6. Disappear

63 9 15
                                    

Mohon di vote sebelum membaca. Karna satu vote dari kalian itu sangat berarti. Ayo jangan pelit, pelit nambah dosa loh, Hihi🙂. Terima kasih atas votenya^^


                selamat membaca:)

"Berada diantara dua hubungan yang bertentangan itu sulit. Terkadang kita menganggap remeh suatu hubungan itu, tanpa sadar kita tak bisa lepas dari itu. Sekali pun kau adalah seorang sociopath."














Di bawah lampu yang bercahaya redup, ruangan yang minim pencahayaan ini. Seorang wanita muda tengah duduk disebuah kursi tepat dibawah lampu yang tergantung, dengan kaki-tangannya yang terikat, juga kesadarannya yang hilang.

Surai gold blonde yang acak-acakan itu, menutup sebagian wajahnya, terlihat bekas darah yang sudah mengering di dahi kirinya.

Mata gadis ini yang telah terpenjam cukup lama, tiba-tiba memunculkan sedikit pergerakan kecil. Jari-jarinya yang saling bertautan karna tangannya yang diikat mulai berkutik kecil. Sepertinya kesadarannya sudah mulai kembali sedikit demi sedikit.

Mata itu semakin bergerak kuat, membuka kelopaknya dan terlihatlah iris hitam dengan kelopaknya yang masih meremam, karna baru bangun dari tidur yang cukup lama, juga harus menyesuaikan.

Satu detik

Tiga detik

Lima detik

Mata itu terbuka sempurna, kesadarannya pun telah sepenuhnya kembali. Hal yang pertama muncul di benaknya ketika ia sadar adalah tempat yang begitu asing.

"Yeogiga eodiya?" batinnya dalam hati.

"Nghh .." ringisan keluar dari mulutnya karna kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit dan agak pening. Mungkin ini karna lemparan dan benturan tadi.

Setelah mengingat kejadian tadi, Rosé gadis yang terikat dikursi ini, mulai sadar akan keadaannya yang dikurung.

Tangannya bergerak berusaha melepas ikatan itu, tapi tali yang digunakan adalah jenis kawat.

Semakin Rosé menggerakan tangannya untuk bebas, semakin kawat itu menyakitinya. Kakinya juga terus bergerak, berusaha melepaskan tali besar yang terikat begitu kuat pada kakinya.

"Ya! Apakah ada orang? tolong aku."

"Ya!"

"Disini, tolong aku!"

Rosé berseru, berharap ada orang yang mendengarnya dan menolongnya. Untung saja mulutnya tak disumpal dengan kain atau dilakban, jadi ia bisa berteriak.

Di sekeliling Rosé begitu gelap, lampu yang berada diatasnya ini hanya menerangi dirinya juga sekitarnya yang berjarak lima kaki dari tempatnya diikat ini.

"Ya!" seru Rosé dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Dan tanpa ia sadari, tangannya mulai berdarah karna goresan dalam. Yang disebabkan dari tangannya yang terus bergerak menimbulkan gesekan antara kulitnya dengan tali kawat ini.

                              ~~~~~

"Jiyoo, kau sudah menemukan temanmu?" tanya seorang pria. Dia merupakan teman Jiyoo yang mengundangnya ke pameran ini.

"Belum, sudah hampir tiga jam dia belum kembali." Jiyoo merasa resah dan takut.

"Kau sudah mencari keseluruh lantai gedung satu ini?" tanya pria ini khawatir juga.

"Iya, aku sudah mencarinya, Minhyun. Lagi pula, tadi aku bertanya dengan orang-orang di luar dan ada yang melihat Rosé pergi keluar," jelas Jiyoo.

"Sudah kau cari disekitar tempat dilingkungan ini? Atau menelfonnya?"

About Relationships -Tamat-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang