Character : Norman x Reader
Anime : Yakusoku no NeverlandKamu berlari ke arah kereta, sekitar 3 menit lagi pintu kereta akan tertutup dan kamu semakin cepat berlari. Kamu sudah sampai dan memasuki kereta dengan nafas memburu, 'untung masih sempat' pikirmu. Kamu pun berjalan ke kursi kereta yang telah ditentukan dan duduk disana lalu mengatur nafas mu yang kacau balau. Kamu sedang dalam perjalanan ke toko buku tempat mu bekerja, gaji nya lumayan besar sehingga kamu menyanggupi bekerja disana meski toko buku nya jauh sekali.
Jika saja kamu tidak bergadang karena mengerjakan laporan keuangan , maka kamu tak perlu berlarian menuju stasiun kereta seperti tadi. Kamu bosan dan memutuskan untuk memainkan handphone mu. Tapi pandangan mu terhenti pada jari manis mu yang sudah tersemat sebuah cincin yang sama sekali kamu tidak tahu dari mana asalnya.
Beberapa saat kemudian...
Kamu sampai di toko buku bernama "Grace Field", tempat kamu bekerja. " Ohayou gozaimasu, (Y/n)" Sapa Emma, "Ohayou mou, Emma" Balasmu sambil tersenyum. Kamu pun bergegas ke tempat ganti pakaian dan menemukan Gilda disana.
"Ohayou, Gilda" Sapamu, "Ohayou mou (y/n), apa kau baik baik saja? Nafasmu tak beraturan lho" Balas Gilda. "Aku baik-baik saja, ada suatu kejadian tadi" "Oh souka, aku duluan ya" Ucap Gilda lalu pergi meninggalkan kamu sendiri di ruang ganti. Kamu pun bergegas mengganti pakaian mu karena sebentar lagi toko akan buka.
Penampilan (y/n) :
Kamu pun lalu keluar dari ruang ganti dan bersiap-siap untuk menyambut pelanggan, tanda di pintu telah dibalik dan muncul lah para pelanggan.
Kamu menghampiri seorang laki-laki yang sepertinya tengah kebingungan mencari buku,
"Ano... Apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya mu pada laki-laki berambut merah itu. "Ah, aku sedang mencari buku berjudul Yakusoku no Neverland dimana ya?" "Rak novel disana, jika anda bingung jangan segan bertanya" Ucapku sambil mengarahkan telunjuk ku ke barisan pojok lalu tersenyum.
"Arigato, nama ku Nat" Ucap laki-laki bernama Nat itu sambil mengulurkan tangan nya, "Nama ku (y/n)" Balasmu sambil menjabat tangan Nat dan tak lupa tersenyum, Tiba-tiba kamu merasakan aura gelap menyelimuti mu dan Nat. Nat yang sepertinya ketakutan pun langsung berlari ke arah rak novel.
Kamu menoleh ke belakang dan tidak menemukan siapapun, tak peduli kamu pun kembali ke meja kasir. Beberapa jam berlalu, saat nya menutup toko. Ray membalik papan tanda buka menjadi tutup dengan muka datarnya lalu meregangkan sandi nya yang pegal.
"(Y/n), kau dipanggil ke ruang manager" Teriak seseorang yang kamu yakini itu adalah Don. "Iya sebentar, aku mau mengganti pakaian ku dulu" Balas mu yang tengah melangkah ke ruang ganti.
Kamu menghela nafas lalu berpikir sambil berjalan ke arah ruang manager, apa kesalahan yang kamu perbuat sehingga dipanggil oleh manager? Sebenarnya kamu tidak takut dengan manager, karena dia adalah orang yang baik.
Tak terasa kamu sudah sampai, kamu memutuskan untuk mengetuk pintu.
Tok... Tok... Tok
"Masuk" Sebuah suara terdengar dari dalam, memantapkan hati mu kamu pun lalu masuk. Sesampainya di dalam kamu gugup karena ditatap oleh Norman, manager mu. Norman menatap mu begitu intens lalu menghela nafas. Ia berjalan ke arah mu dan berdiri tepat dihadapan mu yang tengah menunduk.
Satu tangan nya menghadapkan dagu mu ke wajahnya yang mulus + putih itu. Karena tak mau menatap Norman, kamu pun memejamkan mata mu. Benda kenyal mendarat di bibir mu, karena penasaran kamu pun membuka mata dan mendapati pemandangan yang membuat nafas mu tercekat, ya Norman mencium mu.
Ia menjauhkan wajah nya dari wajah mu yang perlahan memerah pekat lalu tersenyum manis.
"Bagaimana (y/n)? Kau menikmati hukuman mu?" Tanya Norman.
"Eh? Hukuman? Memangnya kesalahan apa yang saya perbuat? Lalu hukuman apa?" Tanya mu bingung, Norman terkekeh lalu mencubit pipi mu. "Santai saja, jangan gunakan bahasa baku padaku" Ia mendekatkan bibirnya ke telinga ku "Kesalahan yang kau perbuat adalah berkenalan dengan laki-laki lain dan aku sangat tidak menyukai itu, dan hukuman yang ku berikan adalah mencium bibirmu" Norman pun meniup telinga mu.Refleks, kamu menjauh lalu mengusap telinga mu.
"Kenapa kau tidak suka aku berkenalan dengan lelaki lain?"
"Karena kau itu milikku", hah? Apa maksudnya itu
"Sejak kapan aku menjadi milik mu? Aku kan milik orang tua ku"
"Tapi orang tua mu telah menyerahkan mu kepada ku"
"Sejak kapan?"
"Tadi malam, kau tidak menyadari cincin di jari manis mu itu?"
Kamu pun melihat kembali cincin yang tadi pagi kamu pertanyakan dari mana nya itu.
"Itu dariku" Lanjut Norman.Kamu menghembuskan nafas gusar lagi, Norman menarik mu ke sofa panjang nya itu, membuat mu duduk lalu memeluk tubuh mu erat, kamu yang dipeluk tentu saja terkejut.
"(Y/n), tolong usap kepala ku" Ucap Norman lagi sambil meletakkan kepala nya di paha mu. 'Sejak kapan Norman jadi manja?' Batin mu bertanya-tanya. Kamu mengusap kepala nya pelan sampai ia tertidur.
Yah mungkin menjadi tunangan seorang Norman tidak terlalu buruk
END
Maafin author kalau cerita nya gaje ya, hontou ni gomenasai😞🙏🏻
Jaa nee~~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Koi [Chara X Reader]
Short StoryCerita kamu bersama para husbu mu dalam satu chapter. Beda chapter beda cerita. Jangan ragu nambahin ke perpustakaan nya ya, hitung hitung halu ama husbu 2D kalian 14 Oktober 2020