XX | bonchap ⚰️

1.5K 170 131
                                    

15 Tahun Kemudian ...

.

.

.

"Watanabe Junkyu, apakah begini caramu mendidik Christopher?!" Junkyu yang merasa diadili saat itu hanya mengedikkan bahunya acuh, memangnya apa yang salah? Toh dia hanya mendidik putranya untuk melawan musuh tanpa takut mati sama seperti yang Haruto lakukan.

Tapi bukan salahnya juga kan kalau bocah lelaki berumur 12 tahun itu hampir terbunuh ditempat? Kalau saja Haruto mengajari putranya dengan benar tidak mungkin Chris jadi lemah hanya karena serangan pertahanan dari musuhnya

"Junkyu!"

"aku mendengarmu haru! Lagipula ini semua salahmu! Kenapa kau membiarkan halfblood ini hidup dan lahir dari perutku!" Sungut Junkyu tak mau kalah

Junkyu selalu saja menyalahkan Haruto, perihal Haruto yang berhasil menyelamatkan Christopher kecil saat Junkyu hendak mengakhiri hidup bayi malang itu.

Bahkan pernah suatu hari, Junkyu mengendap-endap ke dapur berniat membunuh putranya itu dengan cara membakarnya hidup-hidup. Untung saja Haruto datang diwaktu yang tepat, Haruto berlari untuk menangkap tubuh mungil putranya yang Junkyu lempar kearah tungku besar Atera.

Meskipun Haruto harus merasa sebelah tangannya terbakar karena api, ia patut bahagia karena telah menyelamatkan nyawa putra kecilnya yang tidak berdosa

Haruto menghela nafasnya pelan, mengurut pelipisnya frustasi karena ini sudah kesekian kalinya Junkyu berkata demikian

"Watanabe Junkyu!! Dia juga putra kita! Tidak bisakah kau memberinya kasih sayang yang sama seperti yang kau berikan kepada Junghwan?" Nada suara Haruto semakin melunak, pemuda jangkung itu menggerakkan tangannya menyentuh sebuah luka sayatan yang melintang diatas punggung tangan Christopher.

Haruto berlutut, menyamakan tingginya dengan putranya sembari mendekap tubuh Christopher yang bergetar karena takut.

"tenang Chris, ini hanya luka kecil hm?ayah pasti akan menyembuhkanmu" ujarnya dengan kecupan ringan diatas luka bocah laki-laki itu.

Bocah tampan itu menganggukkan kepalanya setuju, menggurat senyuman tipis diatas bibir merahnya sebelum kembali memandang sang ibu dengan tatapan kalut.  "hiks hiks ayah hiks rasanya sakit sekali"

"ssttt jangan menangis lagi, ayah ada disini Chris kan sudah berjanji kalau Chris akan jadi ksatria kuat untuk Atera" Haruto mengusap pucuk kepala putranya sayang, membuat sang anak mengalihkan pandangannya dari Junkyu yang masih menatapnya tajam.

Cup

"ayah berjanji untuk selalu melindungi Christopher"

Haruto menangkup kedua pipi pucat milik bocah tampan itu, menatap sepasang manik kemerahan milik putranya dengan senyum yang tak pernah luntur.

"sekarang, ayah ingin berbicara dengan ibu. Chris tunggu ayah dikamar sajaㅡ

Perkataan Haruto berhenti kala putranya itu dengan cepat menolak perintahnya dengan kepala mungilnya yang menggeleng tak setuju.

"Ayah, Chris akan ikut Paman Ben saja" tuturnya yang seketika membuat Haruto mengangguk.

"baiklah, mau ayah panggilkan?"

Chris mengerjapkan matanya beberapa saat, ini adalah kali pertama ia berbicara panjang lebar dengan ayahnya. Tapi, melihat bagaimana raut ibunya saat ayahnya menawarkan hal itu membuat Chris mengurungkan niatnya untuk menyetujui tawaran ayahnya.

Ia hanya tidak mau merepotkan ayahnya, seperti yang selalu Junkyu katakan.

"tidak usah ayah, Chris akan mencari Paman Ben sendiri"

[ 2 ] ᴍᴀᴛᴇ : ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄᴏɴᴅ ꜱᴏᴜʟTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang