"Ini sudah berakhir.""Tidak, ini belum berakhir!"
"Apa lagi yang akan kau pertahankan? semuanya sudah berakhir, kepercayaan itu sudah hilang."
Apa lagi yang akan di pertahankan bila semuanya sudah berakhir. Kepercayaan sulit untuk di tanamkan, dan mudah untuk di buang. Bagaimana kau akan mempertahankan jembatan yang sudah kau bangun, bila kau saja tidak memperbaiki lubang kecil pada tiang-tiangnya.
Cairan kristal bening yang di bendung sudah tak kuasa lagi untuk di tahan. Akhirnya ia meluncur tanpa permisi melewati pipi chubby tersebut, dan membasahinya. Raut wajah kecewa, marah, dan putus asa. Terpampang jelas pada wajah gadis itu.
Sementara laki-laki yang ada di hadapannya ini, hanya bisa terdiam sambil meyakinkan. Menatap sendu penuh penuh harap, akan kesempatan kedua datang dan menolong dari situasi ini.
"Percayalah pada hubungan yang tercipta ini. Kita sudah sejauh ini apakah kita akan mundur?"
"Hubungan ini sudah rapuh sudah tak mungkin untuk kita teruskan. Aku tak mau bila kita terus bertahan, dan akhirnya kita jatuh dalam jurang kesakitan dan menyakiti diri kita masing-masing," ucap gadis berambut gold blonde tersebut. Yang telah gagal menahan air matanya untuk tak terus menetes.
"Apa semuanya akan berakhir disini? aku mencintaimu Rose," tanya Taehyung dengan penuh keraguan. ya laki-laki itu taehyung. masih terselip harapan disana untuk bisa mempertahankan hubungan ini, walau hanya sebesar biji sesawi.
"Tidak mungkin aku mempertahankan cinta yang sudah seperti racun ini, sudah cukup aku disakiti oleh yang kau bilang dengan cintamu itu, entah sadar atau tidak kau mengatakannya!" sarkas Rose. kini suaranya meninggi
"Ya aku mengerti. Jangan bersama ku lagi, aku sudah menyakitimu." Sebuah senyuman tulus yang taehyung berikan diakhir kalimatnya ini walau hatinya saat ini sangat sesak.
"Selamat tinggal Rose,"
sambung Taehyung.Rose hanya menganggukan kepalanya.
"Aku harap ini yang terbaik,"- batin Rose.
Tanpa di sadari, langit pun ikut bersedih. Tidak ada lagi warna biru- terang yang indah di atas sana, yang ada hanyalah kelabu. Hari ini sungguh mendung seperti hati gadis satu ini, Rose.
Tak ada lagi warna di hatinya, yang ada hanyalah kesuraman. Tanpa sadar, setitik air turun ke bumi lalu kemudian di ikuti rentetan titik-titik air yang lainnya. Semakin deras air itu turun ke bumi, semakin lebat hujan pada sore ini.
Air mata yang tadinya membasahi pipi gadis itu, kini telah tak terlihat. Karna telah tercampur dengan derasnya air hujan yang membasahi seluruh wajah hingga seluruh tubuhnya. Namun, mata sembabnya tetap seperti itu, menatap sendu dengan putus asa.
Tidak mungkin dia akan bertahan lagi. Sudah lama dia berdiri di atas pengkhiatan ini, dia menutup matanya untuk tak melihat. Mengabaikan perasaan hatinya supaya tidak membawanya berlarut dalam kesakitan sebuah pengkhianatan.
Dia terlalu bodoh kalau ingin bertahan lagi, dia tidak 'buta'. Sudah cukup dia mengabaikan matanya. Dan akhirnya ini berakhir dengan kesakitan dan air mata.
Hujan mengakhiri pertikaian ini, bagaikan sebuah penutupan dari drama yang berlarut-larut.
Mengapa hujan harus turun di saat-saat seperti ini? Sungguh sempurna, alam ikut menyertai rasa sakitnya.Dan akhirnya mereka berbalik, menuju jalan mereka masing-masing. untuk menyambut sesuatu yang baru, yang tidak akan membawa mereka untuk kembali bersama lagi?
🥀
" Apapun yang ku sukai akan menjadi milikku." Dengan smirk terpampang jelas di wajah gadis itu.
???
"Kenapa jadi semisteri ini!?""aku sudah dekat dengan kunci dari semua pertanyaan ini."
"Aneh ..."
"Mari mati bersama-sama."
TBC.
Oke readers sampai di di situ untuk prolognya maaf kalau banyak typonya. author juga sambil belajar nih ngetiknya hehe^-^ .
Gomawoyo untuk yang udah baca dan jangan lupa votenya please ... Tolong hargai karya author dengan memberi vote, oke see you TaeRose shippers sampai di sini dulu😘.
Krisarnya dong^^
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Relationships -Tamat-
FanfictionSetiap hubungan yang terjalin haruslah di landaskan dengan kepercayaan. Kepercayaan di bangun dari kejujuran, tanpa hal itu bagaimana hubungan tersebut akan abadi? Ya, walaupun disamping harus di selingi dengan kesetian, tapi apakah kesetiaan saja c...