👑|QUEEN 27

1.1K 95 23
                                    

Better if you click vote before you read. Thanks♡

Happy Reading!

"Ren?" panggil Aqlan saat ia menemukan Maureen di UKS tengah merapikan peralatan.

Maureen berbalik badan dan tersenyum, "Kenapa?" tanya Maureen.

"Ngapain lo disini?" tanya Aqlan.

"Gue juga ikut ekskul PMR," balas Maureen membuat Aqlan ber oh ria.

"Gue mau obatin luka," ucap Aqlan.

"Boleh gue minta alat sama bahannya?" sambungnya.

"Duduk," titah Maureen, Aqlan pun terduduk di brankar UKS.

Maureen mengambil kotak P3K yang didalamnya sudah lengkap alat dan bahan untuk pengobatan.

"Biar gue," ucap Aqlan, Maureen menghela nafasnya, ia memberikan kotak P3K tersebut pada Aqlan.

Maureen melanjutkan aktivitasnya untuk membereskan peralatan. Namun, ia selalu melirik Aqlan yang sedang mengobati dirinya sendiri, Aqlan sedikit kesusahan karena harus menahan perihnya.

Maureen memberanikan diri untuk menghampiri Aqlan dan merebut kasa yang ada ditangannya.

"Gue PMR nya, biar gue." ucap Maureen.

Aqlan pasrah, ia membiarkan Maureen untuk mengobati lukanya.

Maureen membuang kasa bekas yang direbutnya dari Aqlan, ia tahu Aqlan salah menuangkan cairan hingga dirinya harus menahan perih yang teramat.

Ia mengganti Kasa baru dan dituangkan cairan NaCL untuk membersihkan luka Aqlan.

Wajah Aqlan meringis, dirinya siap menahan perih, Maureen tersenyum melihat wajah Aqlan. Baginya itu terlihat lucu.

Disapunya pelan kasa itu pada luka robek Aqlan membuatnya mengernyit.

"Ko ga perih?" tanya Aqlan.

"Gue bilang gue PMR nya,"

Aqlan menelan salivanya, dirinya malu karna sudah parno duluan. Ia tak bisa membayangkan wajahnya saat menahan perih tadi didepan Maureen, memalukan.

Setelah luka itu dibersihkan, Maureen mengolesi luka dengan salep. Dengan telaten ia mengobati Aqlan, wajahnya memang meyakinkan tapi percayalah, hati Maureen seperti dilanda banjir, tak karuan.

"Sudah!!" seru Maureen.

"Nih, bawa aja. Pake itu dua kali sehari," titah Maureen memberikan salepnya.

"Thanks Ren," ucap Aqlan.

Maureen membereskan kotak P3K lalu menyimpannya kembali.

"Ko masih disini?" tanya Maureen.

"Lo gak pulang?"

"Ini mau,"

"Yauda kita ke parkiran bareng, udah sepi juga sekolah," tutur Aqlan diangguki Maureen.

QUEENESHA || TAMAT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang