👑|QUEEN 21

1.1K 111 19
                                    

Better if you click vote before you read. Thanks♡

Happy Reading!

3 hari kemudian...

Senyum di bibir Queen telah kembali, ia tak berlarut larut dalam kesedihannya.

Meskipun dua hari kebelakang ia telah divonis Leukemia stadiun 2, Satrio terus mewanti wanti dirinya untuk tidak beraktivitas berlebih, dan sering minum air putih.

Ia juga menawarkan Queen untuk langsung kemoterapi, namun Queen menolak, ia tak mau menimbulkan rasa curiga di keluarganya.

Inilah bentuk kasih sayang Queen pada keluarganya, ia tak mau membuat keluarganya cemas dengan keadaan dirinya.

Memang, berbohong adalah salah. Tapi Queen tak keberatan jika suatu hari nanti keluarganya akan memarahinya karena menyembunyikan Rahasia sebesar ini, dan berbohong.

"Morning bun, pap, bang" sapa Queen sambil mencium pipi mereka masing-masing.

Gavian menatap Queen sampai ia duduk disampingnya membuat Queen menoleh sembari mengangkat kedua alisnya.

Gavian tersenyum manis pada Queen, "Gue sedikit gak percaya, lo udah sedewasa ini sekarang," ucap Gavian.

"Kan dikasih makan, ya kan bun?" tanya Queen membuat Nara terkekeh.

"Lo jangan bawa mobil, gue yang bakal anter jemput lo," ucap Gavian.

"Kamu anter pergi aja, nanti pulangnya biar dia sama pacarnya," ucap Nara membuat Queen tersenyum.

Yap! Setelah kejadian itu, keluarga Adhitama merestui secara nyata hubungan Queen dan Kenan sebagai sepasang kekasih.

"Papa," panggil Queen.

"Hm?"

"Nesha rasa hukumannya jangan seberat ini, bisa dikurangin pa?" pinta Queen membuatnya mendapat tatapan tajam dari Rajendra.

"Jika A, maka hasilnya tetap A Queenesha." ucap Rajendra dingin membuat Queen menghela nafasnya kasar.

Hari ini, keluarga Adhitama akan pergi ke sekolah untuk membuat keputusan didepan semua warga sekolah SMA'ADH mengenai kasus yang terjadi.

Setelah selesai sarapan, mereka kini pergi menuju sekolah.

"Lo kenapa ga pernah bilang, kalo lo punya temen spek Satrio?" tanya Gavian memecah keheningan diperjalanan.

"Aku lebih anggap dia abang sih,"

"Gue liat, Satrio berarti banget ya buat lo?"

Queen menarik kedua sudut bibirnya, "Bisa dibilang gitu."

"Sebagai sosok abang, apa gue kurang dimata lo?" Queen merubah posisi duduknya menghadap Gavian.

"Kalo dibandingin antara lo dan bang Satrio, itu gaada bedanya. Ibarat organ penting dalam tubuh manusia, dia itu ibarat jantung, dan lo adalah paru paru gue."

"Terus, Kenan ibarat hati lo gitu?" ucap Gavian membuat Queen terkekeh.

Queen menyandarkan kepalanya, menatap Gavian yang tengah mengemudi dengan lekat.

QUEENESHA || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang