12. Mikroskop

64 11 3
                                    

Hari ini adalah jadwal praktek jurusan biologi sains, para mahasiswa sudah berada di ruang praktek dan mempersiapkan segala alat dan bahan sembari menunggu kedatangan Prof. Kim.

Setiap kelompok menyiapkan meja prakteknya masing-masing, mulai dari membersihkan meja dan peralatan kemudian menyiapkan kantong ajaib yang mereka bawa.

"Kantong ajaib." Doyoung menyodorkan tangannya pada Gyuri.

"Apa?" Gyuri yang tidak mengetahui apapun karena kemarin ia tidak ikut berunding dengan kelompoknya.

"Kantong ajaib, kamu gak bawa?"

"Emang kamu nyuruh aku buat bawa?"

Percakapan keduanya menyita perhatian mahasiswa lain, mereka sampai menghentikan kegiatannya karena dua orang itu.

"Iya."

"Kapan?"

"Ck, itu sebabnya penting berunding dulu dengan kelompok sebelum pulang." Saerom menekan kalimatnya.

"Setidaknya salah satu dari kalian memberitahuku tentang apa yang harus aku bawa. Sekarang aku tidak tahu apa-apa, dan kalian menyudutkanku."

Saerom menatap sinis Gyuri, 

Doyoung menatap Gyuri tidak menyangka,

sementara Winwin hanya melirik kesana kemari berharap ada yang menariknya dari kelompok itu.

"Aku memberitahu mu di line." Doyoung memelankan suara agar tidak menjadi pusat perhatian.

"Kapan?!" namun Gyuri meninggikan suaranya.

"Tadi malam"

"Aku tidak mendapatkan pesan apapun!"

"Aku mengirim pukul 19.17." Doyoung di uji kesabarannya.

"Aku tidak-"

"Buka ponselmu maka kamu akan tahu aku mengirim pesan!"

Doyoung sudah naik pitam, dia tidak bisa menahannya karena Gyuri terlalu keras kepala. Perhatian semua orang tertuju pada Doyoung dan Gyuri, ini adalah pemandangan pagi yang sangat langka. Keduanya sangat jarang berinteraksi saat di kampus, tapi pagi ini mereka berdebat dan tidak ada satupun yang ingin mengalah.

'Ada apa? Gak biasanya.' -Jaehyun.

'Sekarang apa lagi?' -Soo-yeong.

'Kayanya ini kedua kalinya.' -Yuta.

Tuk

"Udah, jangan berantem lagi"

Prof. Kim menaruh kantung ajaibnya di meja kelompok  4.

"Makasih Prof udah nyelamatin saya .." pelan Winwin pada Prof. Kim.

"Sama-sama." Prof. Kim tersenyum.

Prof. Kim menuju mejanya dan mengeluarkan segala kebutuhan praktek.

"Ingat anak-anak, tujuan saya membuat kelompok adalah untuk memperingan tugas setiap orangnya, dan diharapkan juga kerja sama dapat terbangun dalam setiap kelompok."

Prof. Kim menjeda kalimatnya, "Doyoung, Gyuri?" sambungnya.

"Maaf Prof." serempak keduanya.

"Tidak, bukan padaku, kalian berdua."

"Maaf." Doyoung pada Gyuri.

Ah Gyuri lagi-lagi harus merasakan kecanggungan dengan Doyoung, "M-maafkan aku juga."

Setelah keduanya meminta maaf, Prof. Kim memulai praktik tentang Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk dan Sturktur Sel.

Praktikum itu berjalan dengan lancar, tidak satupun mahasiswa yang kesulitan dengan cara kerja mikroskop, semuanya seperti sudah ahli.

IN SAINS | KIM DOYOUNG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang