9. The painful

76 9 26
                                    

Sebelum dibaca harap divote dulu ya, readers. karna satu vote dari kalian itu sangat berarti. Oke, terimakasih atas votenya:)


         ^Always Happy To Read^

Plup

Plup

Koin-koin berwarna emas itu dijatuhkan dalam sebuah kolam. Tangannya yang terus bergerak untuk mengambil benda kecil berbentuk lingkaran tersebut, guna ditenggelamkan-nya dalam sebuah kolam air mancur yang mini ini.

Tapi mata gadis itu menatap kosong seperti pikirannya saat ini tidak ada untuk tempat dan aktifitasnya ini. Tapi untuk sesuatu yang lain, yang tersimpan di dalam pikirannya. Membuatnya merasa sakit dan resah.

"Denise," sapa seorang gadis berseragam sekolah yang sama seperti dirinya datang dan menghampirinya.

"Ya, Denise--" Matanya membulat sebelum melanjutkan kata-kata.

"Ommo!! kenapa kau memasukan koin itu kedalam air!?"

"Eh, apa?" Denise yang sedari tadi melamun kini tersadarkan oleh seruan Yuqi.

Yuqi tak menjawab Denise yang gelagapan. Dia malah langsung melihat kedalam kolam itu. Seperti khawatir bahwa benda itu akan hilang.

"Bodohnya aku. Kupikir koin emas itu tenggelam, haha." Yuqi tertawa kecil merasa geli sambil menggelengkan kepalanya.

"Koin?"

"Oh ... lagi pula ini, kan kolam air mancur Yuqi. Ini kolam mini, jari kelingkingmu saja, bila dimasukkan pasti tidak akan tenggelam. Masih lebih tinggi dari airnya," ujar Denise setengah mengomel. Begitu sadar dari lamunannya.

"Hihi, maaf panik deluan. Soalnya ini mainan punya adikku. Tidak tahu juga dengan bocah satu itu, seenak-nya saja menaruh mainannya di tas sekolahku," cibir Yuqi pada adiknya secara tidak langsung.

"Hahaha ..."

"Kau heboh saja, aku sampai kaget."

"Kau melamun, ya?" Tiba-tiba Yuqi bertanya.

"Ti ... sebenarnya iya sih. Ini tidak baik," keluh Denise.

"Ada masalah apa? coba cerita, wajahmu sangat muram. Kau jelek kalau muram begini."

Denise mendelik tajam pada Yuqi.

"Hehe, bercanda. Tapi ini serius." Gadis ini mengubah raut wajahnya menjadi serius seperti apa yang dikatakannya, sebelum ia bertanya tentang hal yang penting.

"Ini ... tentang keluarga, Mu?" Yuqi bertanya dengan hati-hati. Menyigung topik yang sensitif bagi Denise.

Tak perlu waktu lama untuk otak Yuqi mencari pikirannya tentang apa yang membuat mood Denise turun. Yang pasti adalah tentang hal satu itu.

                              ~~~~~~~




Rosé melirik kearah cafe disampingnya ini, dari balik sebuah kaca jendela yang agak gelap. Dia tengah berada di dalam mobil sekarang, dan menunggu pria berkulit madu itu untuk keluar.

Tadi sebenarnya mereka berdua akan keluar bersama saat sudah selesai dengan kegiatan mereka.

Seperti mengemil dan minum, juga bersantai di Cafe itu. Terhitung sudah satu bulan lebih berlalu dari kejadian tak mengenakan itu, kini sekarang Rosé menjalani hidupnya dengan biasa kembali. Bersama Taehyung dan segala hubungannya yang ada.

Kembali lagi. Tapi setelah tadi mau keluar, tiba-tiba seorang pria yang ternyata adalah owner cafe itu memanggil mereka.

owner cafe itu adalah kenalan Taehyung, jadi mereka bertiga mengobrol lagi sebentar dengannya. Sampai Rosé, gadis pirang ini meminta permisi untuk ke mobil sebentar.

About Relationships -Tamat-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang