Assalamualaikum
Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.
Aku yang terlalu bodoh, membuka hati untukmu, menjagamu sampai detik ini. tapi maaf,
mata hatiku sekarang terbuka kamu hanyalah sebatas teman tidak lebih._Friend Or Fake_
Obrolan chat semalam membuat Deolinda semakin ragu, hari demi hari hubungannya dengan Si Doi semakin renggang sekarang juga jarang ada kabar.
Deolinda pun tak tahu, apa alasannya sampai seperti ini. Kagak ada masalah apa-apa tiba-tiba sifatnya berubah 180⁰.
Hari demi hari perlakuannya beda sekarang tambah cuek kagak seperti dulu, kayak nggak pernah kenal dan sekarang mulai menjauh dariku.
Aku mencari kesalahanku dan mencoba menanya9kan dengan teman dekatku. Ya, Indira adalah salah satu sahabatku yang tahu semua rahasiaku.
Langit yang tampak cerah, waktu menunjukkan 14:00WIB. Deolinda berencana datang ke rumah Indira.
Sebelum ke rumah Indira, dia mencoba kasih kabar dulu apakah Indira di rumah apa kagak.
Ketika mencari ponselnya eh ternyata baterai habis jadi langsung ke rumah tanpa mengabari Indira terlebih dahulu.
Tidak sampai 10 menit sudah sampai rumah Indira. Langkah-langkah demi di hentakkan dengan penuh semangat. Dia nekat jalan kaki karena rumahnya tak jauh dari rumah Indira.
Sampai di rumah Indira.
" Assalamualaikum," Kata Deolinda di depan pintu.
" Waalaikumsalam." Suara melengking dari dalam, ya itu adalah adiknya Indira.
" Dik Mbak Indira ada?" Tanya Deolinda.
"Ada Mbak tuh Lagi di kamar, sini mbak masuk," Jawab Rosya adiknya Indira.
"Mbak ada mbak Deolinda tuh." Teriakan Rosya dari ruang tv.
" Suruh masuk saja Sini." Jawab Indira dari dalam kamar.
Suasana rumah sepi, hanya Indira dan adiknya yang menghuni entah kedua orang tuanya kemana? Mungkin lagi keluar atau ada acara penting.
Deolinda melangkahkan kakinya menuju kamar Indira.
Tok...
Tok...
Tok...
Deolinda mengetuk pintu kamar Indira.
"Masuk." Ucap Indira dari dalam kamar.
Deolinda segera masuk dan menghampiri Indira
"Lagi ngapain nih kayaknya sibuk banget nih." Tanya Deolinda dengan menepuk pundak Indira dari belakang.
" Nggak biasa saja lagi main HP." Jawab Indira dengan laget kemudian membalikkan layar ponselnya ke kasur dan memencet kembali dari halaman yang dia buka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Or Fake
Teen Fiction"Kau yang memulai semua ini, kau pula yang menghancurkan persahabatan ini. Ini kamu yang sebenarnya? diam-diam menusuk dari belakang. Jangan sok alim deh, dan ternyata kamu tidak jauh beda sama buah gedondong ya bagus di luar tapi dalamnya tajam ban...