[✓] Koi [Chara X Reader]

Mostwanted (Famous Armin X Introvert Reader)

Request : rai-rel-ri
Maaf kalau gak terlalu memuaskan😅😅
Happy Reading

(Y/N POV)

Nama ku (y/n), aku adalah seorang gadis dengan kacamata bulat dan kutu buku akut, orang-orang biasa menyebutku dengan sebutan nerd.

Hari ini sepulang sekolah, aku sedang berjalan di koridor sekolah sembari membawa 2 buku ensiklopedia yang masing-masing buku mencapai 750 halaman.

Semuanya baik-baik saja sampai di belokan koridor, seseorang menabrak ku cukup kuat.

BRUKK...

Kacamata ku jatuh entah kemana, pandangan ku memburam. Aku meraba-raba lantai koridor untuk mencari kacamata bulat itu. Seseorang mengulurkan kacamata kepadaku, tanpa rasa curiga aku mengambil nya. Aku terkejut mengetahui siapa dia.

Ya, dia adalah Armin Arlert. Salah satu mostwanted di Shingeki Gakuen ini. Armin menggaruk tengkuk nya dengan satu tangan sementara tangan lainnya di ulurkan kepadaku,

"Warui, aku tidak lihat jalan tadi. Kau tidak apa-apa?" Tanya nya, seakan tersadar aku menoleh ke arah kanan dan kiri dan  ya, ada sekitar 3 siswi melihat ku dengan tatapan sinis. Aku langsung berdiri tanpa meraih ukuran tangan nya, aku pun mengambil buku ensiklopedia yang tergeletak lalu berlari secepat-cepatnya ke arah perpustakaan.

Katakan jika aku bodoh, menolak ukuran tangan seorang mostwanted seperti dia. Tapi nyawa ku lebih penting dibandingkan uluran tangan nya.

(Y/N POV End)

Armin sedikit terkejut tatkala uluran tangan nya tidak di terima, ia pun memandang badan (y/n) yang mulai terlihat mengecil lalu bergumam sambil tersenyum, "Dasar dia itu". Armin pun melanjutkan langkah nya ke klub Bahasa Inggris.

⋇⋆✦⋆⋇　

Seminggu kemudian, sepulang sekolah.

(Y/n) duduk di salah satu kursi perpustakaan dengan tenang. Sekarang ia tengah membaca buku dengan senyuman manis yang terpatri dibibir peach nya itu.

Baru 10 menit membaca, (y/n) merasakan ada yang duduk tepat dihadapan nya. Awalnya ia tidak terlalu peduli, namun orang dihadapan nya itu memandang intens wajah nya. Karena merasa risih ia menurunkan buku bacaan yang menutupi sebagian wajah nya itu.

Armin, ya lagi-lagi Armin. Entah kenapa Armin selalu memperhatikan (y/n) semenjak insiden tabrakan seminggu yang lalu, kadang secara terang-terangan dan kadang pula sembunyi-sembunyi. Lihatlah dia sekarang, menaruh wajah diatas lipatan tangannya sambil tersenyum manis kepada (y/n).

'Sebenarnya apa yang ia perhatikan dari tubuh ku?' Batin (y/n), karena (y/n) sudah tidak kuat ia akhirnya menutup buku lalu meletakkan nya di atas meja. (Y/n) balik menatap Armin dengan tatapan polos, Tiba-tiba Armin berdiri, lalu pergi meninggalkan (y/n) tanpa berbicara sepatah kata pun. (y/n) kebingungan, kepalanya dipenuhi dengan tanda tanya.

'Kenapa dia pergi? Apa ada yg salah dariku?'

Tak memusingkan hal itu, (y/n) mengendikkan bahu lalu lanjut membaca buku. Tapi matanya menangkap sebuah buku pelajaran di meja tempat Armin meletakkan kepalanya tadi, dengan ragu dia membuka buku itu guna mengetahui itu buku siapa.

Armin Arlert
XII-A
Bahasa Inggris

(Y/n) menghela nafas kasar, ia lalu beranjak dari kursi nya menuju klub biologi. Ya, siapa tahu kalau Armin tidak langsung pulang?

Berjalan dengan langkah gontai, (y/n) sesekali menghela nafas kasar. Akhirnya dia sampai, tangan nya mengetuk pintu klub Bahasa Inggris. Pintu terbuka, menampilkan wajah terkejut dan juga bersemu seorang Armin Arlert.

Dengan segera, Armin menarik tangan (y/n), menutup pintu lalu mengkabedon (y/n) di dinding. Armin lalu mengambil kacamata (y/n) dan tersenyum,

"Ternyata benar, kau lebih cantik jika tidak memakai kacamata"

(Y/n) mematung, wajahnya mirip dengan tomat sekarang. Armin menarik dagu (y/n),

"(Y/n), suki dayo, tsukiatte kudasai" Bisik Armin tepat ditelinga (y/n), secara refleks (y/n) mengangguk. Dengan cepat, Armin mengecup bibir peach (y/n).

"ARMINNN, BUKA PINTU NYA. KAU SEDANG APA DIDALAM" Teriak Eren sambil mengetuk pintu dengan kekuatan sedang. Armin pun beranjak membuka pintu, seakan tersadar (y/n) langsung berlari keluar dan hampir saja menabrak Mikasa, ia bahkan melupakan kacamata yang masih dipegang Armin.

"Armin, itu (y/n) kan? Kau apakan dia?" Tanya Eren memandang (y/n) yang menjauh dengan tatapan penuh tanya. "Hehehe, betsuni" Jawab Armin sambil cengengesan.

The End