Hari ini semua orang harus bekerja lembur karena banyak sekali hal yang harus di persiapkan untuk beberapa minggu ke depan, Sybi sibuk dengan desainnya hingga ia tak sadar bahwa sudah jam 12 malam. Ia mendapatkan telpon dari Vane.
"Iya vane, kenapa?" Sybi mengangkat telpon seraya membereskan mejanya.
"Kau dimana?! Kau baik-baik saja kan?!" Vane pasti sepanik itu, walaupun sybi terbiasa pulang malam karena pekerjaan tapi kali ini Vane khawatir karena kondisi Sybi akhir-akhir ini.
"Aku dalam perjalanan pulang tenanglah aku baik-baik saja, bawel"
"Kau ini! Aku sangat khawatir, pantas kah kau berkata demikian"
"Aku tutup, sampai jumpa di rumah"
"Ap—? Tut...Tut"
"Arrrgh, Sybi sialan!" Ujar Vane kesal, temannya itu membuatnya emosi.
Sybi berjalan sendiri menuju halte bus, tentu saja bus terakhir sudah lewat ia berniat menunggu taksi tapi sebuah mobil berhenti di hadapannya.
"Selamat malam Sybi, apakah kamu mau pulang bareng?" Tanya Johan seraya turun dari mobilnya
Sybi menyambut Johan "Selamat malam pak, tidak perlu repot saya sedang menunggu taksi pak"
"Tidak Sybi, sekarang sudah sangat larut, biarkan saya mengantarmu ya?" Johan meminta dengan sangat keras kepala hingga Sybi tak tega untuk menolaknya.
"Baiklah pak, terima kasih banyak"
Johan menggeleng, "jangan sungkan, ayo naik" Johan membukakan pintu untuk Sybi lalu merekapun pulang bersama.
"Oh ya, kamu sudah makan malam Sybi?" Tanya Johan di tengah-tengah perjalanan.
"Saya sudah makan onigiri pak, bagaimana dengan bapak?""Onigiri kan sangat kecil, kamu tidak lapar? Kebetulan saya belum makan bagaimana jika kita makan malam bersama?"
"Tapi jam segin—" ucapan Sybi terpotong "Ayo pergi ke restoran yang buka 24 jam, kamu tidak keberatan kan?"
"Tidak sama sekali" ujar Sybi seraya tersenyum, Johan baik sekali.
Johan senang sekali bersama Sybi, entah mengapa ia seperti merasakan kehangatan bersama ibunya atau mungkin Johan memiliki perasaan yang lebih? Saat ini Johan hanya nyaman dengan semua hal yang berkaitan dengan Sybi.
Setelah itu mereka berdua makan dengan nyaman disebuah restoran, berbincang-bincang hangat sesekali saling membuat lelucon hingga rasanya penat hari ini hilang.
**
Tepat jam 06.00 Sybi bangun dan membersihkan diri lantas bersiap-siap untuk olahraga, sebelumnya Sybi sudah mengajak Vane tapi wanita itu pemalas dan menolak, jadinya Sybi pergi sendiri.
Sybi memakai earphonenya dan mulai berlarian kecil untuk joging disekitar perumahannya. Rasanya dingin tapi ini lebih segar dari pada berada dirumah, sesekali Sybi melihat langit yang masih gelap hanya ada sinar matahari remang-remang.
"Sybi!" Panggil seseorang dari belakang Sybi ketika ia joging. Sybi menengok dan menemukan seseorang yang tak asing baginya.
"Pak Bell?"
Sybi agak terkejut pasalnya ia sering bertemu dengan Bell di komplek perumahannya itu."Kamu lagi joging ya?" Tentu saja Bell gugup, ia sudah tau Sybi joging tapi kenapa harus itu yang keluar dari mulutnya.
"Iya pak, bapak sendiri?"
"Saya juga sedang joging, kebetulan saya sering joging disini, saya bukan membututimu kok Sybi, say—"
Sybi memotong ucapan Bell
"Haha bapak ini lucu, saya kan tidak bertanya, kalau begitu saya joging dulu pak" Ketika Sybi berbalik Bell malah menahan pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYBELL
General FictionIni lah SYBELL, Sybille dan Bell yang bertemu dalam ruang yang tak terduga, saling menyapa untuk perasaan yang berbeda, menyukai hal yang sama, memiliki landasan hidup yang sama. Bell, seorang CEO TCOTW, startup hectocorn swasta yang berperan dalam...