1. Dandelion

250 25 14
                                    

Baca dan nikmatilah^^

Happy Reading





Desiran angin sore berhembus tenang. Menambah kesan sempurna pada senja sore hari ini. Nampak seorang gadis menatap sesuatu di depannya dengan tatapan takjub. Senyuman manis terkilas pada bibir plumnya menambah kesan pada paras cantiknya.

Surai panjang berwarna gold blondenya terus saja melambai-lambai akibat tertiup angin lembut sore ini. Gazenya masih saja menatap takjub, dimana ribuan dandelion beterbangan menghiasi langit sore ini akibat tertiup angin.

Dandelion-dandelion ini dengan sempurnanya menghiasi pandangan langit sore, memberikan keindahan bagi siapa saja yang melihatnya terutama bagi gadis yang satu ini.

Yang senantiasa menatap pemandangan ini, seolah-olah angin bekerja sama dengan tanaman perintis yang satu ini sehingga membuat gadis tersebut, terus saja tersenyum. Sungguh alam memberikan pemandangan indah pada sore ini.

Rosé

Ya, gadis yang menyukai dandelion ini adalah Rosé. Saat-saat seperti ini adalah momen-momen favoritenya melihat ribuan bunga dandelion terbang terbawa oleh angin.

"Indah," ucap Rosé memuji.

Setidaknya itulah kata pertama yang lolos dari mulutnya, karna sedari tadi dia sibuk tersenyum manis. Kadang ia tertawa kecil saat bunga dandelion tak sengaja menyapu halus kulitnya.

"Rosé! Rosé~ ya." Terdengar teriakan dari seberang sana.

Teriakan nyaring seorang gadis cantik, yang terlihat melambaikan tangannya seolah memberi kode bahwa 'aku yang memanggil dan ayo kemari.'

"Mwo(apa)?!" Teriakan dari Rosé yang tak kalah nyaring membalas suara nyaring tadi.

"Kau tidak ingin pulang?!" balas teriakan nyaring dari seberang sana.
Mereka masih dalam jarak yang jauh tuk berbicara.

Rosé hanya mendengus kesal, pasalnya dia belum mau pulang. Dia masih ingin untuk menikmati pemandangan ini dulu, sampai dia puas.

Namun apalah daya,
Sahabatnya sudah memanggilnya, dan lagi pula langit akan gelap karna sebentar lagi matahari sudah mulai terbenam. Dan bumi berputar, membuat belahan lain yang gelap akan segera terang menyambut Sunrise.

Rosé pun beranjak dari tanah berpijaknya ini. Menuju gadis yang berteriak memanggilnya sedari tadi.

"Kajja(ayo)," ajakan gadis itu sebelum dia benar-benar merangkul lengan mungil milik rosé untuk pergi dari tempat ini.

Jisoo. Gadis yang sedari tadi memanggil rosé. Sahabatnya sejak Sekolah dasar, mereka memang selalu bersama apalagi ketika jalan keluar seperti ini.

Keduanya menuju sebuah mobil bercat merah glow milik jisoo yang berada di tepi jalan. Dan sekarang mereka sudah berada di dalam mobil tersebut dan memasang sabuk pengaman untuk keamanan mereka. Segera setelah itu, jisoo menyalakan mesin mobil dan menginjak pedal gas.

Bruummmm...

Mobil melaju dengan kecepatan normal membelah jalan kota seoul.

~~~~~~~





















Tok tok'

"Masuk."

Cklek'

"Permisi, Sajangnim. Nona Irene. Ingin bertemu dengan anda," ucap lelaki yang kira-kira umurnya sudah memasuki kepala tiga. Dilihat dari pakaiannya dia merupakan salah satu karyawan disini.

About Relationships -Tamat-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang