜱᴏᴜʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang