17. Threat

47 11 0
                                    

Hari-hari berlalu, semua hal aneh mulai bermunculan di keluarga Jeong Minho, entah apa penyebabnya namun ini semakin menjadi. Satu setengah tahun berlalu dari saat keluarga itu mulai menyatu, semuanya sangat damai bahkan di selimuti kasih sayang tak terbendung.

Ini semua berawal dari Kang Suhyun, di hari ia bertemu dengan sesosok wanita pucat di kamarnya. Dari sana ia kembali menjadi dia yang dulu, seorang wanita yang tidak bisa mengendalikan amarahnya.

Bahkan perlakuannya terhadap Chenle sedikit berbeda sekarang.

Terlalu banyak hal yang ia rahasiakan selama ini.

Berjalan dari dapur menuju kamar dengan segelas wine di tangannya, Kang Suhyun berusaha merilekskan dirinya. Sang suami mendapat panggilan kembali untuk keluar kota, ia merasa sepi, namun hidupnya jauh lebih baik di banding dulu.

Drt Drt

Ia mendapati ponselnya bergetar di atas kasur.

Terlihat seseorang mengirim pesan suara.

"Hidupmu masih tenang saat foto itu hilang? Bagaimana bisa? Aku sudah berjanji untuk membongkar segalanya, dan aku sudah cukup jauh. Apa yang akan kau lakukan sekarang?"

Prang

"Yaaak!"

Kang Suhyun membanting gelas berisi wine itu.

Ting

Kini sebuah pesan masuk.

*Send a picture

"Lihat, bahkan aku sudah menemukan Gyuri, ia bersama seseorang yang tanpa sadar telah membantuku membongkar beberapa petunjuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat, bahkan aku sudah menemukan Gyuri, ia bersama seseorang yang tanpa sadar telah membantuku membongkar beberapa petunjuk."

Kang Suhyun semakin naik pitam setelah melihat foto dan pesan yang di kirim orang itu.

"Kau tidak akan bisa mengalahkanku." gumanya dengan gigi-gigi yang mengerat.

Ia pergi dari kamarnya untuk mengambil kembali wine yang ia tumpahkan. Ia perlu lebih banyak untuk bisa merasa tenang.

Kang Suhyun mengeluarkan satu botol yang telah ia buka tadi dari dalam kulkas. Meminumnya dengan tidak sabar seperti sedang kehausan.

"Tenang.. kau harus mulai ini dengan tenang" gumamnya.

Kini ia mulai tenang meneguk wine itu sembari memikirkan cara agar segala rahasianya tidak terbongkar.

-

"Lukisan mu bagus"

Gyuri menghentikan kegiatan melukisnya mendengar suara sang Ibu di belakangnya.

"Ibu, kau minum?" tanya Gyuri, ia mencium aroma alkohol yang menyengat dari tubuh Ibunya itu.

"Hem.. begitulah, kepalaku terlalu pening memikirkan kelakuan aneh para penghuni rumah ini"

Gyuri mengernyit mendengar jawaban Ibu Suhyun.

IN SAINS | KIM DOYOUNG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang