Bab 14

245 12 1
                                    

"Barang-barang peserta taruhnya di bagasi bus," teriak Eza. Peserta dan semua panitia sudah di parkiran.

"Ini berat banget," kata Dela.

"Batu kali ni isinya," Kirana setuju.

"Ondel-ondel kalo kata gua mah," kata Dela.

Awalnya tidak terlalu terasa tetapi lama kelamaan beban keranjang ini tak terelakkan. Adrian datang dan mengambil keranjang itu.

"Gua yang bawa," Adrian tiba-tiba datang.

"Engga usah, gua sama Dela masih kuat ko bawanya," kata Kirana sedikit menyentak tangan Adrian. Lelaki itu tidak menghiraukan lalu membopong benda besar itu ke bagasi bus. Kirana dan Dela menatap punggung lelaki itu yang menjauh.

Kirana dan Dela meletakkan tasnya ke dalam bagasi dan masuk ke bus. Mereka datang terakhir, tempat duduk sudah penuh.

"Udah engga ada tempat ya?" Tanya Dela. Mereka berjalan di antara kursi. Hilmi yang mendengar itu langsung mengecek keliling. Kirana dan Dela akhirnya keluar bus.

"Yes engga jadi ikut," Kirana berbicara pelan. Dela menyikut lengan Kirana. Hilmi di dalam mobil menghitung peserta ternyata benar dan turun mendekati mereka.

"Kalian tunggu dulu, jangan kemana-mana," kata Hilmi lalu pergi.

Eza menghampiri. "Loh ko engga masuk?"

"Engga muat ka," sahut Dela.

"Kayaknya kita ditakdirkan buat engga ikut deh," sahut Kirana.

"Engga ada bangku di bus bukan berarti lu engga bisa ikut, Tuh, liat," Eza menunjuk deretan mobil yang berjajar rapih di samping bus. "Banyak mobil yang nampung," Pupus sudah harapan Kirana. "Jangan harap bisa pulang," ejek Eza lalu pergi.

"Ish, reseh," Kirana kesal. Tak lama Hilmi datang.

"Kalian berdua ikut gua,"

Mereka menuju mobil putih. Hilmi membukakan pintu. "Kalian naik mobil panitia," katanya.

"Iya ka," kata Kirana dan Dela berbarengan. Hilmi pergi lagi entah kemana.

"Lu duluan," kata Dela.

"Lu duluan," Kirana mendorong.

"Et dah, lu," Dela berbalik mendorong. Seseorang di dalam mobil menoleh, menyadari ada seseorang. Orang yang di dalam mobil itu sudah diberi tahu oleh Hilmi akan ada dua peserta yang tidak kebagian bangku di bus.

"Ayo kalian masuk," kata orang itu. Kirana dan Dela kaget ternyata ada seseoang di dalam.

"Iya ka," kata Dela lalu mendorong Kirana untuk masuk duluan. Kirana mau tidak mau duduk ditengah, dan Dela di pinggir.

"Sini sini jangan malu malu," orang itu menggeser duduknya. Dela dan Kirana tersenyum kaku.

"Kalian siapa namanya?" Tanya orang itu.

"Kirana ka," kata Kirana

Kirana? - Oliv

"Aku Dela," sahut Dela. Orang itu mengulurkan tangan.

"Aku Oliv," Kirana dan Dela menerima tangan itu.

Oliv? Kayak pernah denger - Kirana

"Di bus engga muat ya?" Tanya Oliv.

"Iya ka penuh," jawab Kirana.

"Disini lebih enak, lebih lega dan engga berisik," kata Oliv. Kirana dan Dela tersenyum kaku.

"Kalian udah sarapan belum? Ini aku bawa makanan banyak," Oliv memperlihatkan sebuah tas kecil berwarna biru.

"Udah, dirumah," sahut Dela.

KIRANA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang